Pencegahan Stunting melalui Kelas Ibu Balita Usia 0-5 Tahun

Authors

  • Siti Muthoharoh STIKES Muhammadiyah Gombong
  • Eni Indrayani STIKES Muhammadiyah Gombong
  • Nurlaila Nurlaila STIKES Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Pencegahan stunting; Kelas ibu balita 0-5 tahun

Abstract

Stunting adalah status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa
pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan
dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur
(TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD). Masalah gizi terutama
stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak, dengan
dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan
selanjutnya. Tujuan adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang
kesehatan, gizi, serta stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
pada anak usia 0-1 tahun, ›1-2 tahun dan ›2-5 tahun. Metode
memberikan penyuluhan kesehatan melalui ceramah interaktif dan
demonstrasi pada kelas ibu balita yang dibagi berdasarkan kelompok
umur balita yaitu 0-1 tahun, ›1-2 tahun dan ›2-5 tahun. Masing
masing kelas berjumlah 15 ibu balita. Pengukuran pengetahuan
dilakukan melalui pre dan post test. Penyuluhan kesehatan dilakukan
di PKD Desa Bocor yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan
untuk setiap kelas. Semua peserta sangat antusias mengikuti
kegiatan. Hasil kegiatan adanya peningkatan pengetahuan ibu
tentang kesehatan balita, gizi, serta stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia 0-1 tahun, ›1-2 tahun dan ›2-5 tahun.
Pada kelas ibu balita 0-1 tahun tingkat pengetahuan ibu pada pre
test mayoritas cukup (53%) menjadi mayoritas baik (73%) pada post
test. Begitu juga pada kelas ibu balita usia ›1-2 tahun mayoritas
memiliki tingkat pengetahuan cukup (60%) menjadi baik (80%),
serta pada kelas ibu balita ›2-5 tahun juga meningkat. Mayoritas ibu
dengan tingkat pengetahuan cukup (60%) menjadi mayoritas
berpengetahuan baik (67%). Kesimpulan kelas ibu balita 0-5 tahun
dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan, gizi, serta
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehingga
diharapkan mampu berperan aktif dalam mensukseskan pemerintah
untuk mencegah kejadian stunting

References

1. Balitbangkes. 2013. Riset Kesehatan
Dasar 2013. Kemenkes. Jakarta : 252-253
2. Eko, 2017: Buku Saku Pencegahan
Stunting. Depkes RI
3. Fikadu, T., Assegid, S. & Dube, L.
(2014). Factor Associated With Stunting
Among Children Age 24 To 59 Months In

Meskan District, Gurage Zone, South
Ethiopia: a Case-Control Study. BMC
Public Health, 14(800). Diakses dari
http:// www.biomedcentral.com/1471-
2458/14/800.
4. Nimah, Khoirun dan Siti Rahayu. 2015.
Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Stunting pada Balita. Media
Gizi Indonesia, Vo. 10 No. 1 Januari-Juni
2015.
5. Supariasa, D.N., Bakri, B., Fajar
I.(2012).Penilaian Status Gizi. Jakarta:
EGC
6. UNICEF. (2013). Improving child
nutrition, the achievable imperative for
global progress. New York: United
Nations Children’s Fund.
7. UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi
Oktober 2012. Jakarta: UNICEF
Indonesia
8. Wellem, dkk (2014). Hubungan
pengetahuan orang tua tentang gizi
dengan stunting pada anak usia 4-5
tahun di TK Malaekat Pelindung
Manado. Jurnal Universitas
Samratulangi.
9. WHO. (2010). Nutrition Landscape
Information System (NLIS) Country
Profile Indicators: Interpretation
guide. Geneva: World Health
Organization.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Muthoharoh, S., Indrayani, E., & Nurlaila, N. (2019). Pencegahan Stunting melalui Kelas Ibu Balita Usia 0-5 Tahun. Prosiding University Research Colloquium, 55–58. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/832