Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Mekanisme Koping pada Mahasiswa Tingkat Akhir S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Kudus Tahun 2017/2018
Keywords:
Kecerdasan Emosional, Mekanisme KopingAbstract
Latar Belakang: Mekanisme koping adalah suatu proses adaptasi yang dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan dan respon situasi yang mengancam bila mekanisme penanggulangan ini berhasil, maka individu dapat beradaptasi dan tidak menimbulkan suatu gangguan kesehatan, tetapi bila mekanisme koping gagal artinya individu gagal untuk beradaptasi serta dapat menimbulkan stress. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan mekanisme koping pada mahasiswa tingkat akhir S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus tahun 2017/2018. Metode: Jenis penelitian korelasi menggunakan simpel random sampling. Sampel 65 responden Mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kecerdasan emosional dan kuesioner mekanisme koping. Uji hubungan penelitian ini menggunakan Chi-square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian hubungan kecerdasan emosional dengan mekanisme koping pada mahasiswa tingkat akhir S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus dengan p value 0.000 (< 0.05). Kesimpulan: Ada hubungan kecerdasan emosional dengan mekanisme koping pada mahasiswa tingkat akhir S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus.
References
[2] Agustin. (2009). Profil Kejenuhan Belajar Mahasiswa. Jurnal
Pedagogia. Vol 9. No. 2 Oktober. Hal. 16-25.
[3] Al-Dubai, S. A.-N. (2011). Stress and Coping Strategis of Students in a Medical Faculty in Malaysia. Original Article of University Sains Malaysia .
[4] Antonovsky. (2017). Sense of Coherence and Physical health. A review of Previous Findings. The Scientific World Jurnal vol 5, 665-673. Diakses 15 Januari 2018 dari Erfano.
[5] Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
[6] Augesti, D. (2015). diffrences In Stress Level Between Firt Year Medical Studenta In Medical Faculty Of Lampung University. J Majority. 4 (4), 50-56. Diakses 27 Desember 2017.
[7] Gandha, N. (2009). Hubungan Perilaku dengan Prevalensi Dislipidemia pada Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. (Skripsi). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
[8] Goleman, D. (2009). Emotional Intlligence "Kecerdasan Emosional EL lebih penting dari pada IQ". Jakarta: Gramedia Pustaka.
[9] Gunawati, H. (2012. Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol 3 (No.2). Hal 95-100.
[10] Harahap, I. A. (2014). Panduan Penulisan Proposan dan Skripsi. Medan: USU.
[11] Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Surabaya: Salemba Medika.
[12] Hurlock, E. B. (2014). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga. (buku asli diterbitkan 1980).
[13] Kozier. Erb, B. S. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, Volume : 1, Edisi : 7. Jakarta: EGC.
[14] Nasir, A. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
[15] Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
[16] Nursalam. (2009). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
[17] Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Medika.
[18] Oktavia, W. Z. (2012). Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Riau: FKIK UNRIAU.
[19] Paususeke, d. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi di Fakutas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan UNSART Manado. Ejurnal Keperawatan. 3(2). Diakses Desember 2017.
[20] Potter, P. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
[21] Prasetyo, A. d. (2008). Pengaruh Stres terhadap Komitmen Mahasiswa-Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Menyelesaikan Pendidikan Mereka dengan Faktor Kecemasan Sebagai Variabel Moderator. Majalah Ekonomi. 18 (3), 257-270.
[22] Putra, N. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[23] Ryff, &. S. (2008). Know Thyself and Become What You Are: A Eudaimonic Approach to Psychological Well-Being. Journal of Happiness Studies. 9, 13-39 Springer. Diakses 5 Januari 2018.
[24] Safaria, &. S. (2009). Manajemen Emosi. Yogyakarta: Bumi Aksara.
[25] Santrock, J. (2007). Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
[26] Saryono, S. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.
[27] Nasution, S. (2011). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
[28] Stuart, G. W. (2009). Principles and Practice Of Psychiatric Nursing, Edisi 7. USA: Mosby A Harcourt Sciences Company.
[29] Sugiarto, D. (2012). Hubungan Kecerdasan Emosional dangan Daya Tahan Stres Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi strata satu, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
[30] Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
[31] Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
[32] Sulistyaningsih. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[33] Sunyoto, D. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi, Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS.
[34] Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offet.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Muhammad Purnomo, S Subiwati, Ella Mulimatur Rosidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
