The Relationship of Health Literacy with Medication Adherence in Type 2 DM Patients in Temanggung Public Health Center

Authors

  • Hanum Husna Widhahyanti Universitas Muhammadiyah Magelang
  • Elmiawati Latifah Universitas Muhammadiyah Magelang
  • Ni Made Ayu Nila Universitas Muhammadiyah Magelang

Keywords:

Diabetes Melitus, Health Literacy, Kepatuhan Minum Obat

Abstract

Health literacy sangat berpengaruh dalam memperoleh segala macam informasi untuk mencapai kepatuhan minum obat bagi penderita DM tipe 2 untuk menjalani pengobatan. Kurangnya pemahaman pada penderita DM tipe 2 akan pentingnya pengobatan akan mempengaruhi kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosiodemografi memiliki hubungan dengan health literacy dan kepatuhan minum obat dan untuk mengetahui hubungan antara health literacy dengan kepatuhan minum obat pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Temanggung. Metode penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 70 penderita DM tipe 2 di Puskesmas Temanggung menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Pengukuran tingkat health literacy menggunakan kuesioner Health Literacy Scale (HLS) dan tingkat kepatuhan minum obat diukur dengan Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara sosiodemografi responden yaitu pendidikan berhubungan dengan health literacy dan lama terdiagnosis berhubungan dengan kepatuhan mium obat dengan uji chi-square (p>0,05). Untuk health literacy dengan kepatuhan minum obat tidak memiliki hubungan pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Temanggung dengan uji kolerasi pearson dengan nilai signifikasi 0,994. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan lebih banyak referensi dan pengembangan pengetahuan bagi lebih banyak peneliti, sehingga dapat melakukan penelitian tentang health literacy dan kepatuhan minum. Bagi tenaga kesehatan dengan meningkatkan health literacy dan kepatuhan minum obat memberikan informasi-informasi medis seperti memberikan beberapa program pendidikan kesehatan pada pasien DM tipe 2 dan melakukan edukasi secara intensif untuk memberikan edukasi ke pada pasien khusunya pada pasien dengan pendidikan rendah dan usia lanjut.

References

[1] N. R. Fatimah, “Diabetes Melitus Tipe 2,” Indones. J. Pharm., vol. 4, no. 5, pp. 93–101, 2016.
[2] IDF, “International Diabetes Federation 2019,” J. Diabetes, vol. 10, pp. 353–356, 2019.
[3] DINKES, Profil Kesehatan Prov. Jateng Tahun 2019. semarang, 2019.
[4] A. Pujasari, H. Styawan, and A. Udiyono, “Faktor – Faktor Internal Ketidakpatuhan Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang,” J. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 3, pp. 1–10, 2016.
[5] M. I. N. A. Wibowo, D. Setiawan, N. D. Ikhwaniati, and F. A. Sukma, “Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Minum Obat dan Outcome Klinik Pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi,” J. Ilmu Kefarmasian Indones., vol. 18, no. 2, pp. 169–176, 2020.
[6] S. N. F. Lailatushifah, “Kepatuhan Pasien yang Menderita Penyakit Kronis Dalam Mengonsumsi Obat Harian,” Fak. Psikol. Univ. Mercu Buana Yogyakarta, pp. 1–9, 2012.
[7] K. Sørensen et al., “Health literacy in Europe: Comparative results of the European health literacy survey (HLS-EU),” Eur. J. Public Health, vol. 25, no. 6, pp. 1053–1058, 2015.
[8] V. P. Patandung, K. Kadar, and K. A. Erika, “Tingkat Literasi Kesehatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dipuskesmas Kota Tomoho,” jurmal frmasi, vol. 7, no. 2, pp. 2–7, 2018.
[9] M. Musmulyadi, M. Z. Malik, and A. M. Mukhtar, “Hubungan Health Literacy dengan Self Care Manajemen pada pasien Diabetes Mellitus,” J. ilmu Kesehat., vol. 8, no. 2014, pp. 1–6, 2019.
[10] H. Luo et al., “Validation of a combined health literacy and numeracy instrument for patients with type 2 diabetes,” Patient Educ. Couns., vol. 2, no. 6, pp. 1–6, 2018.
[11] M. M. Thurston, C. A. Bourg, B. B. Phillips, S. A. Huston, and T. E. T. Al, “Impact of Health Literacy Level on Aspects of Medication Nonadherence Reported by Underserved Patients with,” diabetes Technol. dan Ther., vol. 17, no. 3, pp. 1–7, 2015.
[12] M. Zainuddin, W. Utomo, and Herlina, “Hubungan Stres dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2,” J. Online Mhs., vol. 2, no. 1, pp. 1–9, 2015.
[13] Mildawati, N. Diani, and A. Wahid, “Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Lama Menderita Diabetes dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabateik,” Caring Nurs. J., vol. 3, no. 2, pp. 31–37, 2019.
[14] C. Mokolomban, W. I. Wiyono, and D. A. Mpila, “Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Disertai Hipertensi Dengan Menggunakan Metode Mmas-8,” J. ilmiyah Farm., vol. 7, no. 4, pp. 69–78, 2018.
[15] wan amin Hasiibi, “Prevelensi Dan Distribusi Osteoartritis Lutut Berdasarkan Krakteristik Sosio-Demografi Dan Faktor Resiko Diwilayah Kerja Puskesmas Susut 1, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Pada Tahun 2104,” J. Farm., vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2015.
[16] F. Yusnanda, R. K. Rochadi, and L. T. Maas, “Pengaruh Riwayat Keturunan terhadap Kejadian Diabetes Mellitus pada Pra Lansia di BLUD RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2017,” joernal Healthc. Technol. Med., vol. 4, no. 1, pp. 18–28, 2018.
[17] I. Roifah, “Analisis Hubungan Lama menderita Diabetes Mellitus Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus,” J. ilmu Kesehat., vol. 4, no. 2, pp. 7–13, 2016.
[18] S. Amir, H. Wungouw, and D. Pangemanan, “Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Bahu Kota Manado,” J. e-biomedik, vol. 3, no. April, pp. 32–40, 2015.
[19] D. P. Pramita and W. Lestari, “Pengaruh Riwayat Keluarga Terhadap Kadar Glukosa Darah Ada Dewasa Muda Keturunan Pertama Dari Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Denpasar Selatan,” J. Med., vol. 8, no. 1, pp. 61–66, 2019.
[20] W. Widyantka, D. S. Prautami, and D. L. Rmamtillah, “Evaluasi Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dalam Penggunaan Antidiabetik Oral Menggunakan Kuesioner MMAS-8 DI Penang Malasyia,” Soc. Clin. Pharm. Indones. J. Vol.4, vol. 4, no. 3, pp. 48–57, 2019.
[21] M. Ridayanti, S. Arifin, and L. Rosida, “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kepatuhan Kontrol Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Cempaka Banjarmasin,” vol. 2, no. 1, pp. 169–178, 2019.
[22] D. Listiyana, “Hubungan Health Literacy Pasien Prolanis Penderita DM tipe 2 Dengan Kepatuhan Pengobatan Di Puskesmas Magelang,” J. Farm., vol. 5, no. 2, pp. 1–55, 2019.
[23] M. T. Sawkin, S. J. Deppe, J. Thelen, S. C. Stoner, C. A. Dietz, and R. S. Rasu, “Health Literacy and Medication Adherence Among Patients Treated in a Free Health Clinic : A Pilot Study,” joernal Healthc. Technol. Med., vol. 3, no. 2, pp. 1–7, 2015.
[24] I. D. Sari, R. Mubasyiroh, and S. Supardi, “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Berobat pada Pasien TB Paru yang Rawat Jalan di Jakarta Tahun 2014,” media litbangkes, vol. 26, no. 4, pp. 243–248, 2016.
[25] A. S. Prihantana and S. S. Wahyuningsih, “Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan Pda Pasien Tuberkulosis di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,” J. Farm. Sains dan Prakt., vol. II, no. 1, pp. 46–52, 2016.
[26] D. H. Soemitro, “Analisis tingkat health literacy dan pengetahuan pasien hipertensi di Puskesmas Kabupaten Malang,” Calyptra, vol. 3, no. 1, pp. 1–13, 2014.
[27] WHO, Adherence To Long Term Therapies. 2003.
[28] N. Puspita, M. Muliyandhayanti, and E. Cahyani, “Hubungan Pengetahuan Tentang Antidiabetika Oral (ADO) dengan Karakteristik Demografi, Kepatuhan, dan Kontrol Gula pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2,” J. Sehat Mandiri, vol. 15, no. 2, pp. 64–72, 2020.
[29] F. A. Pondaag, “Gambaran Tingkat Health Literacy Pasien Ulkus Kaki Diabetik,” KEPERAWATAN Indones., vol. 8, no. 2, pp. 95–100, 2020.

Downloads

Published

2021-12-08

How to Cite

Widhahyanti, H. H., Latifah, E., & Nila, N. M. A. (2021). The Relationship of Health Literacy with Medication Adherence in Type 2 DM Patients in Temanggung Public Health Center. Prosiding University Research Colloquium, 399–410. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1600