Penerapan Relaksasi Otot Progresif untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di IGD RSUD dr. Soedirman Kebumen

Authors

  • Estri Nuri Masruroh STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Endah Setianingsih STIKes Muhammadiyah Gombong

Keywords:

asuhan keperawatan, hipertensi, relaksasi otot progresif

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dikategorikan sebagai the silent killer karena penderita tidak menyadari kondisinya sampai terjadi komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan ginjal. Hipertensi dapat disebabkan akibat tegangnya pembuluh darah, sehingga cara yang dapat dilakukan dalam menangani hal tersebut adalah dengan membuat otot-otot pada tubuh rileks. Salah satu cara nonfarmakologi yang efektif adalah dengan relaksasi otot progresif. Cara ini lebih mudah dan efisien karena tidak membutuhkan banyak peralatan, dan telah terbukti dapat mempercepat penurunan tekanan darah. Tujuan: Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penerapan relaksasi otot progresif pada pasien hipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dalam bentuk studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, pengamatan langsung, dan pemeriksaan fisik. Dimana penulis melakukan penerapan dengan 2 responden dan nantinya akan dinilai keberhasilannya. Setelah dilakukan relaksasi otot progresif yang dilakukan selama 3 hari dengan frekuensi 1 kali sehari selama 15 menit didapatkan hasil penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20-30 mmHg dan diastolik sebesar 13-17 mmHg. Relaksasi otot progresif terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penderita hipertensi dianjurkan untuk melakukan relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah.

References

Corwin, elizabeth, J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Depkes (2017) Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen.
Herodes, R. (2010). Anxiety and Depression in Patient
LeMone, P, & Burke.(2008). Medical surgical nursing : Critical thinking in client care.( 4th ed). Pearson Prentice Hall : New Jersey
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of nursing: concept, process, and practice. 4/E (Terj. Yasmin Asih, et al). Jakarta: EGC.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiadi (2012), Konsep & Penulisan Asuhan Keperawatan, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta : Salemba Medika
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth ( Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC
Sulis, T. E., Wasisto, U., & Hasneli, N. Y. (2015). Efektifitas Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Esensial. JOM, 2(2), 1069–1075.
Udjianti, W.J. (2010). Keperawatan kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
World Health Organiation. (2012). A Global Brief on Hypertension: Silent Killer Global Public Health Crisis. Switzerland: World Health Organization.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Masruroh, E. N., & Setianingsih, E. (2019). Penerapan Relaksasi Otot Progresif untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di IGD RSUD dr. Soedirman Kebumen. Prosiding University Research Colloquium, 368–372. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/632