Perbandingan Kadar Kafein pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) yang Diseduh dan Direbus dengan Metode Titrasi Bebas Air

Authors

  • Anita Agustina Styawan STIKes Muhammadiyah Klaten
  • Muchson Arrosyid STIKes Muhammadiyah Klaten
  • S Sutaryono STIKes Muhammadiyah Klaten

Keywords:

Kafein, Teh, Diseduh, Direbus, Titrasi Bebas Air

Abstract

Tanaman teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat setelah air. Teh mengandung banyak senyawa yang berkhasiat untuk tubuh seperti kafein. Proses penyeduhan teh dengan waktu dan suhu yang tidak optimum dapat mempengaruhi kandungan kafein didalamnya. Semakin tinggi suhu dan lama waktu penyeduhan, kadar kafein dalam teh semakin meningkat. Dan proses penyeduhan dengan pemanasan dapat memperlebar jarak antar molekul dalam teh. Lebarnya jarak antar molekul dalam teh dapat mempermudah molekul air untuk menembus padatan teh sehingga kafein akan mudah terekstrak dalam pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus, kemudian membandingkan kadar kafein pada teh hitam dengan proses penyeduhan diseduh (tanpa pemanasan) dan direbus (dengan pemanasan). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel simplisia kering daun teh hitam (Camellia sinensis). Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reaksi Murexid. Dianalisis kuantitatif menggunakan Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif sampel positif mengandung kafein yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah. Secara kuantitatif, kadar kafein pada teh hitam yang diseduh sebesar 10,718% b/v dan kadar kafein pada teh hitam yang direbus sebesar 10,986% b/v. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus dengan nilai signifikasi 0,034<0,05.

References

[1] Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 175
[2] Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 254
[3] Anonim. 2016. Penentuan Kadar Kafein dengan TBA. (https://id.scribd.com/pdf/ 112415967/Penentuan Kadar Kafein dengan TBA.html). diakses pada 8 Januari 2018 pada pukul 15.51 WIB
[4] Annuryanti, F., Zahroh, M., Purwanto, D.A. 2018. Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Surabaya
[5] Gandjar, G.H. dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
[6] Kovar dan Auterhoff. 2002. Identifikasi Obat. Penerbit ITB. Bandung.
[7] Kumalaningsih, Sri. 2007. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas. Trubus Agrisarana. Surabaya.
[8] Ningsih, R. 2014. Pengaruh Suhu dan Waktu Penyeduhan Teh Celup
Terhadap Kadar Kafein. Universtitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
[9] Putri, Dianita Devi dan Ulfin, Ita. 2015. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Kafein dalam Teh Hitam. Jurusan Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.
[10] Rohdiana D, Raharjo S, Dardjito M. 2005. Evaluasi Daya Hambat Tablet Effervescent Teh Hijau Pada Oksidasi Asam Linoeiat. Program Studi Teknologi Pangan Universitas Hasanudin. Makasar. Sulawesi Selatan.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Styawan, A. A., Arrosyid, M., & Sutaryono, S. (2019). Perbandingan Kadar Kafein pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) yang Diseduh dan Direbus dengan Metode Titrasi Bebas Air. Prosiding University Research Colloquium, 951–955. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/748