Senam Otak Untuk Meningkatkan Fungsi Memori Pada Lansia

Authors

  • Suyanti Prasuci Pamungkas Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Rina Saraswati Universitas Muhammadiyah Gombong

Keywords:

lansia, gangguan memori, senam otak

Abstract

Latar Belakang: Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang keperawatan ikut andil dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Keadaan ini menyebabkan jumlah populasi lanjut usia (lansia) semakin besar, bahkan cenderung bertambah lebih cepat dan pesat. Perawat sebagai pemberi asuhan harus peduli terhadap lansia. Sehingga perlu perhatian khusus kepada lansia dengan memberikan asuhan keperawatan gerontik yang tepat dan dapat meningkatkan derajat kesehatan baik secara kesehatan fisik, psikososial dan spiritual. Memasuki usia lanjut akan terjadi beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis dan psikososial. Perubahan psikologis pada lansia salah satunya adalah gangguan memori. Gangguan memori merupakan ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku, hal ini akan berdampak pada mental lansia yaitu depresi dan kualitas hidup. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan latihan senam otak untuk meningkatkan memori lansia. Tujuan Penelitian: Menggambarkan penerapan asuhan keperawatan gerontik dengan masalah keperawatan utama gangguan memori dan mampu menerapkan senam otak sebagai inovasi keperawatan. Metode Penelitian: Desain studi kasus deskripti analitik dengan subjek studi kasus 5 lansia dengan gangguan memori dengan inovasi keperawatan senam otak. Sebelum melakukan senam otak, dilakukan penilaian tingkat demensia dan memori menggunakan MMSE untuk menilai tingkat demensia dan SPMSQ untuk menilai tingkat memori. Hasil Penelitian: Setelah dilakukan inovasi keperawatan senam otak pada lansia yang mengalami gangguan memori selama 6x selama 2 minggu dengan durasi senam 5-10 menit, gangguan memori pada lansia menurun namun tidak signifikan. Hasil pengkajian menggunakan SPMSQ dari 5 responden sebelum diberikan intervensi 1 lansia (20%) kerusakan intelektual ringan, 3 lansia (60%) kerusakan intelekual sedang dan 1 lansia (20%) kerusakan intelektual berat. Setelah diberikan intervensi tingkat memori lansia meningkat yaitu dari 5 responden 1 lansia (20%) intelektual utuh, 1 lansia (20%) kerusakan intelektual ringan, 3 lansia (60%) kerusakan intelektual sedang. Kesimpulan: Evaluasi keperawatan pada semua responden studi kasus menunjukkan masalah keperawatan teratasi sebagian ditunjukkann dengan peningkatan nilai MMSE dan SPMSQ. Rekomendasi: Latihan senam otak tepat diaplikasikan sebagai intervensi keperawatan gangguan memori pada lansia.

References

[1] D. Nasrullah, Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 1 Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan NANDA 2015-2017 NIC-NOC. Jakarta: CV Trans Info Media, 2016.
[2] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, “Data dan Informasi Profil Kesehatan Jawa Tengah,” Jakarta, 2020.
[3] WHO, “Decade of healthy ageing: baseline report,” Department of Maternal, Newborn, Child & Adolescent Helath & Ageing, Switzerland, 2020.
[4] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019, vol. 3511351, no. 24. Semarang: Dinkes Provinsi Jateng, 2019.
[5] Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, “PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN 2019,” 2019. .
[6] Suratmi, “Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Margo Mukti Rembang,” Jurnal Riset Kesehatan., vol. 5 (1), p. hal 1-6, 2016.
[7] WHO, “THE INTERNATIONAL EMF PROJECT Progress Report,” Switzerland, 2016.
[8] A. Nurlianawati, L., Ardiana, F., Pragholapati, “Gambaran Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia (Lansia),” Jurnal Kesehatan. Bandung, vol. 5, no. 4, pp. 1060–1066, 2020.
[9] N. Konita, K., Retnowati, L., Hidayah, “DEMENSIA PADA LANSIA DENGAN MASALAH GANGGUAN KOGNITIF DI KARANG WERDHA ‘ BISMA ’ SUMBERPORONG LAWANG MALANG ( Studi kasus Asuhan Keperawatan ),” no. Wiwin 2011, pp. 135–144, 2019.
[10] VOA News, “Demensia Bisa Meningkat Tiga Kali Lipat Tahun 2050,” 2013.
[11] T. V Polan, “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasan Utara,” Window Nursing Journal., vol. 01, no. 01, pp. 22–30, 2018, doi: 10.33096/won.v1i1.21.
[12] Tim Pokja SDKI DPP PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI, 2017.
[13] Kemenkes, “Riset Kesehatan Dasar,” Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian. RI, pp. 1–4, 2016.
[14] E. Lestari, S., Azizah, L. M., Khusniyati, “Pengaruh Brain Gym Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia di Panti Werdha Majapatit Kabupaten Mojokerto,” Jurnal Ilmu Keperawatan, pp. 841–856, 2018.
[15] A. S. . Muhammad, “Tutorial Senam Otak untuk Umum,” Flashback, 2013.
[16] S. Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
[17] Lisnaini, “Senam Vitalisasi Otak Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif Usia Muda,” Jurnal Fisioterapi., vol. 1, no. 2, pp. 1–20, 2012.
[18] R. . Abas, L., Setiawan, A., Widyatuti, W., Maryam, “Senam Gerak Latih Otak (GLO) Mamou Meningkatkan Fungsi Kognitif Lanjut Usia,” Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol. 11, no. 1, pp. 70–77, 2020.
[19] S. Al-Thaqib, A., Al-Sultan, F., Al-Zahrani, A., Al-Kahtani, F., Al-Regaiey, K., Iqbal, M., & Bashir, “Brain Training Games Enhance Cognitive Function in Healthy Subjects,” Medicin Science. Monitor Basic Resarch, vol. 24, 63–69, pp. 1–17, 2018, doi: https://doi.org/10.12659/msmbr.909022.
[20] R. . Sari, P.L., Wahyuni, T.D., & Putri, “Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Mawar Tlogomas Malang,” Bima Nursing Journal., vol. 3(1), pp. 339–347, 2018.
[21] M. Luliano, E., Di Cagno, A., Cristofano, A., Angiolilo, A., D’Aversa, R., Ciccotelli, S., Corbi, G., Fiorilli, G., Calcagno, G., Di Costanzo, A., Aquino, G., Arcari, V., Buongusto, L., Cavallo, G., Faraone, M., Ferrara, N., Fiscarelli, “Physical exercise for prevention of dementia (EPD) study: Background, design and methods,” BMC Public Health, vol. 1, no. 19, pp. 1–9, 2019.
[22] B. H. L. . Kim, E.B., Susan, M.B., Scott, Buku Ajar Fisiologis Kedokteran Genong. EGC, 2015.
[23] O. Azizah, L., Martiana, T., Soedirham, “Peningkatan Fungsi Kognitif dan Penurunan Tingkat Stress pada Lansia dengan Brain Gym,” International Journal of Nursing BIDWIFERY Science., vol. 1, no. 1, pp. 26–30, 2017, doi: http://doi.org/10.29082/IJNMS/2017/Vol1/Iss1/33.
[24] M. A. . Cancela, J.M., Casal, A., Lastra, “Brain Gym exercises versus standard exercieses for institutionalised older people with cornitive impairment: a randomised controlled study,” Asian Journal Gerontol Geriatri., vol. 15, no. 1, pp. 1–5, 2020, doi: https://doi.org/10.12809/ajgg-2019-383-oa.
[25] J. . Ayan, C., Sanchez, L., Cabanelas, P., Cancela, Ir - perpustakaan universitas airlangga, 72nd ed. EBSCOa, 2018.

Downloads

Published

2021-12-08

How to Cite

Pamungkas, S. P., & Saraswati, R. (2021). Senam Otak Untuk Meningkatkan Fungsi Memori Pada Lansia. Prosiding University Research Colloquium, 858–865. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1651