Relationship between Knowledge Level and Prevention of Diabetic Ulcers in Diabetes Mellitus Patients
Keywords:
Diabetes Melitus, Pengetahuan, Ulkus Kaki DiabetikAbstract
Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit yang sering dijumpai oleh masyarakat luas dan komplikasi yang paling sering terjadi yaitu ulkus kaki diabetik pada penderita. Pengetahuan tentang ulkus diabetik dan pencegahnnya sangat penting pada masa pandemi Covid-19, dimana penderita diabetes merupakan salah satu penyakit komorbid. Tujuan Penelitian: Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang ulkus kaki diabetik dengan pencegahan ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelasi dan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah 100 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan ulkus kaki diabetik dan pencegahan ulkus kaki diabetik. Hasil Penelitian: Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ulkus kaki diabetik paling banyak adalah cukup sebanyak 43 responden (43%), dan untuk frekuensi pencegahan ulkus kaki diabetik paling banyak adalah cukup sebanyak 92 responden (92%). Hasil analisis chi square diperoleh nilai probabilitas (p value = 0.040 < 0.05) maka terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ulkus kaki daibetik dengan pencegahan ulkus kaki diabetik. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ulkus kaki diabetik dengan pencegahan ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Kebumen 1.
References
[4] Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2017). Profil kesehatan kabupaten kebumen. web site : www.kesehatan.kebumenkab.go.id 2017. [5] Falufie J, M. R., Sulistiarini, R., & Masruhim, M. A. (2015). Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Komplikasi Hipertensi Di Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2012-2014 (pp. 39–42). Faculty of Pharmacy, Mulawarman University. https://doi.org/10.25026/mpc.v2i1.37.
[6] International Diabetes Federation. (2019). Idf diabetes atlas. (8th ed). Diperoleh tanggal 13 Januari 2020 dari www.diabetesatlas.org.
[7] Irwansyah. (2020). Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku dengan resiko ulkus diabetikum di wilayah kerja puskemas bangkala kota Makassar. Journal of Nursing and Midwifery Science, 1 (1) 2020, 1-10. Nursing Department, Megarezky College, Makassar, Indonesia. [8] Komariah, K., & Rahayu, S. (2020). Hubungan Usia, Jenis Kelamin Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 41–50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412. [9] Nurhanifah, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ulkus Kaki Diabetik Di Poliklinik Kaki Diabetik. Healthy-Mu Journal, 1(1), 32. https://doi.org/10.35747/hmj.v1i1.67.
[10] Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). (2015). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: Perkeni.
[11] Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
[12] Riyanto, A., Budiman. (2013). Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta; Salemba Medika.
[13] Septiwi, C (2021). Live scenery of Javanese Person with Type 2 Diabetes. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 535 Proceedings of the 1st Paris Van Java International Seminar on Health, Economics, Social Science and Humanities (PVJ-ISHESSH 2020).
https://www.atlantis-press.com/proceedings/pvj-ishessh-20/125953770 [14] Sianturi, A. H. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Padang Bulan Medan. Jurnah Kesehatan Perawatan, 44–48.
[15] Sihombing. D., Nursiswati & Prawesti. A. (2012). Gambaran Perawatan Kaki dan Sensasi Sensorik Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Diabetes Melitus RSUD. Diakses pada tanggal 27 Maret 2014 dari jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/viewFile/677/723.
[16] Smeltzer, Susan C & Bare. (2014). Buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 Brunner Suddarth. Jakarta : EGC.
[17] Tarwoto, et al. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: Trans Info Medikal.
[18] World Health Organization (WHO), 2018. WHO Global Report 2018.
[19] Yotsu, R,R., Pham,N,M., Oe, M., Nagase,T., Sanada,H., Hara,H., Fukuda,S., Fujitani,J., YamamotoHonda,R., Kaijo,K., Noda,M & Tamaki,T. (2014). Comparison Of Characteristics And Healing Course Of Diabetic Foot Ulcers By Etiological Classification: Neuropathic, Ishemic, And Neuro-Ischemic Type. Jurnal of diabetes and its complications 528-535. [20] Yulisetyaningrum, Mardiana, S. S., & Susanti, D. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Tentang Diet DM Dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD R.A Kartini Jepara. Indonesia Jurnal Perawat, 3(1), 44–50. [21] Yusra, A. (2011). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam rumah sakit umum pusat fatmawati Jakarta. Tesis, 1–137. Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280162-T Aini Yusra.pdf.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Maudy Rismawati Al Maisy, Cahyu Septiwi, Dadi Santoso

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.