Analisis Hiperrealitas dalam Film Spiderman: Far from Home (2019)

Authors

  • Rino Andreas Kajian Budaya dan Media/Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

Hiperrealitas; audrillard; Film; Hegemoni; Spiderman

Abstract

Film secara aktif mengkonstruksi gagasan-gagasan fantasi diluar realitas melalui citra tanda dan image. Digitalisasi media, mendukung adanya proses simulasi yang mengarah pada bentuk hiperrealitas sampai ke target audiens, salah satunya adalah film Spiderman: Far from home 2019 yang mengisahkan salah satu pahlawan superhero Marvel dalam menghadapi bahaya dan ancaman serangan mahluk luar angkasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode semiotika, dengan teori Hiperrealitas yang dipopulerkan oleh filsuf postmodern, Jean Baudrillard. Analisis tanda dalam film Spiderman: Far from Home (2019) menunjukkan bahwa, Hiperrealitas menghilangkan batasan antara dunia riil dan dunia tidak riil melalui teknologi canggih CGI (Computer Generated Imagery) yang mampu memanipulasi ruang, waktu dan karakter dalam film. Film ini menghadirkan realitas dalam bentuk fantasi yang hegemonik, ditanamkan sebagai sesuatu yang nyata dalam realitas. Teknologi hologram yang diciptakan drone-drone dalam film Spiderman dilihat sebagai realitas yang plural, cair, multidimensi dalam ruang dan waktu yang dapat diatur melalui simulasi. Maka, realitas menjadi berlipat ganda dan berlapis (simulakum) dalam perwujudan tanda yang saling melebur, sehingga tidak lagi dapat dibedakan antara realitas imajiner dan realitas yang sesungguhnya.

References

Hereyah Y. Media Massa: Pencipta Industri Budaya Pencerahan yang Menipu Massa Studi Simulacra dan Hiperrealitas Film Avatar. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi. 2011 Dec 1;3(2):95-104.

Jati AP. Wacana Hiperrealitas dalam Film bergenre fantasi. DeKaVe. 2013;3(05):23-8.

Juliswara V. Pendekatan Simulakra Terhadap Kekerasan Dalam Film Kartun Tom & Jerry. Jurnal Ilmu Komunikasi. 2015 Mar 27;12(2).

Rosa DV. Memperkenalkan Hiperrealitas dan Refractiions of Duree: Pembacaan Multi-NaratifVisual dalam Film Simone dan Film Inception. Capture: Jurnal Seni Media Rekam. 2017 Dec 22;8(2).

Saragih MW. Hiperrealitas dan Kuasa kapitalisme dalam Film In Time (2011). Dialektika. 2018;8:17-29.

Barthes R. Membedah mitos-mitos budaya masa. Jalasutra; 2007.

Baudrillard J. Simulacra and simulation. University of Michigan press; 1994.

Budiman K. Semiotika visual: konsep, isu, dan problem ikonisitas. Jalasutra; 2011.

Haryatmoko.Membongkar Rezim Kepastian. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2016.

Ibrahim IS, editor. Ecstasy, gaya hidup: kebudayaan pop dalam masyarakat komoditas Indonesia. Mizan; 1997.

McLuhan M, Fiore Q. The medium is the message. New York. 1967;123:126-8.

Piliang YA, Adlin A. Hipersemiotika: tafsir cultural studies atas matinya makna. Jalasutra; 2003.

Ritzer G. Sociological theory, eight edition. 2011.

Scott J. Teori sosial: Masalah-masalah pokok dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.

Utoyo B. Perkembangan pemikiran Jean Baudrillard: dari realitas ke simulakrum (FIB-UI).

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Andreas, R. (2020). Analisis Hiperrealitas dalam Film Spiderman: Far from Home (2019). Prosiding University Research Colloquium, 31–38. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/891