Penerapan Pemijatan Supercrowning untuk Mengurangi Ruptur Perineum di PMB Hj. Maunah Klirong Kebumen

Authors

  • Diana Widati STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Adinda Putri Sari Dewi STIKes Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Ruptur perineum, pijatan, supercrowning

Abstract

Latar Belakang: Ruptur perineum dapat terjadi pada ibu bersalin selama proses persalinan, seperti di Amerika ada 26 ibu mengalami ruptur perineum. Sementara di Australia ada 20.000 ibu yang mengalami ruptur perineum setiap tahun. Ini karena ketidaktahuan pengetahuan bidan tentang asuhan kebidanan. Di Asia ada 50% kasus ruptur perineum di dunia. Ruptur perineum dapat diatasi dengan menerapkan pijatan super-crowning. Aplikasi ini juga dapat meningkatkan kesehatan, aliran darah dan elastisitas perineum. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pijatan super crowning untuk mengurangi ruptur perineum selama proses persalinan di klinik kebidanan Hj. Maunah di Klirong, Kebumen. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Peserta adalah 5 ibu bersalin dalam proses persalinan. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Hasil: Setelah menggunakan pemijatan super-crowning, tidak ada efek pemijatan pada pengurangan ruptur perineum ibu selama proses persalinan. Kesimpulan: Pijat super-crowning tidak efektif untuk mengurangi ruptur perineum fase aktif pada tahap pertama.

References

[1] Who, World Health Statistics Organization: World Health Organization: 2015.
[2] Nisman A. Wenny.2011. Ternyata Melahirkan itu Mudah dan Menyenangkan.Jogyakarta. Andi
[3] Rosdiana. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ruptur perineum pada ibu bersalin normal di puskesmas pelayanan obstetri neonatal emergency dasar (Poned)darulimarah aceh besar.Sumberhttp://simtakp.stmikubudiyah.ac.id/docti/ROSDIANA-skripsi. pdf.diakses.
[4] Albers, dkk, 2005. The use of internasional perineal techniques during the second stage of labour for reducing
perineal trauma (Review) the Cochrane collaboration.
[5] Labreque M, Eason E, Marcoux S, Lemiex F, PinaultJJ, Feldman P, Laperriere L (1999), Randomized Controlled Trial of Prevention of Perineal Trauma by Perineal Massage During Pregnancy, AmJObstetGynecol, 180: 593-600.
[6] Suharni, 2006, Pengaruh Masase Perineum Masa Antenatal Terhadap Ruptura Perineum pada Primipara, FK UGM Yogyakarta.
[7] Thacker and Banta Slandmark.cit Goldberg. J., Sultana C., 2004, “Preventing Perineal During Labor Using a Technique Called Supercrowning, Avoiding Episiotomy Reaching for a Vacum Device rather than Forceps during Operative Vaginal Deliveries are among The Strategies that can Help Reduce the Number of Third and Fourth degree Laceration”, www.Contemporaryobsgyn.
[8] Indriani, 2006 Perbandingan Super Crowning Dengan Crowning Kala Dua Persalinan Terhadap Laserasi Perineum Di RB Mattiro Baji Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, FK UGM Yogyakarta.
[9] Aprilia, Yesie. 2010. Hipnostetri. Jakarta : Gagas Media
[10] Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
[11] Wiknjosastro.(2010). Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan.Neonatal, Edisi 1.Cet. 12.Jakarta : Bina Pustaka. Wiknjosastro.
[12] Sekartini Rini. 2007. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Dan Pencegahan Komplikasi

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Widati, D., & Dewi, A. P. S. (2019). Penerapan Pemijatan Supercrowning untuk Mengurangi Ruptur Perineum di PMB Hj. Maunah Klirong Kebumen. Prosiding University Research Colloquium, 393–397. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/668