Pengembangan Al Fatihah Reflection Therapy (Art) Terhadap Resiliensi Penyandang Disabilitas

Authors

  • Singgih Arif Widodo Universitas Muhammadiyah Purworejo
  • Juwita Triana Universitas Muhammadiyah Purworejo

Keywords:

Al Fatihah Reflection Therapy; Resiliensi;Disabilitas

Abstract

Hasil akhir dari penelitian ini, yakni dapat menghasilkan satu
pengembangan model Al Fatihah Reflection Therapy (ART) yang
dapat meningkatkan Resiliensi Penyandang Disabilitas. Harapannya,
model ini dapat dijadikan rujukan sebagai upaya peningkatan
resiliensi penyandang disabilitas. Di sisi lain, model pengembangan
ini merupakan sarana peningkatan kepedulian sosial terhadap
keberadaan para penyandang disabilitas. Kondisi yang resilien
menjadikan para penyandang disabilitas mudah memaksimalkan
potensinya, mampu berkontribusi secara mandiri di lingkungan
sosialnya, dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Alfatihah
Reflection Therapy (Terapi Refleksi Alfatihah) adalah psikoterapi
teistik rancangan Purwoko (2013) yang merupakan pengembangan
dari Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Beck. Bedanya, ART
menekankan dimensi vertikal (teistik) berbasis ayat AlFatihah
sebagai refleksi guna mengubah pikiran-perasaan-perilaku
maladaptif melalui restrukturisasi kognitif, pemaknaan ayat, dan
tugas perilaku. Rancangan penelitian ini dimulai dengan tahap
identifying irrational belief or Thoughts (identifikasi beragam pikiran
maladaptif atau negatif dari penyandang disabilitas). Tahapan ini
untuk mengetahui beragam masalah, kendala, konflik, dan keyakinan
pada diri yang negatif ataupun respon yang muncul ketika dirinya
menjadi difable atau disable. Asesmen kualitatif menggunakan
observasi partisipan,wawancara mendalam, sedangkan asesmen
kuantitatif menggunakan skala resiliensi yang diadaptasi dari
Connor Davidson Resilience Scale (CDRISC 25) (Connor &
Davidson, 2003). Dari tahapan tersebut, kemudian dilakukan
psikoedukasi mengenai model terapi ini. Selanjutnya, para
penyandang disabilitas mempraktikkan beragam acuan yang ada
dalam model ini. Pada akhir prosesnya, dilakukan test, evaluation,
and revision desain model Al Fatihah Reflection Therapy (ART)
yang berpengaruh pada resiliensi penyandang disabilitas.

References

[1] Ariviyanti, N, dan Pradoto, W.
Faktor – Faktor Yang Meningkatkan
Resiliensi Masyarakat Dalam
Menghadapi Bencana Rob Di
Kelurahan Tanjung Emas Semarang.
Jurnal Teknik PWK. 2014; 4 (3):993-
1002
[2] Azzahra, F. Pengaruh Resiliensi
Terhadap Distres Psikologis Pada
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan. Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2017; 5 (1)
[3] Dewanto, W., dan Retnowati, S.
Intervensi Kebersyukuran dan
kesejahteraan Penyandang Disabilitas
fisik. E-Journal GAMA JPP. 2015; 1
(1):33 – 47
[4] Hart, A., Heaver, B., Brunnberg, E.,
Sanberg, A., Macpherson, H.,
Coombe, S., Kourkotas, E.
International Journal of Child, Youth
and Family Studies, University of
Brighton, United Kingdom. 2014;
5(3): 394 – 422
[5] Purwoko, S.B.Terapi Refleksi Al
Fatihah (Al Fatihah Reflection
Therapy). Jurnal Psikologika. 2013;
18 (2): 129 – 141
[6] Azzahro, M. (2018) Resiliensi Pada
Pengusaha Penyandang Disabilitas.
Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya
[1] World Health Organisation. World
report on disability. 2011. [cited 2019
Jan 18]. Available from:
http://www.who.int/disabilities/world
_report/2011/report/en/

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Widodo, S. A., & Triana, J. (2019). Pengembangan Al Fatihah Reflection Therapy (Art) Terhadap Resiliensi Penyandang Disabilitas. Prosiding University Research Colloquium, 121–124. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/812