Upaya Meningkatkan Produktifitas Lahan dengan Tumpangsari Jagung Manis dan Kacangan

Authors

  • Sarjiyah Sarjiyah Agroteknologi/Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Agus Nugroho Setiawan Agroteknologi/Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Keywords:

Jagung; tumpangsari; jenis kacangan; produktivitas

Abstract

Jagung manis umumnya dibudidayakan secara monokultur dengan jarak tanam yang cukup lebar. Sistem tanam monokultur mempunyai kekurangan antara lain penggunaan lahan yang kurang efektif atau produktivitas lahan rendah, mudah terserang hama dan penyakit dan resiko kegagalan panen lebih besar. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut yaitu penerapan sistem tanam tumpangsari dengan kacangan yang dapat tumbuh pada intensitas cahaya kurang dari 100%. Informasi mengenai jenis kacang yang sesuai untuk dijadikan tanaman sela pada sistem tumpangsari dengan jagung manis masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kacang yang mampu meningkatkan produktivitas lahan dan tidak menurunkan hasil jagung manis pada tumpangsari jagung manis-kacangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah jenis kacangan yang terdiri atas 5 jenis yaitu kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang tunggak dan kacang hijau. Selain itu juga dilakukan penanaman jagung manis dan berbagai jenis kacang secara monokultur sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari jagung manis dengan berbagai kacang dapat meningkatkan produktivitas lahan dengan nilai land equivalent ratio (LER) >1. Tumpangsari jagung manis+kacang menghasilkan jagung manis tidak beda nyata dengan monokultur.

References

Maherawati dan Sarbino. 2018. Diversifikasi Produk Olahan Jagung Manis sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah bagi Petani Jagung di Daerah Wisata Pasir Panjang-Singkawang. Jurnal Pengabdi. Universitas Tanjungpura

Lv, Y., C. Francis, P. Wu, X. Chen, and X. Zhao. 2014. Maize-soybean intercropping interactions above and below ground. Crop Sci. 54(3): 914–922

Sukma S, Nawawi M, dan Herlina N.2013. Pengaruh saat Tanam Jagung dalam Tumpang sari Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis). Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 87-92

Zuchri. 2007. Optimalisasi Hasil Tanaman Kacang Tanah dan Jagung dalam Tumpangsari Melalui Pengaturan Baris Tanam dan Perompesan Daun Jagung. J. Embryo 4 (2).

Johu, P.H.S., Y. Sugito dan B. Guritno. 2002. Pengaruh Populasi dan Jumlah Tanaman Per Lubang Tanaman Jagung dalam Sistem Tumpang Sari dengan Kacang Buncis terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman. Jurnal Agrivita. 24(1):17-25.

Asih, D.N.S., A.N.Setiawan dan Sarjiyah. 2018. Weeds Growth and Various Population of Sweet Corn + Peanut Intercropping. Planta Tropika. 6(1):22-31.

Edhi Turmudi. 2002. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Dalam Sistem Tumpangsari Jagung Dengan Empat Kultivar Kedelai Pada Berbagai Waktu Tanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 4(2):89-96.

Ahmad A. A, Theodore J.K. Radovich, and Nguyen V. Hue. 2014. Effect of Intercropping Three Legume Species on Early Growth of Sweet Corn (Zea mays). Hanai

Pipit W., N. Barunawati dan T. Islami. 2017. Respon Pertumbuhan dan Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) Dalam Sistem Tumpangsari dengan Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Produksi Tanaman. 5(8):1308-1315.

Abdullah, T & T. Sundari. (2012). Respons Tanaman Kedelai Terhadap Lingkungan Tumbuh. Buletin Palawija. 23, 13-26.

Goldsworthy, P. R. dan N. M. Fisher. 1984. The Physiology Of Tropical Field Crops. John Wiley & Sons, Ltd. New York

Gardner, F. P., R. B. Pearche & R. L. Mitchell. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta. UI Press.

Fachrudin, L. (2000). Budidaya Kacang-kacangan. Yogyakarta: Kanisius.

Yuwariah, Y. 2011. Peran Tanam Sela dan Tumpangsari Bersisipan Berbasis Padi Gogo Toleran Naungan. Giratuna. Bandung

Maria Klara Salli. 2015. Hasil Tumpang Sari Jagung (Zea mays L.) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) pada Jarak Tanam Jagung yang Berbeda. Tesis S2 Universitas Brawijaya. Malang

Kementerian Perindustrian. 2016. Republik Indonesia Impor Jagung. http://www.kemenperin.go.id/artikel/13892/2016,-RI-Impor-Jagung-2,4-Juta-Ton. Diakses pada tanggal 13 Maret 2019.

BPS. 2017. Produktivitas Jagung. https://data.go.id/dataset/tanaman-jagung-per-provinsi/resource/bea4f543-7162-4e6e-80d1-0593f971a42f. Diakses pada tanggal 01 November 2018.

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Sarjiyah, S., & Setiawan, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan Produktifitas Lahan dengan Tumpangsari Jagung Manis dan Kacangan. Prosiding University Research Colloquium, 39–47. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/893