Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat

Authors

  • Diana Puspitasari Universitas Semarang
  • Zulaika Putri Rokhimah Universitas Semarang

Keywords:

Green Accounting, Green Cost, UKM Tempe

Abstract

Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dasar kehidupan rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Perkembangan peran usaha kecil dan menengah (UKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha, pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja, (Tim Kementerian Koperasi dan UKM, 2012). UKM yang cukup banyak dijumpai di Semarang adalah UKM tempe Salah satu lokasi ukm home industry tempe di Kota Semarang yang memiliki potensi besar berkembang dengan baik terletak di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat. UKM dianggap memiliki kewajiban untuk memahami dan menerapkan konsep green accounting dalam menjalankan kegiatan usahanya, karena kontribusi UKM selain sebagai penyumbang perekonomian negara, juga berperan dalam menghasilkan limbah yang kadang dapat mencemari dan merusak lingkungan. Di dalam green accounting tersembunyi green cost dan biasanya tidak tampak secara riil. Green cost atau biaya lingkungan merupakan dampak yang timbul dari sisi keuangan dan non keuangan yang wajib dipikul sebagai akibat dari suatu kegiatan (usaha) yang dilakukan yang berkaitan dengan lingkungan. Biaya lingkungan yang terjadi di dalam perusahaan merupakan salah satu biaya overhead pabrik yang sulit diidentifikasi secara langsung, karena biaya-biaya tersebut seringkali tersembunyi dalam pusat biaya, dan tidak ada bukti pencatatan ataupun pelaporan yang sangat jelas terkait dengan biaya lingkungan. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara lisan dan tertulis kepada pemilik UKM Tempe, didapat hasil bahwa pemilik UKM Tempe di kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat paham dan peduli bagaimana menjaga lingkungan hidup dengan baik yang merupakan bagian tanggung jawab mereka sebagai pemilik usaha sekaligus makhluk sosial. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak paham komponen biaya apa saya yang ada di dalam biaya usaha dan biaya lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola biaya usaha dan biaya lingkungan menjadi kendala utama bagi pemilik usaha dalam menerapkan tanggung jawab dan kepedulian mereka dalam menjaga lingkungan sekitar usaha dengan baik. Dari hasil wawancara lapangan, diketahui bahwa pelaku UKM peduli terhadap lingkungan akan tetapi tidak tahu apa saja komponen-komponen dan bagaimana memasukkan dalam biaya produksi. Semua pemilik UKM Tempe yang ada di wilayah RW I kelurahan Krobokan tidak mengetahui dan tidak paham dengan green accounting.

References

UU. NO. 20. (2008). Pengertian UMKM.
Assyura, R. (2010, Juni 9 ). Retrieved from http://ratna0412.wordpress.com /2010/06/09/green.accounting/
Astuti, N. (2012 Vol. IV, No.1). Mengenal Green Accounting. Permana.
Dewi, S. R. (2016). Pemahaman dan Kepedulian Penerapan Green Accounting : Studi kasus UKM Tahu di Sidoarjo . Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis&Call Paper FEB UMSIDA.
Gunawan, E. (2012). Tinjauan Teoritis Biaya Lingkungan Terhadap Kualitas Produk dan Konsekuensinya Terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol.1, 47-50.
Islamey, F. E. (2016). Perlakuan Akuntansi Lingkungan Terhadap Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit Paru Jember. FE Universitas Muhammadiyah Jember.
Moleong L J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung
Mowen, H. d. (2009). Akuntansi Manajemen Edisi 8. Jakarta: Salemba empat.
Santoso, H. (2012). Akuntnasi Lingkungan : Tinjauan Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Atas Biaya Lingkungan . Jurnal Akuntansi Universitas Kristen Krida Wacana, Vol.12, No.2.
Sari, M. P., & Hadiprajitno, P. b. (2013). Implementasi Green Accounting Berbasis University Social Responbility Di Universitas Negeri Semarang Serta Studi Kompara Universitas Se-Kota Semarangsi. Akuntansi dan Auditing, 169 - 198.
Setyaningtyas, I., & Andono, F. A. (2013). Penerapan environmental Cost Accounting Pada PG Modjopanggoong di Kabupaten Tulungagung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2, No.1.
Sugiono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Susilo, J. (2008). Green Accounting di Daerah Istimewa Yogyakarta : Studi Kasus Antara Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. JAAI Vol. 12, No.2, 149 - 165.
Whidiyanti, A. (2014). Implementasi Green Accounting Berbasis University Social Responbility (USR) di Universitas Negeri Yogyakarta. Nominal, III, Volume III, No.2.

Downloads

Published

2019-01-21

How to Cite

Puspitasari, D., & Rokhimah, Z. P. (2019). Pemahaman dan Kepedulian dalam Penerapan Green Accounting pada UKM Tempe di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. Prosiding University Research Colloquium, 30–42. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/513