Pembuatan Kertas dari Limbah Padat Produksi Tepung Aren dengan Proses Organosolv

Authors

  • Nanda Putri Hendriyana Ningsih Teknik Kimia/Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ahmad M Fuadi Teknik Kimia/Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Kertas; limbah produksi tepung aren; proses organosolv; bilangan kappa; derajat putih

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pulp dan kertas terbesar ke-9 di dunia. Kebutuhan kertas yang terus meningkat membuat kebutuhan bahan baku kertas, yaitu kayu, ikut meningkat. Penggunaan bahan baku alternatif pengganti kayu diperlukan agar tidak memicu eksploitasi hutan. Salah satu bahan baku alternatif yang dapat digunakan dalam pembuatan kertas yaitu limbah padat produksi tepung aren, karena limbah aren memiliki kadar selulosa sebesar 97,54%, sedangkan syarat kadar selulosa untuk pembuatan kertas sebesar 50%. Proses pembuatan kertas dilakukan dengan melaluibeberapa proses yaitu: proses pulping, chelating dan bleaching. Proses pulping yaitu menggunakan pelarut asam asetat dengan konsentrasi 3%, 5%, dan 8%. Proses pemasakan dilakukan pada suhu 105  dengan variasi waktu 30, 60, 90, 120, dan 180 menit, kemudian dikeringkan pada suhu 105  selama 2 jam. Setelah itu, pulp dilakukan proses chelating dengan menggunakan H2SO4 0,2% dan EDTA 0,8%, sedangkan proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida 8%, kemudian dilakukan pengujian bilangan kappa dan derajat putih. Didapatkan hasil, bahwa semakin tinggi konsentrasi asam asetat dan waktu pemasakan, maka bilangan kappa dan kadar lignin semakin rendah sehingga nilai lightness dan derajat putih semakin tinggi. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 8% pada waktu pemasakan 60 menit dengan nilai lightness 50,4 dan derajat putih sebesar 48.85%.

References

Abdullah, S., Meilina M. D. Pakpahan, dan Nowra Angelina. Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Temperatur dan Waktu Pemasakan pada Pembuatan Pulp dari Sabut Kelapa Muda. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Palembang. 2009.

Coniwanti P, M. Nugra P.A. dan Christoforus S. Pengaruh Konsentrasi Waktu dan Temperatur terhadap Kandungan Lignin pada Proses Pemutihan Bubur Kertas Bekas. Jurnal Teknik Kimia. 2015;21(3).

Ditjen Bina Produksi Kehutanan. Kebutuhan Kertas Domestik Meningkat. Koran Sindo. Jakarta. 2009.

Fuadi A.M., Kusmiyati, dan Deny V. Pengaruh Waktu, Suhu dan Komposisi Chelating Agent pada Proses PelepasanMetal Ions di dalam Pulp. Simposium Nasional RAPI VIII. 2009.

Muladi, S. Diklat Kuliah Teknologi Kimia Kayu Lanjutan. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda. 2013.

Purnavita, S dan Herman, Y.S. Produksi Bioetanol dari Limbah Ampas Pati Aren Secara Enzimatik dengan menggunakan Mikrobia Selulotik Ekstrak Rayap, Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.2011;8(2):54-60.

Purnawan. Pemanfaatan Limbah Serat Industri Tepung Sagu Aren Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas (Pulp) dengan Proses Delignifikasi. Jurnal Teknologi Technoscientia. 2011;4(1):28-36.

Sudarsono, Saiful H., Murni Y., dan Purnawan. Pemanfaatan Limbah Serat Pati Aren Sebagai Material Komposit- Poliester. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta. Yogyakarta. 2013.

Wibisono, I, Hugo L, Antaresti, dan Aylianawati. Pembuatan Pulp Dar Ialang-Alang. Jurnal Widya Teknik. Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Surabaya. 2011;10(1):11-20.

Yandha, D.S. Pengaruh Rasio Cairan Pemasak AA Charge pada Proses Pembuatan Pulp dari Kayu Sungkai (Peronema Canescens) terhadap Kualitas Pulp yang Belum Diputihkan. Politeknik Negeri Sriwijaya. Sriwijaya. 2014.

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Hendriyana Ningsih, N. P., & M Fuadi, A. (2020). Pembuatan Kertas dari Limbah Padat Produksi Tepung Aren dengan Proses Organosolv. Prosiding University Research Colloquium, 165–172. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/913