Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Padi Organik di Desa Dlingo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali

Authors

  • S Suswadi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
  • S Sutarno Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Keywords:

Pertanian organik, pendapatan, efisiensi

Abstract

Tingkat pendapatan petani secara umum dipengaruhi oleh beberapa
komponen yaitu jumlah produksi, harga jual, dan biaya – biaya
produksi. Usaha tani padi organik merupakan salah satu komoditi
yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para
petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi bagi petani untuk lebih
mengembangkan pertanian organik dengan harapan saat panen
memperoleh hasil tinggi. Kesadaran masyarakat akan bahaya
terhadap kesehatan dan lingkungan menyebabkan permintaan produk
pertanian organik meningkat. Pertanian organik bersertifikat
merupakan produk yang mempunyai daya saing dan peluang untuk
komudite ekspor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis jumlah total
biaya dan penerimaan serta pendapatan padi organik, (2)
menganalisis tingkat efisiensi usaha tani padi organik bersertifikat.
Metode penetuan sampel yang digunakan pada penelitian adalah
simple random sampling dengan jumlah sampel 40 petani yang
dihitung menggunakan rumus Slovin. Analisis yang digunakan dengan
menggunakan: (1) metode analisis biaya dan penerimaan serta
pendapatan usaha tani, dan (2) Analisa efisiensi usaha tani
menggunakan metode analisis R/C (Return Cost Ratio). Lokasi
penelitian ditentukan secara purposive yaitu desa Dlingo Kecamatan
Mojosongo Kabupaten Boyolali.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Berdasarkan total
keseluruhan rata-rata biaya untuk pertanian organik dari kelompok
yang bersertifikat rata-rata Rp.20.495.000,- yang terdiri dari biaya
variabel 9.495.000 dan biaya tetap11.000.000). Rata-rata penerimaan
Rp. 35.000.000,- dengan rata-rata produksi 7 ton/ha dan harga gabah
kering giling Rp. 5000/kg. Pendapatan tiap musim tanam adalah Rp.
14.505.000,-. Kelompok tani yang bersertifikat organik memperoleh
nilai R/C ratio 1,7 berarti setiap 1 rupiah yang dikeluarkan akan
mampu memberikan penerimaan 1,7 rupiah. Nilai Return Cost Ratio
(R/C ratio) sebesar 1,7 menujukkan bahwa R/C >1, maka usahatani
dengan sistem organik bersertifikat efisien dan menguntungkan

References

Carter, William K, Usry 2004, Akuntansi Biaya, Edisi13, Salemba Empat, Jakarta
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2010, Manajemen Usaha Kecil, Direktorat
Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional,
Jakarta
Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya,Edisi Kelima, Yogyakarta : UPPAMP YKPN, Universitas
Gajahmada
Suwardjono, 2008, Akuntansi Biaya, Perhitungan Harga Pokok Produksi, Yogyakarta : BPFE
Tunggal, Amin Widjaja, 2009,Akuntansi Biaya dan Manajemen, Jakarta : Harvindo

Downloads

Published

2018-02-21

How to Cite

Suswadi, S., & Sutarno, S. (2018). Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Padi Organik di Desa Dlingo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Prosiding University Research Colloquium, 400–416. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/85