Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Neonatus dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Authors

  • M Mulyati STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Ning Iswati STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Unang Wirastri STIKes Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Hiperbilirubinemia, Fototherapi, Alih Baring

Abstract

Hiperbilirubinemia merupakan suatu kondisi neonatus dimana kadar bilirubin lebih dari 10 mg/dl ditandai dengan ikterus pada sklera mata, kuku, kulit yang bersifat patologis dan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan otak (kernicterus). Fototherapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan pada bayi dengan hiperbilirubinemia, selain itu dilakukan tindakan keperawatan alih baring selama fototherapi untuk mempercepat penurunan bilirubin. Tujuan penelitian ini adlaah menjelaskan asuhan keperawatan tentang alih baring neonatus pada tindakan fototherapi dengan masalah hiperbilirubinemia di Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Metode karya Ilmiah ini menggunakan desain studi kasus deskriptif, cara pengambilan data dengan mengobservasi tindakan alih baring setiap 3 jam sekali pada ketiga pasien selama fototherapi 18 jam. Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa keperawatan hiperbilirubinemia neonatal teratasi. Tindakan keperawatan yang diberikan yaitu alih baring (perubahan posisi miring kanan, miring kiri dan tengkurap) setiap 3 jam sekali selama fototherapi 18 jam yang dilakukan pada tiga pasien, masing-masing memiliki rata-rata penurunan kadar bilirubin total 9.55 mg/dl, bilirubin direk 0.15 mg/dl dan bilirubin indirek 9.40 mg/dl. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang tindakan keperawatan alih baring fototherapi dengan kriteria pasien berbeda dan alat fototherapi menggunakan dua lampu fototherapi yaitu lampu atas dan bawah pada neonatus yang mengalami hiperbilirubinemia.

References

[1] Aviv, J., Atikah, M. V., & Jaya, P. (2015). Buku Ajar Kebidanan pada Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: CV. Trans Info Medik.
[2] Bhethanabhotla, S., et al. (2013). Effect of position of infant during phototherapy in management of hyperbilirubinemia in late preterm and term neonates: a randomized controlled trial. Journal of perinatology: official journal of the California Perinatal Association, June 2013.
[3] Bunyaniah, D. (2013). Pengaruh Fototerapi Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi Baru Lahir Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi ini tidak diterbitkan.
[4] Depkes RI. (2010). Survei Demografi Kesehatan Indonesia. (dokumen pada internet Indonesia). Tersedia dari http://www.depkes.ac.id.
[5] Fakhraee., et al. (2011). Effect of Infants' Position during Phototherapy on the Level of Serum Bilirubin. Journal of Isfahan Medical School .11/7/2011, Vol. 29 Issue 153, p1-7. 7p.
[6] Herdman, T. H. (2018). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Edisi 11. Jakarta: EGC.
[7] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
[8] Kosim, S. (2010). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI.
[9] Lynn, B. C., & Sowden, L. A. (2009). Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.
[10] Maria, R. D., & Rahmadeni, S. (2013). Hubungan Frekuensi Pemberian ASI dengan Kejadian Ikterus pada BBL 2-10 hari di BPM ā€œNā€ Padang Panjang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan, Volume 4, No. 1, Januari 2013.
[11] Marmi & Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[12] Mustarim & Shalahuden. (2013). Gambaran Faktor Resiko Ikterus Neonatorum pada Neonatus di Ruang Perinatologi RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2013. The Jambi Medical Journal, Volume 1 Nomor 1.
[13] Muttaqin., Arif., & Sari, K. (2011). Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
[14] Ningsih, A. E. (2017). Perubahan Posisi pada Neonatus dengan Masalah Hiperbilirubinemia dengan Tindakan Fototerapi di Ruang Melati RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. STIKES Muhammadiyah Gombong. Karya Tulis Akhir Ners ini tidak diterbitkan.
[15] Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
[16] Nursanti, I. (2011). Pengaruh Kecukupan ASI Terhadap Risiko Terjadinya Ikterus Neonatorum di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
[17] Pusparani, H., & Ariguntar, T. W. (2014). Gambaran Kadar Bilirubin Pada Ikterus Neonatorum Sebelum Dan Pasca Fototerapi Di Rumah Sakit Pertamina Cirebon Periode Januari-Agustus 2014. Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.2 (2017).
[18] Saptanto, A. (2014). Asfiksi Meningkatkan Kejadian Hiperbilirubinemia Patologis pada Bayi di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Keperawatan.
[19] Shinta, T. P. (2015). Pengaruh Perubahan Posisi Tidur pada Bayi Baru Lahir Hiperbilirubinemia dengan Fototerapi Terhadap Kadar Bilirubin Total. Jurnal Keperawatan.
[20] Siska, Y. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hiperbilirubinemia Patologis pada Bayi Baru Lahir di Ruangan Perinatologi RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016. Universitas Andalas. Karya Tulis Ilmiah ini tidak diterbitkan.
[21] Susiatmi, S. A., & Mawarti, R. (2009). Hubungan Kelahiran Prematur Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Patologik Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Skripsi ini tidak diterbitkan.
[22] Vivian, N. L. D. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
[23] WHO (World Health Organization). (2015). Preterm Birth.
http://www.who.intermediacentrefactsheetfs363en-Diakses Mei 2016.
[24] Wikanthiningtyas, W. N. (2016). Pengaruh Alih Baring Selama Fototerapi Terhadap Perubahan Kadar Bilirubin pada Ikterus Neonatorum di Ruang HCU Neonatus RSUD Dr. Moewardi. Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No 1, Juni 2016 hlm 01-54.
[25] Wong, D. L., et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Mulyati, M., Iswati, N., & Wirastri, U. (2019). Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Neonatus dengan Hiperbilirubinemia di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Prosiding University Research Colloquium, 203ā€“212. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/604