Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini Tanda Gejala dan Faktor Resiko Pneumonia Balita

Authors

  • Kusumastuti Kusumastuti STIKES Muhammadiyah Gombong
  • Adinda Putri Sari Dewi STIKES Muhammadiyah Gombong
  • Barkah Waladani STIKES Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Pengetahuan; kader; pneumonia

Abstract

Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan untuk terserang
penyakit. Salah satu penyebab terbesar kematian pada anak usia
balita di dunia adalah pneumonia. Pneumonia merupakan salah satu
penyakit yang menyumbangkan Angka Kematian Balita. Pada tahun
2016 Indonesia menempati urutan ke 8 dengan kasus pneumonia
pada balita tercatat sebesar 503.738 kasus. Angka kejadian
pneumonia pada balita di Kabupaten Kebumen tahun 2016 mencapai
3.730 kasus 76,41 %. Kejadian pneumonia pada balita diwilayah
Puskesmas Sempor I mencapai 842 kejadian (80%). Kader
kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang dianggap paling dekat
dengan masyarakat. Khusus untuk menekan angka pneumonia pada
balita diperlukan kader – kader kesehatan yang mendukung kegiatan
deteksi dini pneumonia pada balita.. Tujuan meningkatnya
pengetahuan kader tentang deteksi dini, gejala dan factor resiko
pneumonia balita. Metode yang digunakan dengan melakukan
penyuluhan kepada kader posyandu mengenai deteksi dini tanda
gejala dan factor resiko terjadinya pneumonia balita. Kegiatan
dibagi 3 sesi yaitu penyampaian materi, praktik dan dilakukan pre
test dan post test.Media yang digunakan leaflet dan power point.
Hasil yang di dapatkan dari hasil pre test pengetahuan kader
kategori cukup yaitu 4 (40%) dan kurang 6 (60%) serta presentase.
Hasil Post Test didapatkan bahwa hasil dari kategori baik 3 (30%)
dan cukup 7 (70%). Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan. Keimpulan dari
kegiatan tersebut adanya peningkatan pengetahuan kader setelah
dilakukan penyuluhan.

References

1. Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
2. Riskesdas. (2016). Riset Kesehatan
Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian
dan pengembangan Kesehatan.
3. Profil kesehatan provinsi jateng.
(2016).
Profihttps://www.dinkesjatengprov.go
.id/v2015/dokumen/profil2016/mobile
/index.html#p=8
4. Dinkes Kabupaten Kebumen (2016).
Profil Kesehatan Kabupaten
Kebumen. Kebumen: Dinkes
Kebumen
5. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
6. Notoatmodjo, Soekidjo. (2013).
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
7. Alfaqinisa, Rara. (2015). Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan, Sikap
dan Perilaku Orang Tua tentang
Pneumonia dengan Tingkat
Kekambuhan Pneumonia pada Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep
Semarang . Semarang: Universitas
Negeri Semarang

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Kusumastuti, K., Dewi, A. P. S., & Waladani, B. (2019). Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini Tanda Gejala dan Faktor Resiko Pneumonia Balita. Prosiding University Research Colloquium, 48–50. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/830