Penyusunan dan Pengembangan Alat Ukur Resiliensi Keluarga di Suku Jawa
Keywords:
Resiliensi keluarga Jawa, alat ukur psikologiAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan alat ukur Resiliensi Keluarga Jawa (RKJ)dengan validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas isi diperoleh dengan menghitung Content Validity Index menggunakan Rumus Aiken’s, melibatkan 6 penelaah. Dengan acuan nilai Aiken's V dari tabel 0,780, 23 item valid secara konten dan 12 aitem tidak valid, karena memiliki nilai Aiken's V < 0,780. Aitem diujicobakan ke 264 subyek, hasilnya semua aitem memiliki daya diskriminasi > 0,30, antara 0,36 hingga 0,63. Estimasi reliabilitas dilihat dari nilai Alpha sebesar 0.886. Kesimpulannya, alat ukur Resiliensi Keluarja Jawa (RKJ) dengan 23 item dapat dipakai untuk mengukur resiliensi keluarga di Suku Jawa.
References
[2] McCubbin, L. 2001. Chalange to The Definition of Resilience. Paper presented at TheAnnual Meeting of The American Psychological Association in San Francisco, 24-28 Agustus 2001
[3] Walsh, F. (2016). Family resilience: a developmental systems framework. European Journal of Developmental Psychology, 13(3), 313-324 http://dx.doi.org/10.1080/17405629.2016.1154035
[4] Uyun, Z. (2012). Resiliensi dalam Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional
[5] Simon, J.B., Murphy, J.J., & Smith, S.M. (2005). Understanding and forsering Family Resilience. The Family Journal. 13. 427-435.
[6] Naim, Akhsan. Syaputra, Hendry .(2011). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 34–38.
[7] Idrus, Muhammad. (2012). Pendidikan Karakter Pada Keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 3 No. 2. hal 118-130. DOI: https://doi.org/10.21831/jpk.v0i2.1297
[8] Suryabrata, S. 2000. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Press
[9] Yatman, D. 2004. Psikologi Jawa Jangkep. Semarang: Penerbit LIMPAD.
[10] Risnawaty. (2017). Gambaran Kekuatan Keluarga Pada Etmis Jawa: Studi Pada Kasus Tunggal. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni. Vol.1, No. 2. DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i2.1473
[11] Walsh, F. (2003). Family resilience: A framework for clinical practice. FamilyProcess, 42(1), 1–18. https://doi.org/10.1111/j.1545-5300.2003.00001.x
[12] Walsh, F. (2016). Strengthening family resilience (3rd ed.). New York, US: Guilford Press.
[13] Azwar, S. (2017). Metode penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[14] Rahayu, Esti Widya. (2019). Resiliensi Pada Keluarga yang Mempunyai Anak Disabilitas: Review. Psikovidya, 23(1), 22-45. https://doi.org/10.37303/psikovidya.v23i1.126
[15] Susetyo, B. Widiyatmadi, E. Sudiantara,Y (2014). Konsep Self dan Penghayatan Self Orang Jawa. Psikodimensia Vol. 13, No. 1: hal 23-24. doi:10.1111/jppi.12101
[16] Sumbulah, Umi (2012) Islam Jawa dan akulturasi budaya: Karakteristik, variasi dan ketaatan ekspresif. el-Harakah, 14 (1). pp. 51-68. ISSN 1858-4357
[17] Psikologi Islami: Aplikasi Psikologi Islami dalam Pendidikan Karakter. FakultasPsikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta 21 April 2012. 200-208
[18] Walsh, F. 2014. A family resilience framework: Principles and applications.Symposium on Family Resilience. 11-29.
[19] Goldman, L. (2006). Raising our children to be resilient. New York.
[20] Ifdil, & Taufik. (2012). Upaya Peningkatan dan Pengembangan Resiliensi Siswa di Sumatera Barat. Pedagogi Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, XII(2), 115–121.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Zahrotul Uyun, Yeni Mulati, Prilia Zulfatur Rohmah, Nada Mohamed Ibrahim Ahmed

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.