BOBATH Method Training On Independent Daily Activities In Stroke Pantients
Keywords:
latihan metode bobath, kemandirian aktivitas sehari - hari, strokeAbstract
Stroke merupakan penyakit yang tidak menular, penyakit stroke adalah pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung, stroke memberi dampak yang dapat mempengaruhi aktivitas seseorang, misalnya menjadikan seseorang tidak percaya diri, menurunkan produktivitas, hilangnya semangat untuk melaksanakan hobi dan masih banyak yang lainnya. Dampak yang dapat ditimbulkan pasca stroke adalah kelumpuhan dan kecacatan, gangguan berkomunikasi, gangguan emosi, nyeri, gangguan tidur, depresi, disfagia, dan masih banyak yang lainnya . tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan metode bobath terhadap kemandirian aktivitas sehari hari pasien stroke di Puskesmas Ngemplak Kudus. Jenis penelitian quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest group with control design. Besar sampel 31 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari pasien stroke berdasarkan Indeks Barthel dan standar operasional prosedur latihan metode bobath. Analisis data uji statistik non parametrik Wilcoxon Test dan Mann-Whitney Test. Hasil penelitian: Sebagian besar tingkat kemandirian aktivitas sehari hari pasien stroke sebelum dilakukan latihan metode bobath pada kelompok intervensi adalah ketergantungan berat sebanyak 9 orang (56,3%) dan setelah dilakukan latihan metode bobath adalah ketergantungan moderat sebanyak 8 orang (50%). Simpulan : Ada pengaruh latihan metode bobath terhadap kemandirian aktivitas sehari hari pasien stroke di Puskesmas Ngemplak Kudus dengan p value 0,001 < ? 0,05.
References
[2] Riskesdas, Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI, 2013.
[3] Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, “Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota Kudus.,” 2017.
[4] C. Flach, W. Muruet, C. D. A. Wolfe, A. Bhalla, and A. Douiri, “Risk and Secondary Prevention of Stroke Recurrence: A Population-Base Cohort Study,” Stroke, vol. 51, no. 8, pp. 2435–2444, 2020, doi: 10.1161/STROKEAHA.120.028992.
[5] S. Editor and A. Towfighi, “Stroke Literature Synopses: Clinical Science,” Stroke, vol. 44, no. 7, pp. 75–76, 2013, doi: 10.1161/strokeaha.113.001473.
[6] A. J. Tatali et al., “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (Adl) Pada Pasien Pasca Stroke Di Poliklinik Neurologi Rsu Gmim Pancaran Kasih Manado,” J. Keperawatan, vol. 6, no. 1, 2018.
[7] M. Irfan, “Aplikasi Terapi Latihan Metode Bobath Dan Surface Electromyography ( Semg ) Memperbaiki Pola Jalan Insan Pasca Stroke Application of Exercise Therapy With Bobath Method and Surface Electromyography ( Semg ) To Improve Gait Pattern in Stroke Patients,” J. Fisioter., vol. 12, no. April, pp. 1–20, 2012.
[8] A. Güçlü Gündüz, G. Yazici, Ç. Özkul, H. Küçük, H. Z. Batur Ça?layan, and B. Nazliel, “The effects of early neurodevelopmental bobath approach and mobilizatioquadriceps muscle thickness in stroke patients,” Turkish J. Med. Sci., vol. 49, no. 1, pp. 318–326, 2019, doi: 10.3906/sag-1808-83.
[9] G. F. Song, X. Li, Y. Feng, C. H. Yu, and X. Y. Lian, “Acupuncture combined Bobath approach for limbs paralysis after hypertensive intracerebral hemorrhage: A protocol for a systematic review,” Medicine (Baltimore)., vol. 98, no. 10, p. e14750, 2019, doi: 10.1097/MD.0000000000014750.
[10] P. M. Van Vliet, N. B. Lincoln, and A. Foxall, “Comparison of Bobath based and movement science based treatment for stroke: A randomised controlled trial,” J. Neurol. Neurosurg. Psychiatry, vol. 76, no. 4, pp. 503–508, 2005, doi: 10.1136/jnnp.2004.040436.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 S Sukesih, S Sukarmin, Kafita Kumala Dewi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.