Parity And Hemoglobin Levels of Trimester 3 Pregnant Women as Risk Factors for Low Birth Weight

Authors

  • Isnan Aldisa Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Nining Lestari Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Tri Agustina Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Muhammad Shoim Dasuki Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

BBLR, paritas, hemoglobin trimester 3

Abstract

Bayi BBLR berisiko lebih besar mengalami gangguan tumbuh kembang selama masa kanak-kanak. Tahun 2019 di Indonesia bayi baru lahir dilaporkan berat badannya sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat badan bayi rendah. Pada provinsi Jateng dengan rata rata prevalensi sebesar 6,1%. Pada penelitian sebelumnya menyatakan terdapat hubungan paritas dengan kejadian BBLR. Namun pada penelitian lain tidak didapat hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR. Pada Variabel lain didapat hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian BBLR. Namun pada penelitian lain tidak memiliki hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara paritas dan kadar hemoglobin ibu hamil trimester 3 dengan kejadian berat badan lahir rendah. Jenis penelitian observasional dengan desain case control. Menggunakan data sekunder dengan pengambilan sampel secara purposive sampling masing-masing 62 sampel di puskesmas Kawunganten. Uji regresi logistik paritas dengan nilai p = 0,037, nilai OR paritas 2,148 dengan confidence interval (CI) 95% sebesar 1,048 – 4,764 dan Hb dengan nilai p = 0,03, nilai OR Hb 5,094 dengan confidence interval (CI) 95% sebesar 1,101 – 26,723. Terdapat hubungan antara paritas dan kadar hemoglobin ibu hamil trimester 3 dengan kejadian berat badan lahir rendah.

References

[1]
S. Rosyidah dan T. Mahmudiono, “Hubungan Riwayat BBLR Dengan Pekembangan Anak Prasekolah (Usia 4-5 Tahun) Di TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang,” Open access under CC BY – SA license, pp. 66-73, 2018.
[2]
Kemenkes, Hasil Utama Riskesdas, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2018.
[3]
Dinkes, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, 2018.
[4]
J. B. Serimbing, D. Pratiwi dan A. Saruhama, “Hubungan Usia , Paritas Dan Usia Kehamilan Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Di Rsu Mitra Medika Medan Periode 2017,” Jurnal Bidan Komunitas, pp. 38-36, 2017.
[5]
V. M. Pinotoan dan S. G. Tombokan, “HUbungan Umur dan PAritas dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah,” Jurnal ILmiah Bidan, p. Vol. 3 No. 3, 2015.
[6]
Syifaurrahmah, Yusarawati dan Edward, “Hubungan Anemia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir rendah pada Kehamilan Aterm di RSUD Achmad Darwis Suliki,” Jurnal Kesehatan Andalas, 2016.
[7]
Najdah dan Yudianti, “Status Gizi Dan Anemia Pada Ibu Hamil Tidak Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir,” Jurnal Ilmiah Permas, pp. 57-62, 2020.
[8]
L. Andayasari dan C. Opitasari, “Parity and risk of low birth weight infant in full term pregnancy,” Health Science Journal of Indonesia, 2016.
[9]
A. Bekele, G. Seyoum, K. Tesfaye dan Y. Fantahun, “The effects of maternal age and parity on the birth weight of newborns among mothers with singleton pregnancies and at term deliveries,” Ethiop. J. Health D, pp. 182-187, 2019.
[10]
Manuba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB edisi 2., Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 2010.
[11]
Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2012.
[12]
R. Kurniawan dan S. Melaniani, “Hubungan Paritas, Penolong Persalinan dan Jarak Kehamilan dengan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur,” Jurnal Biometrika dan Kependudukan, pp. 113-121, 2018.
[13]
D. Murtiningih, N. Khofiyah dan D. Rokhanawati, “Anemia in Each Trimester With Low Birth Weight : A Systematic Literature Review,” International Respati Health Conference, 2019.
[14]
A. C. M. G. Figueiredo, I. S. Gomes-Filho, J. E. T. Batista, G. S. Orrico, E. C. L. Porto, R. M. C. Pimenta, S. d. S. Conceição, S. M. Brito dan M. d. S. X. Ramo, “Maternal anemia and birth weight: A prospective cohort study,” Plos One, 2019.
[15]
Normayanti, “Hubungan Anemiapada Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” 2019.
[16]
A. Stangret, A. Wnuk, G. Szewczyk, M. Pyzlak dan D. Szukiewicz, “Maternal hemoglobin concentration and hematocrit values may affect fetus development by influencing placental angiogenesis,” The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 2016.
[17]
M. Syifaurrahmah, Y. Yusrawati dan Z. Edward, “Hubungan Anemia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Kehamilan Aterm di RSUD Achmad Darwis Suliki,” Jurnal Kesehatan Andalas, p. Vol. 5 No.2, 2016.
[18]
Kastinani, “Hubungan Paritas Dengan Kejadian Bblr Di Rsud Wonosari Gunungkidul,” 2017.
[19]
A. Khoiriah, “310 Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Bersalin dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang,” Jurnal Kesehatan, pp. 310-314, 2017.
[20]
N. D. Safitri dan D. Susanti, “Hubungan Kadar Hemoglobin Trimester Iii Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah,” 2018.
[21]
M. Syifaurrahmah, Yusrawati dan Z. Edward, “Hubungan Anemia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Kehamilan Aterm di RSUD Achmad Darwis Suliki,” Jurnal Kesehatan Andalas, p. 5 (2), 2016.
[22]
Lemeshow, Hosmer, Klar dan Lwanga, Adequacy of sample size in health studies (Edisi Terjemahan), Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997.
[23]
WHO, “WHA global nutrition targets 2025: low birth weight policy brief,” Geneva, 2014.
[24]
T. Mallia, A. Grech, A. Hili, J. C. Agius dan N. P. Pace, “Genetic determinants of low birth weight,” Minerva Ginecologica, 2017.
[25]
J. Widiyanto dan G. Lismawati, “Maternal age and anemia are risk factors of low birthweight of newborn,” Elseveir, pp. 94-97, 2018.
[26]
Mahayana, Chundraeti dan Yustilini, “Faktor Resiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Dr. M. Djamil Padang,” p. Jurnal Kesehatan Andalas, 2015.
[27]
M. Plus, Merriam?Webster Medical Dictionary, Springfield: Merriam?Webster Incorporated, 2005.
[28]
C. Cutland, E. Lackritz, T. Mallet, A. Bardaji, J. Pathirana dan S. Lochar, “Low Burth Weight : Case Definition & Guildelines For Dta Collection, Analysis, And Presentation od Maternal Immunization Safety Data,” Vaccine, pp. 6492-6500, 2017.
[29]
I. Kumalasari, S. Tjekyan dan M. Zulkarnain, “Faktor Resiko Dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsup Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, pp. 41-52, 2018.
[30]
Mayanda, “Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) RSIA Mutia Sari Kecamatan Mandau,” Menara Ilmu, pp. 229-236, 2017.
[31]
A. Rahayu dan Rodiani, “Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran Bayi Makrosomia,” 2016.
[32]
Angsar, Hipertensi dalam Kehamilan. In S. Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan Edisi kelima, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010.
[33]
A. W. Putri, A. Pratitis, L. Luthfiya, S. Wahyuni dan A. Tarmali, “Faktor Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah,” Higea Journal Of Public Healt Research And Development, p. HIGEIA, 2019.
[34]
M. Sbrana, C. Grandi, M. Brazan, N. Junquera, M. S. Nascimento, M. A. Barbieri, H. Bettio dan V. C. Cardoso, “Alcohol consumption during pregnancy and perinatal results: a cohort study,” Sao Paulo Medical Journal, 2016.
[35]
M. C. Kataoka, A. P. P. Carvalheira, A. P. Ferrari, M. B. Malta, M. A. d. B. L. Carvalhaes dan C. M. G. d. L. Parada, “Smoking during pregnancy and harm reduction in birth weight: a cross-sectional study,” BMC, 2018.
[36]
Y. Ristiany, E. M. TH dan Y. Kusmiyati, “Hubungan Riwayat Abortus Dengan Kejadian Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Wonosari Tahun 2016,” 2018.
[37]
Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2019, Jakarta : Kementrian Kesehatan Indonesia, 2020.

Downloads

Published

2021-12-08

How to Cite

Aldisa, I., Lestari, N., Agustina, T., & Dasuki, M. S. (2021). Parity And Hemoglobin Levels of Trimester 3 Pregnant Women as Risk Factors for Low Birth Weight. Prosiding University Research Colloquium, 218–224. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1578