Model Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Desa Berbasis Local Wisdom

Authors

  • Imron Rosyadi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Fatchan Ahyani Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

LKMD; kemiskinan; local wisdom;penguatan; mudharabah/musyarakah

Abstract

Tujuan yang dicapai penelitian pada tahun ke-dua adalah
merumuskan dan menyusun model pengembangan lembaga
keuangan mikro desa berbasis kearifan lokal (local wisdom)
sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat pedesaan di daerah
penelitian. Berdasarkan tujuan tersebut target khusus yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah mendesain eksistensi Lembaga
Keuangan Mikro Desa (LKMD) berbasis kearifan lokal yang sudah
dipraktikkan selama bertahun-tahun dan mengakar di entitas
masyarakat pedesaan, yakni tradisi bagi hasil (maro) antara
pemilik modal (tanah dan input yang lain) dengan petani
penggarap. Secara spirit ada kemiripan antara maro itu dengan
skim/akad mudharabah/musyarakah dalam konsep lembaga
keuangan Islam. Sehingga dalam konteks itu diperlukan
pelembagaan maro dalam LKMD, yang berperan ganda dan
strategis yaitu sebagai penyanggah (buffer stock) dan atau
pengelola cadangan pangan dalam rangka memberikan kemudahan
akses pangan kepada masyarakat kurang mampu (aspek sosial) dan
memberikan kemudahan akses permodalan bagi rumah tangga
petani (aspek bisnis). Jenis penelitian ini merupakan deskriptif
analitis, yaitu menggambarkan dan atau mendefinisikan
keterlibatan dan peran strategis pemerintah desa dalam
pengentasan kemiskinan. Subjek penelitian ini adalah pemerintah
dan masyarakat (petani) di daerah penelitian. Data yang
diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder yang diperoleh dengan metode observasi,
wawancara secara mendalam, dan penelusuran terhadap
dokumentasi pemerintahan desa. Penelitian ini merupakan hasil
pengembangan penelitian tahun pertama, yaitu merumuskan model
pengembangan lembaga keuangan mikro desa berbasis kearifan
lokal (local wisdom) sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat
pedesaan, dengan menggunakan metode focus group discussion
(GFD), kritis analitik dan interaktif

References

Basuno, E., Suhaeti, R.N., Budi, G.S.,
Iqbal, M. dan Suradisastra, K.
(2006), “Kaji Tindak (Action
Research) Pemberdayaan
Masyarakat Pertanian Daerah
Tertinggal (Tahap II)”, Laporan
Akhir Penelitian, PSEKP-Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Departemen Pertanian.
Jakarta.
Departemen Pertanian (1999). “Ketahanan
Pangan dan Kebijaksanaan
Operasional Pembangunan

Pertanian”. Departemen Pertanian,
Jakarta.
Hasanzadeh A., Meisami H., Shahidinasab
M., dan Arani M.A., (2012), “A
two-stage approach in Islamic
micro-finance: Lessons for Islamic
banking system in Iran”. African
Journal of Business Management
.Vol. 6 (18), pp. 5886-5894
Ilham, N. (2007). “Analisis profil Petani
dan Pertanian Indonesia”. Laporan
Akhir Penelitian. PSEKP-Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen Pertanian.
Jakarta.
Irawan, B., Simatupang, P., Sugiarto,
Supadi, Agustin N.K., Sinuraya, J.F.
(2006), “Panel Petani Nasional
(PATANAS): Analisis Indikator
Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan”. Laporan Akhir
Penelitian. PSEKP-Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen Pertanian.
Jakarta.
Irianto, G. (2008). “Menyelesaikan
Konflik Pangan”. Opini Republika.
PT Republika Media Mandiri.
Jakarta.
Kamaluddin A., Abdul Hadi N., Alam
M.M., Mohamed Adil M.A (2015),
“Social Collateral Model For
Islamic Microfinance”. The Journal
of Developing Areas. Volume 49
No. 5.
Lakollo, E.M., Rusastra, I.W., Saliem
H.P., Supriyati, Friyanto, S., dan
Budi, G.S. (2007). “Dinamika
Sosial Ekonomi Pedesaan: Analisis
Perbandingan Antar Sensus
Pertanian”. Laporan Akhir
Penelitian. PSEKP-Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian.
Jakarta.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Rosyadi, I., & Ahyani, F. (2019). Model Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Desa Berbasis Local Wisdom. Prosiding University Research Colloquium, 89–105. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/809