Correlation Between Premenstrual Syndrome And Sleep Quality

Authors

  • Fenti Yun Fidyowati Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Diah Astutiningrum Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Eka Riyanti Universitas Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Premenstrual syndrome, kualitas tidur, mahasiswi keperawatan

Abstract

Latar Belakang: Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan dari gejala yang tidak menyenangkan secara fisik atau psikis yang terjadi sekitar satu atau dua minggu sebelum menstruasi dan akan mereda ketika menstruasi dimulai. PMS ditemukan berkaitan dengan kualitas tidur, kemungkinan ketidaknyamanan dan mordibitas psikiatri yang tinggi pada masa PMS. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara premenstrual syndrome dengan kualitas tidur pada mahasiswi Prodi Keperawatan Program Sarjana di STIKES Muhammadiyah Gombong. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 80 mahasiswi yang diambil melalui teknik proportionate stratified random sampling. Premenstrual syndrome diukur menggunakan kuesioner Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF) dan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data yang diperoleh di uji dengan program SPSS for Windows menggunakan analisis Kendall’s Tau. Hasil Penelitian: Mayoritas responden mengalami premenstrual syndrome kategori sedang (57,5%) dan memiliki kualitas tidur yang kurang baik (51,3%). Hasil analisis uji Kendall’s Tau diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,014. Kesimpulan: Disimpulkan hasil bahwa (p<0.05) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara premenstrual syndrome dengan kualitas tidur pada mahasiswi Prodi Keperawatan Program Sarjana di STIKES Muhammadiyah Gombong. Rekomendasi: Diperlukan penelitian lebih lanjut dari penelitian ini yaitu dengan teknik dan kriteria lain seperti responden yang sedang mengalami premenstrual syndrome disertai dengan lembar observasi dan wawancara agar hasil lebih maksimal.

References

[1] E. Kusmiran, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika, 2013.
[2] A. M. Pratiwi, “Aktivitas Olahraga dengan Kejadian Sindrom Premenstruasi pada Anggota Perempuan UKM INKAI UNS,” J. Ners dan Kebidanan Indones., vol. 2, no. 2, p. 76, 2016, doi: 10.21927/jnki.2014.2(2).76-80.
[3] I. Ratikasari, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi (PMS) pada Siswi SMA 112 Jakarta tahun 2015,” Skripsi. Jakarta: Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah, 2015.
[4] A. Ryu and T. H. Kim, “Premenstrual Syndrome: A Mini Review,” Maturitas, vol. 82, no. 4, pp. 436–440, 2015, doi: 10.1016/j.maturitas.2015.08.010.
[5] E. Suparman, Premenstrual Syndrome. Jakarta: EGC, 2011.
[6] Surmiasih, “Aktivitas Fisik dengan Sindrom Premenstruasi pada Siswa SMP,” J. Ilmu Kesehat. Aisyah, vol. 1, no. 2, pp. 71–77, 2016, doi: DOI: 10.30604/jika.v1i2.24.
[7] A. Fatimah, Y. Suryo Prabandari, and O. Emilia, “Stres dan Kejadian Premenstrual Syndrome pada Mahasiswi di Asrama Sekolah,” BKM J. Community Med. Public Heal., vol. 32, no. 1, pp. 7–12, 2016, doi: https://doi.org/10.22146/bkm.8452.
[8] H. D. Susanti, R. Ilmiasih, and A. Arvianti, “Hubungan antara Tingkat Keparahan PMS dengan Tingkat Kecemasan dan Kualitas Tidur Pada Remaja Putri,” J. Kesehat. Mesencephalon, vol. 3, no. 1, pp. 23–31, 2017, doi: 10.36053/mesencephalon.v3i1.32.
[9] M. Ramadani, “Premenstrual Syndrome (PMS),” Kesehat. Masy. Andalas, vol. 7, no. 1, pp. 432–435, 2012, doi: 10.1016/B978-0-12-801238-3.03915-5.
[10] D. Kustriyanti and H. Rahayu, “Prevalence of Premenstrual Syndrome and Quality of Life among Health Science College Student,” Int. J. Public Heal. Sci., vol. 9, no. 1, p. 15, 2020, doi: 10.11591/ijphs.v9i1.20404.
[11] A. F. Ilmi and D. M. Utari, “Faktor Dominan Premenstrual Syndrome pada Mahasiswi (Studi pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia),” Media Gizi Mikro Indones., vol. 10, no. 1, pp. 39–50, 2018, doi: 10.22435/mgmi.v10i1.1062.
[12] S. H. Cheng, C. C. Shih, Y. K. Yang, K. T. Chen, Y. H. Chang, and Y. C. Yang, “Factors Associated with Premenstrual Syndrome - A Survey of New Female University Students,” Kaohsiung J. Med. Sci., vol. 29, no. 2, pp. 100–105, 2013, doi: 10.1016/j.kjms.2012.08.017.
[13] R. Y. Hastuti, A. Sukandar, and T. Nurhayati, “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Yang Menyusun Skripsi di STIKES Muhammadiyah Klaten,” J. Mot., vol. 11, no. 22, pp. 9–21, 2016.
[14] J. Sarfriyanda, D. Karim, and A. P. Dewi, “Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Kuantitas Tidur Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa,” J. Online Mhs., vol. 2, no. 2, pp. 1179–1185, 2015.
[15] S. Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
[16] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
[17] S. Noor and R. Norfitri, “Perubahan Keluhan Gejala Prahaid dengan Senam Aerobik,” J. Ners, vol. 10, no. 1, pp. 38–47, 2015.
[18] F. Ishak, “Pengaruh Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Surat Ar-Rahman dan Terjemahannya terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Siswi Kelas 1 MTs Mu’alliamaat yang Mengalami Cemas Perpisahan,” Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2016.
[19] F. Setyani, “Pengaruh Premenstrual Syndrome terhadap Motivasi Belajar Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,” Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2018.
[20] E. T. Nuraliza, “Gambaran Tanda Gejala dan Penanganan Pre Menstrual Syndrome (PMS) padaRemaja Siswi SMA Muhammadiyah 1 Gombong,” Skripsi. Kebumen: STIKES Muhammadiyah Gombong, 2018.
[21] Rodiani and A. Rusfiana, “Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Faktor Psikologis pada Remaja,” Majority, vol. 5, no. 1, pp. 18–22, 2016.
[22] N. S. Rahayu and D. E. Safitri, “Meta-Analisis Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Sindrom Pra- Menstruasi,” Dunia Gizi, vol. 3, no. 1, pp. 1–8, 2020.
[23] H. W. B. Ginting and D. Gayatri, “Kualitas Tidur pada Mahasiswa,” Univ. Indones., p. 9, 2013.
[24] Fenny and Supriatmo, “Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran,” Pendidik. Kedokt. Indones., vol. 5, no. 3, pp. 140–147, 2016.
[25] D. Bambangsafira and T. Nuraini, “Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) dan kualitas Tidur pada Mahasiswa Kesehatan,” J. KeperawatanIndonesia, vol. 20, no. 2, pp. 94–101, 2017.
[26] A. A. A. Hidayat and M. Uliyah, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, 2nd ed. Jakarta: Jakarta: Salemba Medika, 2015.
[27] M. Gracia, B. Wangsa, N. Agung, and V. M. Sidharta, “Hubungan Siklus Menstruasi terhadap Gangguan Tidur pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya,” Damianus J. Med., vol. 10, pp. 77–80, 2011.
[28] V. Zulfiani, “Pengaruh Sindrom Premenstruasi terhadap Kejadian Insomnia,” J. Agromedicine, vol. 2, no. 2, pp. 81–85, 2015.

Downloads

Published

2021-12-08

How to Cite

Fidyowati, F. Y., Astutiningrum, D., & Riyanti, E. (2021). Correlation Between Premenstrual Syndrome And Sleep Quality. Prosiding University Research Colloquium, 796–803. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1645