Hubungan Lama Menderita Gagal Ginjal Kronik dengan Kebutuhan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUD Cilacap

Authors

  • Agus Prasetyo STIKes Al-Irsyad Al-islamiyyah Cilacap

Keywords:

kebutuhan spiritual, gagal ginjal kronis, terapi hemodialisa

Abstract

Latar Belakang: Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang bersifat ireversibel, yang memerlukan tindakan berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global mencapai lebih dari 500 juta orang dan harus menjalani hidup dengan hemodialisis (HD) mencapai 1,5 juta orang. Kondisi di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta orang, angka prevalensi gagal ginjal diperkirakan 100 / 1 juta penduduk dan terus meningkat setiap tahunnya. Pasien gagal ginjal kronik (GGK) rentan mengalami gangguan aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Informasi tentang tingkat kebutuhan spiritual pasien gagal ginjal kronik dapat membantu petugas kesehatan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien. Tujuan: Mengetahui hubungan lama menderita gagal ginjal kronik dengan kebutuhan spiritual pada pasien GGK. Metode: Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama menderita GGK dengan tingkat kebutuhan spiritual pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kebutuhan spiritualitas adalah instrumen Spiritual Need Questionare (SpNQ) yang dikembangkan oleh Professor Dr. Arndt Buessing dan sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Hasil: didapatkan jumlah sample yang memenuhi krteria inklusi sebanyak 65 sample yang terdiri dari 37 sample yang menderita gagal ginjal kronik ? 5 tahun dan 28 sample yang menderita gagal ginjal kronik > 5 tahun. Data tingkat kebutuhan spiritual pada sample menunjukkan bahwa pada pasien GGK dengan lama menderita ? 5 tahun mempunyai kebutuhan spiritual pada tingkat dibutuhkan sebanyak 19 orang (29,2%) dan kebutuhan spiritual pada tingkat agak dibutuhkan sebanyak 18 orang (27,7%). Sedangkan pada pasien GGK dengan lama menderita >5 tahun mempunyai kebutuhan spiritual pada tingkat dibutuhkan sebanyak 14orang (21,5%) dan kebutuhan spiritual pada tingkat agak dibutuhkan jugasebanyak 14 orang (21,5%). Hasil analisa bivariat menggunakan uji RankSpearman didapatkan nilai ? = 0,187 yang diartikan tidak terdapat hubunganantara lama menderita GGK dengan kebutuhan spiritualitas pada pasien GGK.

References

A., Valsangkar, S. 2012. Health related quality of life and existential concern among patients with end stage renal disease. Indian Journal of Palliative Care. 2012; 18 (2), 103-108. DOI 10.4103/0973-1075.100824.
Andi. 2012. Peran Perawat Ginjal dalam Mengoptimalkan Kualitas Hidup Pasien Dialisis. Makalah disampaikan dalam Jakarta nephrology Nursing Symposium, Jakarta; 2012.
Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung, Yasmin Asih, Juli, Kuncara, I Made Karyasa, Jakarta, EGC. Edisi 8, volume 3. Jakarta. EGC. 2010.
Kliewer S. 2004. Allowing spirituality into the healing process. J Fam Pract: 2004; 53(8): 616- 624.
Laubmeier KK, Zakowski SG, Bair JP. 2004. The role of spirituality in the psychological adjustment to cancer: a test of the transactional model of stress and coping. Int J Behav Med.; 2004; 11(1): 48-55.
Macdonald BH. 2001. Quality of life in cancer care: patients’ experiences and nurses’ contribution. Eur J Oncol Nurs. 2001; 5(1): 32- 41.
Meraviglia M. 2006. Effects of spirituality in breast cancer survivors. Oncol Nurs Forum.; 2006; 33(1):e1-e7.
PERNEFRI. 2012. Naskah Lengkap, Workshop & Symposium Nasional Peningkatan Pelayanan Hemodialisis, Penyakit Ginjal dan Aplikasi Indonesian Renal Registry. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Reza, IF. 2016. Implementasi Coping Religious dalam Mengatasi Gangguan Fisik-Psikis-Sosial-Spiritual pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Intizar: 20016. Vol. 22, (2).
Rieg LS, Mason CH, Preston K,. 2006. Spiritual Care: Practical Guideline for Rehabilitation Nurses; Rehabilitation Nursing. Vol. 31, No. 6.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Laporan Nasional Riskesdas.
Skalla KA, McCoy JP. 2006. Spiritual assessment of patients with cancer: the moral authority, vocational, aesthetic, social, and transcendent model. Oncol Nurs Forum: 2006; 33 (4):745-751
Suwitra, K. 2009. Penyakit Ginjal Kronik, di dalam: Sudoyo, A.W. (ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed ke-5 Jilid 2. Interna Publishing, Jakarta. 2009
Taylor EJ. 2009. Caring for the spirit. in: burke cc, ed. Psychosocial Dimensions of Oncology Nursing Care. 2nd ed. Pittsburgh: oncology nursing society; 2009: 59-74.
Williams DR, Sternthal MJ. 2007. Spirituality, religion and health: evidence and research directions. Med J Aust. 2007; 186(10 suppl):s47-s50.
World Health Organization. 2013. Global Status Report On Noncomminicable Diseases.
Yuliaw, A. 2009. Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kualitas HidupDimensi Fisik Pasien gagal ginjal Kronik di RS Dr. Kariadi Semarang. Undip.

Downloads

Published

2019-10-21

How to Cite

Prasetyo, A. (2019). Hubungan Lama Menderita Gagal Ginjal Kronik dengan Kebutuhan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUD Cilacap. Prosiding University Research Colloquium, 127–132. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/592