Deteksi Serologi Squash Mosaic Virus (SqMV) pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.) dengan Metode ELISA

Authors

  • Heni Setianah Progam Studi S1-Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Ika Afifah Nugraheni Progam Studi S1-Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Alfa Fitri Amalia Hilal Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

Keywords:

Melon; Squash mosaic virus (SqMV); ELISA

Abstract

Latar Belakang :Squash  mosaic  virus  (SqMV ) adalah  salah satu patogen tanaman yang banyak menginfeksi tanaman family Cucurbitaceae salah satunya tanaman Melon. Di Indonesia SqMV tersebar di wilayah Pulau Jawa dan menginfeksi  tanaman hingga 100%.  Tujuan : untuk  mendeteksi SqMV pada daun melon yang bergejala dengan metode DAS-ELISA. Metode : Pengambilan sampel daun melon yang bergejala SqMV dilakukan di tiga lokasi di Kabupaten Kulon Progo yaitu Kecamataan Pengasih, Sentolo dan Galur. Daun melon yang bergejala di deteksi menggunakan DAS-ELISA reagen set dari Agdia. Hasil : Berdasarkan hasil  deteksi  serologi dengan DAS-ELISA pada daun melon menunjukkan hasil negatif atau tidak terdeteksi adanya SqMV pada sampel daun melon yang berasal dari kecamatan Pengasih, Galur dan Sentolo yang ditandai dengan perubahan warna pada sampel serta nilai absorbansi ELISA.

References

Direktorat Jendral Hortikultura. Statistik produksi holtikultura Tahun 2014. 2015; Kementrian Pertanian RI.

Hanssen IM, Lapidot M, and Thomma BPHJ. Emerging viral diseases of tomato crops. Mol. Plant-Mic. Interac. 2010; 23(5):539-548.

Lestari SME dan Nurhayati. Efisiensi tular benih Squash mosaic virus pada Cucurbitaceae. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 2014;10(3): 81-86.

Madeali MI dan Nurhidayah. Kit Enzyme-Linked Immunosorbent Assay untuk deteksi WSSV pada udang. Jurnal Riset Akuakultur. 2011; 6(1): 131-137.

Mufidah T, Wibowo H, dan Subekti DT. Pengembangan metode ELISA dan teknik deteksi cepat dengan imunostik terhadap antibodi anti Aeromonas hydrophila pada ikan mas (Cyprinid carpio).Jurnal Riset Akuakultur. 2015;10 (4): 553-565.

Peraturan Mentri Pertanian. Peraturan Mentri Pertanian Nomor 31/PERMENTAN/KR.010/7/2018 Tentang perubahan kedua atas peraturan mentri pertanian nomor 93/PERMENTAN/OT.140/12/2011 tentang Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina; 2018.

Purba ER, Susanti ML dan Yudia N. Deteksi Squash Mosaic Virus pada lima varietas mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Holtikultura Indonesia. 2017; 8(2):104-110.

Purba ERD. Pengaruh infeksi Squash Mosaic Comovirus terhadap perkembangan penyakit mosaik pada lima varietas mentimun (Cucumis sativus L.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor; 2011.

Sari EP. Kisaran inang Squash Mosaic Comovirus isolat oyong (Luffa Acutangula L. Roxb). Skripsi. Institut Pertanian Bogor; 2014.

Septiarini DN, Sri HH dan Endang N. Identifikasi penyebab daun keriting kuning pada tanaman mentimun. Jurnal HPT Tropika. 2014; 14 (1):80-86).

Suryadi Y, Ifa M dan Mahmud M. Potensi pemanfaatan perangkat diagnostik ELISA serta variannya untuk deteksi patogen tanaman. Jurnal Agrobiogen. 2009; 5(1):39-48.

Windari U, Joko T, Subandiyah S. Deteksi penyakit Bacterial Fruitch Blotch pada melon menggunakan ELISA. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia.2015;19(1):1–5.

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Setianah, H., Nugraheni, I. A., & Amalia Hilal, A. F. (2020). Deteksi Serologi Squash Mosaic Virus (SqMV) pada Tanaman Melon (Cucumis melo L.) dengan Metode ELISA. Prosiding University Research Colloquium, 201–206. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/918