Perbedaan Tandem Exercise dengan Virtual Reality Exercise dalam Mengatasi Resiko Jatuh pada Lanjut Usia: A Pilot Project
Keywords:
Tandem exercise, Virtual reality exercise, Resiko jatuh, Lanjut usia, Timed up and go testAbstract
Berbagai studi dilakukan untuk mengupayakan penurunan angka kejadian jatuh pada lanjut usia (lansia), dari upaya yang sederhana sampai dengan penggunaan peralatan yang canggih. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengamati efektifitas perbedaan teknologi yang sederhana, yaitu tandem exercise dengan teknologi modern yaitu virtual reality exercise dalam mengatasi resiko jatuh pada lanjut usia. Penelitian eksperimental pada 15 responden lansia dengan desain sebelum dan setelah perlakuan untuk dua kelompok selama 6 minggu. Kelompok kontrol (n=8) diberikan tandem exercise sedangkan kelompok perlakuan (n=7) diberikan virtual reality exercise. Resiko jatuh pada lansia diukur dengan timed up and go test (TUGT). Analisis statistik untuk melihat perbedaan efektifitas kedua kelompok dilakukan dengan uji independent samples t-test. Tidak ada perbedaan efektifitas yang signifikan antar kedua kelompok dalam mengatasi resiko jatuh pada lansia (p<0,05). Secara umum rata-rata setiap minggu kedua kelompok menunjukkan pencegahan resiko jatuh dengan indikator penurunan nilai TUGT sebesar 1 detik. Rata-rata nilai TUGT sebelum perlakuan; setelah minggu ke-2; setelah minggu ke-4; dan setelah minggu ke-6 adalah 18,75 detik (resiko jatuh rendah); 17,12 detik; 14,87 detik; 12,87 detik (resiko jatuh rendah) pada kelompok kontrol dan 20 detik (resiko jatuh tinggi); 17,71 detik; 15,42 detik; 13,14 detik (resiko jatuh rendah) pada kelompok perlakuan. Tandem exercise dan virtual reality exercise mampu mengatasi resiko jatuh pada usia lanjut.
References
[2] Cangussu, L. M., Nahas, J. N., Nahas, E. A. P., Barral, A. B. C. R., Buttros, D. de A., & Uemura, G. Evaluation of postural balance in postmenopausal women and its relationship with bone mineral density - A cross sectional study. BMC Musculoskeletal Disorders; 2012; 13(1):2.
[3] Bahar, Y. N. Aplikasi Teknologi Virutal Reality Bagi Pelestarian Bangunan Arsitektur. Jurnal Desain Konstruksi; 2014; 13(2):34–45.
[4] Cho, G. H., Hwangbo, G., & Shin, H. S. The Effects of Virtual Reality- based Balance Training on Balance of the Elderly. Journal of Physical Therapy Science; 2014; 26(4): 615–617.
[5] Nugrahani. Latihan Jalan Tandem Lebih Baik Daripada Latihan Dengan Menggunakan Swiss Ball Terhadap Peningkatan Keseimbangan Untuk Mengurangi Resiko Jatuh Pada Lanjut Usia (Lansia). Jurnal Fisioterapi; 2014; 14:87–96.
[6] Nursalam, Indarwati, R., & Kristi, M. C. Berg Balance Test (BBT) dan Time Up and Go Test (TUGT) sebagai Indikator Prediksi Jatuh Lansia. Jurnal Ners; 2017; 3(2).
[7] Singh, D. K. A., Rajaratnam, B. S., Palaniswamy, V., Pearson, H., Raman, V. P., & Bong, P. S. Participating in a virtual reality balance exercise program can reduce risk and fear of falls. Maturitas; 2012; 73(3):239–243.
[8] Barlow, R. Proprioception in dance: a comparative review of understandings and approaches to research#. Research in Dance Education; 2017; 19(1):39–56.
[9] Mao, Y., Chen, P., Li, L., & Huang, D. Virtual reality training improves balance function. Neural Regeneration Research; 2014; 9(17):1628–1634.
[10] Deliagina, T. G., Zelenin, P. V., & Orlovsky, G. N. Physiological and circuit mechanisms of postural control. Current Opinion in Neurobiology; 2012; 22(4):646–652.
[11] Horak, F. Encyclopedia of Neuro-
science. Encyclopedia of Neuroscience; 2009.
[12] Chiba, R., Takakusaki, K., Ota, J., Yozu, A., & Haga, N. Human upright posture control models based on multisensory inputs; in fast and slow dynamics. Neuroscience Research; 2016; 104:96–104.
[13] Karayannidou, A. Nervous Mechanisms of Postural Control; 2009.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Umi Budi Rahayu, Nora Eny Zulekha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
