Alternatif Menanamkan Karakter Percaya Diri melalui Pembelajaran Aktivitas Ritmik

Authors

  • Yudha Febrianta Universitas Muhamamdiyah Purwokerto

Keywords:

percaya diri, aktivitas ritmik

Abstract

Rasa percaya diri yang dimiliki oleh setiap individu peserta didik akan meyebabkan individu peserta didik sangat mudah berinteraksi di dalam lingkungan belajarnya. Rasa percaya diri adalah sikap yang membantu seorang individu untuk memandang dirinya secara positif dan realistis sehingga mampu percaya dan yakin akan kemampuan yang dimiliknya. Pembelajaran aktivitas ritmik di sekolah dasar disesuaikan dengan karakteristik anak sekolah dasar sebagai gerak reflektif maupun berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan. Melalui aktivitas ritmik mencoba bagaimana gerak berirama dibawa ke arah yang alamiah sesuai dengan sifat serta karakteristik anak. Salah satu manfaat aktivitas ritmik yaitu untuk menanamkan mental atau sikap percaya diri. Ketika mengikuti aktivitas ritmik, peserta didik harus dituntut untuk berfikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itu anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara kreatif melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan mentalnya. Kegiatan aktivitas ritmik memberikan sumbangan yang sangat besar dari program aktivitas ritmik dalam meningkatkan konsep diri atau percaya diri. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas ritmik menyediakan banyak pengalaman dimana peserta didik mampu mengontrol tubuhnya dengan keyakinan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, sehingga memugkinkan membantunya membentuk konsep yang positif.

References

Abbas Taghi Pour Javan, Ahmad Abedi, Fahime Hasan Nattaj, Mostafa Dehghani. (2012). The effectiveness of rhythmic movement games on memory in children with mental retardation. Diambil pada tanggal 19 Oktober 2016, dari http://jlsb.science-line.com/attachments/article/16/JLSB-%202012-%20161-166.pdf.
Ade Mardiana, Purwadi, Wira Indra Satya. (2011). Pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.
Agus Mahendra. (2000). Senam. Jakarta: Depdikbud.
Agus Sujanto. (2008). Psikologi kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.
Aip Syarifuddin, Muhadi. (1993). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Among Ma’mun dan Yudha M. Saputra. (2000). Perkembangan gerak dan belajar gerak. Yogyakarta: Depdikbud.
Angger Satrio Nugroho. (2012). Kemampuan motorik siswa kelas atas SD Negeri inti Baturetno Banguntapan kabupaten Bantul. Yogyakarta. FIK UNY.
Anggih Triatmoko, Edi Purnomo, Wiwik Yunitanigrum. (2015). Kemampuan motorik kasar siswa kelas V SD N 21 Sungai Kakap kabupaten Kubu Raya. Diambil pada tanggal 25 Oktober 2016, dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=152830&val=2338&title=KEMAMPUAN%20MOTORIK%20KASAR%20SISWA%20KELAS%20V%20SDN%2021%20SUNGAI%20KAKAP%20KABUPATEN%20KUBU%20RAYA.
Bennett John Price, Riemer Pamela Coughenour. (2006). Ease children into rhythmic activities and dance with an icebreaker activity. Diambil pada tanggal 24 oktober 2016, dari http://www.humankinetics.com/excerpts/excerpts/ease-children-into-rhythmic-activities-and-dance-with-an-icebreaker-activity.
Borg, W.R., & Gall, M.D. (1983). Educational research: An introduction. (4th ed). New York & London: Longman.
Desmita. (2005). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar kepelatihan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Ngeri Yogyakarta.
Endang Rini Sukamti. (2011). Diktat perkembangan motorik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Gorter Jan Willem, Verchuren Olaf, Riel laura van and Ketelaar Marjolijn. (2009). The relationship between spasticity in young children (18 months of age) with cerebral palsy and their gross motor function development. Diambil pada senin 24 oktober 2016, dari http://download.springer.com/static/pdf/50/art%253A10.1186%252F1471-2474-10-108.pdf?originUrl=http%3A%2F%2Flink.springer.com%2Farticle%2F10.1186%2F1471-2474-10-108&token2=exp=1477291626~acl=%2Fstatic%2Fpdf%2F50%2Fart%25253A10.1186%25252F1471-2474-10-108.pdf%3ForiginUrl%3Dhttp%253A%252F%252Flink.springer.com%252Farticle%252F10.1186%252F1471-2474-10-108*~hmac=4959fcfd01d5e158a31c58f92d4f6ae0d20d0ecd6b3bbcbb11d37e90ffeced81.
Graham George, Holt Shirley Ann, Parker Melissa. (2010). Children moving a reflective approach to teaching psycal education. New York: Mc Graw Hill
Heri Rahyubi. (2016). Teori-teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik deskripsi dan tinjauan kritis. Bandung: Nusa Media.
Hollenbeck George P, Hall Douglas T.. (2004). Self-Confidence and Leader performance. Diambil pada tanggal 24 Oktober 2016, dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_195212_moore.pdf.
Ilias Agdiniotis, Elisana Pollatou, Vassilios Gerodimos, Vassiliki Zisi, Konstantina Karadimou & Fani Yiagoudaki. Relationship between rhythmic ability and type of motor activities in preschool children. Diambil pada tanggal 23 Oktober 2016, dari http://www.psychomotor.gr/epi.htm.
Kuswarsantyo. (2012). Pelajaran tari: image dan kontribusinya terhadap pembentukan karakter anak. Diambil pada tanggal 20 november 2016, dari http://journal.isi.ac.id/index.php/joged/article/download/2/2.
Lexi J. Moleong. (2016). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lismadiana. (2013). Perkembangan motorik pada anak usia dini. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2016, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Lismadiana,%20M.Pd./Jurnal%20Ilmiah%20Keolahragaan%20Lismadiana.pdf.
Manisha Goel, Preeti Aggarwal. (2012). A comparative study of self confidence of single child and child with sibling. Diambil pada tanggal 22 Oktober 2016, dari http://www.ijmra.us/project%20doc/IJRSS_AUGUST2012/IJMRA-RSS1379pdf.
Nafiseh Khalaj, Saidon Amri. (2013). Mastery of gross motor skills among preschool obese children. Diambil pada tanggal 18 Oktober 2016, dari http://www.analefefs.ro/anale-fefs/2013/s1/pe-autori/91.pdf.
Novi Mulyani. (2016). Pendidikan seni tari anak usia dini. Yogyakarta: Gava Media.
Novotna Barbora, Slovakova Michaela. (2016). Intervention motion program of rhythmic gymnastics and its impact on the development of motor abilities. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2016, dari http://search.proquest.com/openview/4162cae484f6a05ca3e4f29c136a7d8e/1?pq-origsite=gscholar&cbl=1576353.
Nurhasan.(2004). Penilaian pembelajaran penjas. Jakarta: Universitas Terbuka
Pettenati, Paola; Stefanini, silvia; Volterra, Virginia (2016). Motoric characteristics of representational gestures produced by young children in a naming task. Diambil pada tanggal 21 Oktober 2016, dari http://search.proquest.com/docview/722417909?accountid=25704.
Provasi, Joëlle, and Anne Bobin-Bègue. "Spontaneous motor tempo and rhythmical synchronisation in 2½-and 4-year-old children. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2016, dari http://www.tandf.co.uk/journals/pp/01650254.html.
Rae Pica. (2008). Why motor skills matter. Diambil pada tanggal 22 Oktober 2016, dari https://www.naeyc.org/files/yc/file/200807/BTJLearningLeapsBounds.pdf.
Riduan. (2010). Metode dan teknik menyusun tesis. Bandung: Alfabeta.
Rina Martiara, Arie Yulia Wijaya. (2012). Tari Gandrung Terob Sebagai Identitas Kultural Masyarakat Using Banyuwangi. Diambil pada tanggal 20 november 2016, dari http://journal. .isi.ac.id/index.php/joged/article/download/2/2.
Rohtas Kumar Verma, Saroj Kumari. (2016). Effect of self-confidence on akademic achievement of children at elementary stage. Diambil pada tanggal 24 Oktober 2016, dari https://www.worldwidejournals.com/paripex/file.php?val=January_2016_1453528758__99.pdf . Roland Benabou, Jean tirole. (2001). Self confidence and personal motivation. Diambil pada tanggal 24 Oktober 2016, dari http://pages.stern.nyu.edu/~dbackus/Exotic/1Other/BenabouTirole%20self-confidence%20QJE%2002.pdf.
Sabah Bakhtiari, MA, Parvaneh Shafinia, PhD, Vahid Ziaee, MD (2011). Effects of Selected Exercises on Elementary School Third Grade Girl Students’ Motor Development. Diambil pada tanggal 25 Agustus 2016, dari http://asjsm.com/53239.pdf.
Saifuddin Azwar. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Samsudin. (2008). Pembelajaran motorik di taman kanak-kanak. Jakarta: Prenada Media Group.
Skinner Benjiman R. (2013). The Relationship Between Confidence and Performance Throughout a Competitive Season. Diambil pada tanggal 22 Oktober 2016, dari http://digitalcommons.usu.edu/gradreports.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. (2015). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Stajkovic Alexander D. (2006). Development of a Core Confidence–Higher Order Construct. Diambil pada tanggal 22 Oktober 2016, dari http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.462.7207&rep=rep1&type=pdf.
Syamsu Yusuf LN. (2004). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syamsu Yusuf LN. (2016). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syarifudin. (2009). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS. Yogyakarta: GrafindoLitera Media.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Vassiliki Derri & Maria Pachta (2007). Motor skills and concepts acquisition and retention: a comparison between two styles of teaching. International Journal of Sport Science. Diambil pada tanggal 25 Agustus 2016, dari http://www.cafyd.com/REVISTA/00904.pdf.
Wahyudi. (2013). Kemampuan motorik siswa kelas IV dan V SD Negeri 2 Sidobunder kecamatan Puring kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Yogyakarta. FIK UNY.
Woerjati, dkk. Tanpa tahun. Buku diktat mata kuliah senam irama. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wuryati Soekarno. (1986). Teori dan praktek senam dasar. Klaten: PT Intan Pariwara.

Downloads

Published

2019-01-21

How to Cite

Febrianta, Y. (2019). Alternatif Menanamkan Karakter Percaya Diri melalui Pembelajaran Aktivitas Ritmik. Prosiding University Research Colloquium, 281–289. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/547