Kombinasi Cold Plasma dengan Madu sebagai Metode Penyembuhan Luka Diabetes Mellitus

Authors

  • Defi Nurul Hayati Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Indah Lia Listyani Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Nia Salsabila Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Arya Iswara Universitas Muhammadiyah Semarang
  • N Nasruddin Universitas Muhammadiyah Semarang

Keywords:

Bakteri Ulkus Diabetes Mellitus, Cold Plasma, Madu, Daya Hambat

Abstract

Latar belakang: Penderita ulkus diabetik di Indonesia semakin meningkat terutama di kota besar dan memerlukan biaya yang tinggi untuk terapi. Untuk itu, diperlukan solusi alternatif dalam penyembuhan ulkus diabetik. Infeksi bakteri pada ulkus DM disebabkan oleh bakteri Gram-positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram-negatif Pseudomonas aeruginosa. Pengobatan luka biasanya penderita DM menggunakan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan resistensi. Solusi alternatif dibutuhkan dalam penyembuhan ulkus diabetik yaitu dengan menggunakan kombinasi Cold Plasma dengan madu. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui potensi kombinasi cold plasma dengan madu sebagai antibakteri pada ulkus diabetik. Metode: Pada penelitian ini menggunakan sample madu hutan dan madu ternak yang dilakukan pengenceran sebanyak 5%, 10%, 15%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran yang kemudian dilakukan penembakan dengan Cold plasma pada jarak 10 mm dengan waktu 3 menit. Uji aktifitas antibakteri dilakukan dengan melihat zona hambat yang terbentuk. Hasil: pengujian kombinasi cold plasma dengan madu hutan konsentrasi terbaik adalah 100% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 12,75 mm dan 8,75 mm terhadap Pseudomonas aeroginosa sedangkan konsentrasi terbaik dari kombinasi cold plasma dengan madu ternak adalah 80% terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat 20,5 mm dan 13 mm terhadap Pseudomonas aeroginosa.

References

i Citron, M.D., E.J.C.V. Goldstein, Merriam CV, Lipsky, BA and A.M.Abamson.2007.Bacteriology of moderat-to-severe diabetic foot infection and in vitro activity of antimikrobial agents. Journal of Clinical Microbiology.45(9):2819-2828
ii Hastuti, T.R.2008. Faktor-faktor risiko ulkus diabetika pada penderita diabetes mellitus. [Tesis]Universitas Diponogoro,Semarang
iii Akbar ., G Tiara, J. Karimi, dan D. Anggraini, 2014. Pola bakteri resistensi antibiotik pada ulkus diabetika. Grade II di RSUD Arifin Achmad.JOM.1 (2): 1-15.
iv Apriliani D.,Gusnedi,Darvina Y. 2013. ‘Studi Tentang Nilai Viskositas Madu Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas Madu‘,Pillar Of Physics.Vol. 2 . 91-98.
v ltmann, K.D Th. Woedtke,Plasma medicine- current state of research and medical application, Plasma Physc, Control Pusion. 59 (2017) 014031-014042.
vi Nasruddin, Y. Nakajima, K. Mukai, et al, Cold plasma on full-thickness cutaneous wound accelerates healing through promoting inflammation, reepithelialization and wound contraction, Clinical Plasma Medicine. 2014; 2, 28–35.
vii Cutting, K.F and George, N.M. 2007. Antibakterial honey: in vitro activity against clinical isolates of MRSA,VRE, and other Multiresistent Gram-negative, Wounds –ISSN;19;231-236
viii Molan P.C 1992. The Antibacterial activity of honey. Bee World;73:5-28.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Hayati, D. N., Listyani, I. L., Salsabila, N., Iswara, A., & Nasruddin, N. (2019). Kombinasi Cold Plasma dengan Madu sebagai Metode Penyembuhan Luka Diabetes Mellitus. Prosiding University Research Colloquium, 802–807. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/724