Pengaruh Relaksasi Spiritual terhadap Perubahan Tingkat Ansietas dan Stres Pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU Muhammadiyah Sruweng

Authors

  • Tri Sumarsih STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Tri Wahyuningsih Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng
  • S Sawiji STIKes Muhammadiyah Gombong

Keywords:

tuberkulosis, relaksasi, spiritual, ansietas, stres

Abstract

Latar belakang: Jumlah kasus Tuberkulosis (TB) Paru terus mengalami peningkatan, penderita TB Paru mempunyai resiko mengalami gangguan psikologis di antaranya cemas dan stres. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat ansietas/ansietas dan stres salah satunya dengan metode relaksasi spiritual. Terapi spiritual yang dilakukan meliputi berdoa, meditasi, dan membaca doa sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dapat meningkatkan adaptasi pasien terhadap stresor. Tujuan: Mengetahui perubahan tingkat ansietas dan stres pasien Tuberkulosis Paru sebelum dan setelah diberikan relaksasi spiritual di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan one grup pre test - post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Tingkat ansietas dan stres diukur menggunakan kuesioner DASS-42 dengan 14 item pernyataan. Data berdistibusi normal dengan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, sedangkan analisa data menggunakan uji paired t- test. Hasil Penelitian: Hasil penelitian sebelum diberikan relaksasi spiritual menunjukkan mayoritas responden mengalami tingkat ansietas sedang sebanyak 38 responden (58.4%) dan tingkat stres dalam kategori sedang sebanyak 24 responden (36.8%), Setelah diberikan terapi relaksasi spiritual, responden mengalami perubahan baik tingkat ansietas maupun stres, di mana tingkat ansietas menurun menjadi skala ringan sebanyak 27 responden (42%) dan tingkat stres menurun menjadi normal sebanyak 40 responden (61.5%). Hasil analisa data menggunakan uji paired t- test menunjukkan nilai p value = 0,000. Kesimpulan: Metode relaksasi spiritual dapat menurunkan tingkat ansietas dan stres pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU Muhammadiyah Sruweng Rekomendasi: Metode relaksasi spiritual direkomendasikan dalam intervensi keperawatan supportif sebagai upaya menurunkan tingkat ansietas dan stres pasien tuberkulosis paru.

References

[1] Abdul Rahman Saleh. (2009). Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Kencana
[2] Alsagaff. H. (2010). Dasar dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisis 4, Surabaya: Universitas Airlangga.
[3] Amin, Z. & Bahar, A. (2009) Tuberkulosis Paru. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Ed 5. Jakarta: FKUI, 2230 -2239.
[4] Ardana, A. T. (2013). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Bandung: Karya Pustaka.
[5] Citra Y. Perwitaningrum, Yayi Suryo Prabandari, & Rr. Indahria Sulistyarini. (2016). Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir Terhadap penurunan tingkat kecemasan Pada penderita Dispepsia. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
[6] C.Zahroh. (2016). Hubungan Lama Pengobatan TBC dengan Tingkat Stres Penderita TBC di Puskesmas Tembalangan Kabupaten Sampang. Journal of Health Science. Jilid 9 (2). Surabaya: UNUSA.
[7] Clift, T. A, Morris, B, Kovacs, M., & Rotterberg, J. (2011). Emotion modulated Startle In Anxiety disorders is blunted as a function of co. Morbid depresive episode. Psycological Medicine, 41, 129. 139.
[8] Damanik, D. E. (2006). Pengujian Realibilitas, Validitas, Analisis Item, dan Pembuatan Norma Depression, Anxiety and Stres Scale (DASS). http://eprints.lib.ac.id/15253/1/9459%DPengujian %20realibilitas %2DFull% Text % 20(T %2017892). pdf. Diakses: 3 agustus 2018.
[9] Darmanto, D. (2014). Respirology. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
[10] Datak, Gad (2008). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah Pada Pasien Transuretrhal Resection Of The Prostate Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.Depkes RI. (20100. Situasi Epidemiologi TB Indonesia.
[11] Departemen Kesehatan Indonesia. (2010). Diakses melalui http://tbindonesi. or.id /pdf/Data_tb_2010 pada tanggal 9 juli 2018.
[12] Dinas Kesehatan Kebumen 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen 2016. diakses pada tanggal 12 agustus 2018.
[13] Hodge, D.R. (2008). Moving Toward Culturally Competent Practice with Muslims: Modifying Cognitive Therapy with Islamic Tenets. Social Work, 53, (1), 31- 41.
[14] Indriana. (2014). Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Untuk Mengurangi Stres Pada Penderita Asma. Rumah Sakit Tamar Medical Center Pariaman. Vol 2 no.1
[15] Indeswari, et all. (2011). Faktor HLA-DRB Pada Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Pengobatan Strategi DOTS. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Tengah. www. Google scholar.com. Diakses pada tanggal 9 juli 2018.10.
[16] Jaenudin. (2012). Psikologi Transpersonal. Bandung: CV. Pustaka Setia.
[17] Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama (Memahami Perilaku dengan Mengaplikasi kan Prinsip Prinsip Psikologi). Jakarta: PT. Raja Perindo Persada, edisi revisi.
[18] Jauhari, J. (2014). Pengaruh Terapi Psikoreligi: Doa dan Dzikir terhadap Penuru nan Tingkat Depresi pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Kota
Semarang. Semarang: STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
[19] Kemenkes RI. (2013). Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh.
[20] Lippincont, Wilkins. (2011). Nursing: Memahami berbagai Macam Penyakit. Jakarta: Indeks.
[21] Lazarus, Folkman. (2012). Stres and conitive aprasial. theory of cognive aprasial
[22] Namuwali. D. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kontrol Emosi Pada Penderita TB Paru diBalai Kesehatan Paru Masyarakat (BPKM) Magelang.
[23] F, Iswari. (2016). Pengaruh Spiritual Therapy Teerhadap Tingkat Kecemasan, Stres dan Depresi Keluarga Pasien Yang Dirawat di Ruang Intensive Care Unit. Departemen Keperawatan Kritis PSIK STIKes Muhammadiayah Palembang.
[24] Novita, Nipa. (2017). Pengaruh Latihan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap perubahan Skor Kecemasan Pasien Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin. Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin Makasar.
[25] Nursalim. (2014). Strategi dan Intervensi Konseling. Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media.
[26] Olshansky, B., Sabbah, H., Hauptman, P., & Colucci, W. (2008). Parasympathetic Nervous System and Heart Failure: Pathophysiology and Potential Implication for Therapy. Ciculation, 118, 863-871.
[27] Pedak, Mustamir. (2009). Metode Supernol Menaklukan Stres. Jakarta: Hikmah.
[28] Potter, P. A & Perry, A. G. (2010). Fundamental of Nursing: Concept, Process and Practice. (6 th ed). Philadelpia: Mosby.
[29] Purwanto. (2008). Mengatasi Insomnia Dengan Terapi Relaksasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol 1. no 2.
[30] Preece, K. K. (2011). Relation among Classroom support, academic self- efficacy, and perceived stress during early adolescence, department of psycological and social foundation. Florida: University Of South Florida. 64 (2): 295 -299.
[31] Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2016). diakses pada tanggal 9 juli 2018.
[32] Psycology Foundation of Australia, (2010). Depression, AnxietyStres Scale. http://www.psy.uns10.edu.au/group/dass. Diakses: 20 september 2018.
[33] Rachmat, HartoWidiyas, (2009). Kecemasan pada Mahasiswa Saat Menghadapi Ujian Skripsi Ditinjau Dari Kepercayaan Diri. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
[34] Ratih, A.N. (2012). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Koping Siswa SMUN 16 Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Skrpsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok.
[35] Richard, G. (2010). Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Baca
[36] Saleh, A. Y. (2010). Berdzikir untuk Kesehatan Syaraf. Jakarta: Penerbit Zaman
[37] Sahar. R. (2016). Efektifitas Relaksasi Benson Dan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Lansia Di PSTW Gau Mabaji Gowa. Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan: UIN Alauddin Makasar.
[38] Saddock, B. J. Sadock, V. A. (2012). Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri klinis. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. P. 21.
[39] Stuart, G. W., & Sundden, S. J. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC. Jakarta
[40] Sufari. T. (2019). Manajemen Emosi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
[41] Suliswati. (2014). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC. Jakarta
[42] Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
[43] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[44] Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
[45] Supriyati. (2012). Perbedaaan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Antar Siswa Program Reguler dengan Prgram Akselerasi. Tesis. Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara
[46] Suryani, et all (2016). Psikoedukasi Menurunkan Tingkat Depresi, Stres dan Kecemasan Pada Pasien Tuberkulosis Paru.
[47] Syahabudin. (2010). Hubungan Antara Cinta an Stres Dengan memafkan Pada Suami dan Istri. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
[48] Terok. M, et all (2012). Profil Tingkat Kecemasan Pasien Tuberkulosis Paru di IRNA C BLV Rumah Sakit Prof. Dr. R.D. Kandaou Manado. Poltekes Kemenkes Manado.
[49] Trimulyaningsih, N. (2009). Terapi Kognitif Perilakuan Religius untuk Menangani Depresi. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
[50] WHO. (2017). Global Tuberculosis Reporrt 2017. World Health Organization.
[51] Yusuf, et all. (2016). Kebutuhan Spiritual: Konsep dan Aplikasi Dalam Asuhan Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Sumarsih, T., Wahyuningsih, T., & Sawiji, S. (2019). Pengaruh Relaksasi Spiritual terhadap Perubahan Tingkat Ansietas dan Stres Pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU Muhammadiyah Sruweng. Prosiding University Research Colloquium, 645–653. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/703