Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat
Keywords:
Daun putri malu, krim, antibakteri, propionibacterium acnesAbstract
Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu jenis tanaman liar dan gulma yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid dan tanin yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur. Daun putri malu dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berperan dalam pembentukan infeksi pada luka bakar dan dermatitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes dalam menghambat pertumbuhan jerawat pada berbagai konsentrasi. Metode penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi krim ekstrak daun putri malu yang digunakan yaitu 10%, 20% dan 30%, diletakkan pada media NA yang telah ditumbuhi oleh bakteri Propionibacterium acnes yang kemudian diinkubasi serta diukur diameter zona hambat (zona bening). Hasil penelitian pada konsentrasi 10% pada hari ke 1 dan hari ke 14 didapatkan diameter zona hambat sebesar 4,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat lemah (kurang dari 5 mm). Konsentrasi 20% pada hari ke 1 sebesar 8 mm dan hari ke 14 sebesar 7 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat sedang (5 mm sampai 10 mm), sedangkan konsentrasi 30% pada hari ke 1 sebesar 11,6 mm dan hari ke 14 sebesar 10,6 mm, hal ini termasuk dalam klasifikasi zona hambat kuat (lebih dari 10 mm). Kontrol positif didapatkan hasil sebesar 17 mm pada hari ke 1 dan pada hari ke 14 sebesar 18,3 mm. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes.
References
[2] Patro, G., Bhattasamisra, S. K., Mohanty, B.K., & Sahoo, H.B. 2016. In Vitro antioxidant evaluation and estimation of total phenolic, flavonoidal content of Mimosa pudica L. Pharmacognosy research, 8(1), 2228.
[3] Paul S, Saha D, Chowdury, S. 2012. Pharmacognostic Studies on Aerial Part of Mimosa pudica. Asian J Pharm Tech. 2(3): 101-103.
[4] Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar Dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 29 – 31.
[5] Pelczar, M. J., Chan, E. C. S., 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
[6] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alf Bandung.
[7] Yenti, R., Afrianti, R. and Afriani, L., 2011, Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum L.) untuk Penyembuhan Luka. Majalah Kesehatan Pharma Medika, 3(1), pp.227–230.
[8] Majid, 2009. Senyawa Antibakteri Dan Mekanisme Kerjanya. Universitas Diponegoro. Semarang.
[9] Fadel, M.N, dkk, 2021. Uji Aktivitas Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Caries Gigi. Cerata. 12 (1).
[10]Marlinda, dkk 2012. “Analisis Senyawa Metabolit Sekuder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.)”. Jurnal Mipa UNSRAT Online 1 (1) 24-28.
[11]Lieken M, dkk 2010. “Uji Efek Antimikroba Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa Pudica Duchaas & Walp) Secara In Vitro” Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 1, Maret 2010, hlm. 44-49
[12]Fathur, sani K. 2016. Metodelogi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental. Edisi ke-1. Yogyakarta. Penerbit Deepublish
[13]Rajeswari, Galakshmi & Vijayalakshmi, 2011, Phytochemical and Pharmacological Properties of Annona muricata, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical, 4 (2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Mega Putri Utami, Ahmad Kholis, Ika Mulyasari, Lathifatun Nida Noor, Muhammad Nurul Fadel

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.