Gambaran Nyeri Syndrom De Quervain pada Remaja Akhir di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Keywords:
De Quervain Syndrome, Skala Nyeri, numeric rating scaleAbstract
De Quervain Syndrome adalah penyakit yang diakibatkanoleh inflamasi pembungkus tendon otot abductor polichis longus dan ekstensor polichis brevis yang menimbulkan nyeri pada daerah processus stiloideusdan penurunan lingkup gerak sendi (LGS) sehingga berdampak pada penurunan kemampuan aktivitas fungsional.Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran nyeri syndrom de quervain pada remaja akhir di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan data primer dari numeric rating scale. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Hasil Penelitian : Hasil uji deskriptif numeric rating scaledidapatkan bahwa skor nyeri paling banyak dirasakan adalah skala nyeri sedang sebanyak 12 responden (60%).Kesimpulan : Hasil analisa data yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa skor nyeri paling banyak dirasakan adalah skala nyeri sedang sebanyak 12 responden (60%). Risikoini akan bertambah buruk jika tangan masih digunakan untuk aktivitas yang memerlukan gerakan berulang ulang. Peneliti menyarankan fisioterapi lebih aktif memberikan informasi terkait dengan resiko de queirvain syndrome dan intervensi fisioterapi secara bertahap guna membantu menurunkan nyeri yang dirasakan pasien.
References
[2] Kosdanita, ‘Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Kehidupan Seksual Studi Kasus Akses Pornografi Online di Kalangan Mahasiswi Universitas Riau”, Jom FISIP. 2016; vol.3, no.2, h.1-13.
[3] Lad, J, Jaiswal, V, Ghuman, S & Ghodey, S, ‘Immediate Added Effects of Pain Releasing Phenomenon on De Quervains Tenosynovitis Pain a Mulligan Concept Technique’, International Journal of Allied Medical Sciences and Clinical Research.2017; vol.5, no.2, h.592-596.
[4] Nisa, Z, Umer, B & Hassan, T, ‘Prevalence of De Quervain’s Syndrom’, Journal of Riphah College of Rehabillitation Sciences. 2016; vol.4, n0.1 h.22-24.
[5] Nurratri dkk, ‘Upaya Prefentif dan Edukatif De Quervain Syndrom pada Pengguna Smartphone di Kalangan Remaja’, University Research Colloqium, 2018; h.493-499.
[6] Resti, ‘Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau”, Jom FISIP.2015; vol. 2, no.1, h.1-15.
[7] Suryani, ‘Syndrom De Quervain: Diagnosis dan Tatalaksana’, Contiuning Medical Education. 2018; vol.45, no.8, h.952-592.
[8] Taufiq, F, Batool, T & Bashir, S, ‘Prevalence of De-Quervain’s Tenosynovitis among Medical Student of Allama Iqbal Medical College’, Journal of Riphah College of Rehabillitation Sciences. 2015; vol.3, no.1, h.95-98.
[9] Kisner, C & Colby, L. Terapi Latihan Dasar dan Teknik. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.2017.
[10] Mujianto. Cara Ceoat Mengatasi 10 Besar Kasus Muskuloskeletal dalam Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta : CV Trans Info Media. 2013.
[11] Hadi, B. Perbedaan Efek Antara Transverse Friction dan Kinesio Taping pada Intervensi Ultrasound terhadap Nyeri dan Disabilitas Ibu Jari pada Kasus De Quervain’s Syndrome. Naskah Publikasi. Universitas Esa Unggul Jakarta.2012.
[12] Hakim, S. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Handphone Blackberry dengan Kejadian De Quervain Syndrom pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2013. Naskah Publikasi. Universitas Hasanuddin Makasar.2013.
[13] Ramadhan, B, ‘Inilah Perkembangan Digital Indonesia Tahun 2018’, Good News From Indonesia, dilihat 6 Februari 2019,https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/06/inilah-perkembangan-digital-indonesia-tahun-2018.2018
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Luthfi Fitriana Herman, Ishmatu Amrina, Jamaludin Yusuf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
