An Empirical and Theoretical Literature Reviews on Creative Economy of Culinary in South Heritage Town Square of Surakarta Palace (Central Java, Indonesia)

Authors

  • Nur Achmad Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Sri Murwanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Siddiq Purnomo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Muhammad Sholahuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

SMEs; Street Vendors; Creative Economy; Heritage; SWOT

Abstract

Keraton Surakarta is one of the tourism destinations in Surakarta, Central Java. The southern side Keraton Surakarta looks rundown with quite untidy culinary street vendors and it was well-known as an area for night prostitution a decade ago. Previous research has already identified a mapping and economic potential of creative SMEs of culinary occupying in the Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta. This literature and empirical study consists of three sections. First, it presents creative economic potential in the Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta. Second, it discusses the various regulations on the management of street vendors. Third, it presents various empirical studies on the creative economy and the arrangement of the Alun-Alun Kidul. Content analysis of literature study was conducted to generate a pre-analysis strengths, weaknesses, opportunities and challenges of the creative economy in the Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta. The results of this study show that the Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta becomes a recreation potential for medium-small income people. Besides, the regulation issued by local government and the Kasunanan Surakarta prohibit it to be permanent place for street vendors. In addition, various empirical studies show the importance of managing and structuring the Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta as small recreational place for public while accommodating street vendors leads to good and fair situation for all parties.

References

H. Nitinagoro, Babad Keraton Surakarta. Semarang: Grafika Citra, 2011.

E. Ruwaidah, “Konsep Alun-Alun Utara Surakarta Berdasarkan Persepsi Masyarakat,” Media Bina Ilm., 2012.

K. Kusumastuti, “Pengaruh Budaya Dalam Pembentukan Ruang Kota Sala Sejak Perpindahan Kraton Sampai Dengan Peletakan Motif Dasar Kolonial,” Reg. J. Pembang. Wil. dan Perenc. Partisipatif, 2017, doi: 10.20961/region.v7i1.5786.

D. T. Haryanti, “Kajian pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan bundaran simpang lima semarang,” 2008.

A. B. Junianto, J. Gunawan, and T. B. W. Rahardjo, “Sport leisure outdoor equipment design for senior citizen, case study in the North Jakarta region-Indonesia,” in i-CREATe 2010 - International Convention on Rehabilitation Engineering and Assistive Technology, 2010.

R. Arif, Pengaruh PKL Terhadap Historis Kraton Kasunanan Surakarta. Bandung: Lembaga Penelitian Mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

S. N. A. dkk Zaida, “Surakarta: Perkembangan Kota Sebagai Akibat Pengaruh Perubahan Sosial Pada Bekas Ibukota Kerajaan Di Jawa,” J. Lanskap Indones. (Departemen Arsit. Lanskap Fak. Pertan. Inst. Pertan. Bogor), vol. 2, no. 2, 2010, doi: 10.29244/jli.2010.2.2.%p.

K. Hadinoto, Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: Universitas Indonesia, 1996.

Junianto, Eksplorasi Karakter Spasial Kawasan Alun-Alun Kota Malang, vol. II, no. September. 2010.

R. Indonesia, Kamus Tata Ruang. Jakarta: Dinas Jendral Pekerjaan Umum dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, 1997.

R. Ramadhan, “Perubahan Sosial – Ekonomi PKL (Pedagang Kaki Lima) dalam Program Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan di DTC Wonokromo 1,” J. Univ. Airlangga, 2003.

R. Indonesia, Peraturan Daerah Kota Surakartaa Nomor 8 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima. Surakarta: Wali Kota Madya Kepala Daerah, 1995.

A. Putra, “Pedagang Kaki Lima dan Pedagang Asongan,” andickaputra.blogspot.com, 2016. .

Usman, Negara vs Kaum Miskin. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Z. K.- Archigreen and undefined 2018, “Revitalisasi Kawasan Wisata Kota Medan sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Sosial dan Budaya: Studi Kasus Kawasan Pagaruyung Kota Medan,” Jurnal.Pancabudi.Ac.Id, 2016.

H. S. Arifin, “Revitalisasi Ruang Terbuka Biru Sebagai Upaya Manajemen Lanskap Pada Skala Bio-Regional,” Risal. Kebijak. Pertan. DAN Lingkung. Rumusan Kaji. Strateg. Bid. Pertan. dan Lingkung., 2015, doi: 10.20957/jkebijakan.v1i3.10294.

C. I. Tri Wahyuni, “Survei: Bandung Kota Terfavorit Wisatawan Se-ASEAN,” CNN Indonesia, 2015. .

Samuel Hartono, “Alun-Alun Dan Revitalisasi Identitas Kota Tuban,” Dimens. (Jurnal Tek. Arsitektur), 2005.

M. S. Adhitama, “Faktor Penentu Setting Fisik Dalam Beraktifitas Di Ruang Terbuka Publik ‘Studi Kasus Alun – Alun Merdeka Kota Malang,’” Rev. Urban. Archit. Stud., 2013, doi: 10.21776/ub.ruas.2013.011.02.1.

I. G. B. R. Utama, “Daya tarik wisata kota denpasar bali,” Daya Tarik Wisata Kota Denpasar Bali, 2016, doi: 10.13140/RG.2.1.2215.8568.

H. Wibowo, R. S. Rukayah, and A. Suprapti, “Persepsi Masyarakat Terhadap Alun-Alun Kota Bandung Sebagai Ruang Terbuka Publik,” Teknik, 2015, doi: 10.14710/teknik.v36i1.7268.

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Achmad, N., Murwanti, S., Purnomo, S., & Sholahuddin, M. (2020). An Empirical and Theoretical Literature Reviews on Creative Economy of Culinary in South Heritage Town Square of Surakarta Palace (Central Java, Indonesia). Prosiding University Research Colloquium, 162–169. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/983