Kualitas Penulisan Resep untuk Pasien Pediatri di Rumah Sakit Surakarta

Authors

  • Zakky Cholisoh Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Adelina Damayanti Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dwi Novita Sari Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Kelengkapan, Resep, Anak, Skrining

Abstract

Resep adalah proses transaksi dalam terapi yang penting antara dokter, apoteker, dan pasien. Resep yang berkualitas baik adalah faktor yang penting untuk meminimalkan kesalahan dalam pelayanan obat sehingga resep yang baik harus sesuai dengan pedoman penulisan resep untuk menjamin efektifitas dan keamanan pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas penulisan resep untuk pasien anak di instalasi rawat jalan rumah sakit di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional yang dilakukan di dua rumah sakit. Sebanyak 368 resep untuk pasien pediatrik yang dikumpulkan di bulan Februari 2017 dari instalasi rawat jalan di rumah sakit dianalisis. Ketidaklengkapan penulisan berat badan (33,15%), usia (2,98%) dan jenis kelamin pasien (7,34%) teridentifikasi, padahal informasi tersebut merupakan hal tentang pasien yang penting untuk diketahui. Sebanyak 110 (29,89%) resep juga tidak mempunyai informasi kekuatan konsentrasi obat dalam sediaan. Dua ratus lima puluh tujuh resep (69,83%) tidak mencantumkan data nomer surat ijin praktek dokter dan 33 (8,97%) resep tidak mempunyai paraf dokter. Kualitas peresepan di instalasi rawat jalan masih belum memuaskan karena kurangnya informasi yang penting untuk sebuah resep yang berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan resep, kami menyarankan agar rumah sakit menyediakan formulir resep standar yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi data pasien dan dokter.

References

[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta; 2016.
[2] Wong, L. D. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2007.
[3] Kementerian Kesehatan RI. Modul Penggunaan Obat Rasional. Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan; 2011; 8–10 p
[4] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun. Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. 2014.
[5] PERKI, , Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Edisi Pert., Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta. 2016.
[6] Ungern-Sternberg B.S.V.U., Habre W., Erb.T.O., and Heaney M.D., Salbutamol Premedication in Children with A Recent Respiratory Tract
Infection, Pediatric Anesthesia. 2009; 19, 1064–1069. [7] Fontan JE, Maneglier V, Nguyen VX, Loirat C, Brion F. Medication errors in hospitals: computerized unit dose drug dispensing system versus ward stock distribution system. Pharm world Sci. 2003; 25: 112–17. [8] Rainu , Tonushree JBH, Kathleen W. Elizabeth BF, David WB. Paediatric Medication Errors: what do we know? what gaps remain?. Amb pediatr. 2002; 4(1): 73–81.
[9] Dharmawati A.N., Skrining Resep Pada Pasien Anak di Apotek Wilayah Kabupaten Sukoharjo Periode Bulan Agustus-Oktober 2009, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2010.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Cholisoh, Z., Damayanti, A., & Sari, D. N. (2019). Kualitas Penulisan Resep untuk Pasien Pediatri di Rumah Sakit Surakarta. Prosiding University Research Colloquium, 973–977. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/752