Deskripsi Kemampuan Berpikir Analitik Matematis Mahasiswa Pendidikan Matematika

Authors

  • Erni Widiyastuti Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Akhmad Jazuli Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Keywords:

Kemampuan analitik matematis, Karakter, Mahasiswa Calon Guru matematika, Pembelajaran

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan analitik matematis ditinjau dari karakter yang berkembang dalam pembelajaran mahasiswa calon guru matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dipilih satu kelas sebagai subyek penelitian yang dipilih secara sampel bertujuan. Dipilih 9 mahasiswa sebagai responden, yang terdiri dari 3 mahasiswa kategori karakter tinggi, 3 mahasiswa kategori karakter sedang dan 3 mahasiswa kategori karakter rendah. Pengambilan data dengan dokumentasi, tes, angket, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: a). Kelompok mahasiswa berkarakter tinggi memiliki kemampuan berpikir analitik matematis pada setiap proses analitik yaitu membedakan, mengorganisasikan, dan menghubungkan. b) Kelompok mahasiswa yang berkarakter sedang mampu berpikir analitik matematis pada satu proses analitik yaitu membedakan, c)Kelompok mahasiswa yang berkarakter rendah rendah belum mampu berpikir analitik matematis pada setiap proses analitik yaitu membedakan, mengorganisasikan, dan menghubungkan.

References

Amalia, Rizki. (2016). Kemampuan Berpikir Matematis Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, (2), 118-125.
Amer, Ayman. (2005). Analytical Thinking. Cairo: Cairo University (CAPSCU).
Bloom, Benjamin S., dkk. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New York : Longmans, Grenn and Co.
DePorter, Bobbi. (2000). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa.
Djiwandono, Patrisius Istiarto. (2010). Kemampuan Analisis Sebagai Bekal Bernalar Kritis. Tersedia: http://www.academia.edu/4005152/ KEMAMPUAN_ANALISIS_SEBAGAI_BEKAL_BERNALAR_KRITIS
Ihsan, Fuad.A.H. (2010). Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud (2011) Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta:Puskur
Khaled, A. (2010) Buku Pintar Akhlak (terjemahan). Jakarta: Zaman
Marini, M.R. (2014). Analisis Kemampuan Berpikir Analitis Siswa dengan Gaya Belajar Tipe Investigatif dalam pemecahan Masalah Matematika. Skripsi pada FKIP Universitas Jambi : tidak diterbitkan.
Masfingatin, Titin. (2013). Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Memecahkan Masalah Matematika ditinjau dari Adversity Quotient. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Volume 2, (1).
Mayer, Richard E. (2002). Rote Versus Meaningful Learning. Revising Bloom’s Taxonomy.41, (4), 227-232.
Montaku, Sudjit. dkk. (2012). The Model of Analytical Thinking Skill Training Process. Research Journal of Applied Sciences. 7, (1), 17-20.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
Rose, Colin. dkk. (2002). Accelerated Learning Forth The 21 st Century Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung : Nuansa.
Stoltz, Paul. (2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta : PT. Grasindo.
Winarti. (2015). Profil Kemampuan Berpikir Analisis dan Evaluasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Soal Konsep Kalor. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 2, (1), 19-23.

Downloads

Published

2019-01-21

How to Cite

Widiyastuti, E., & Jazuli, A. (2019). Deskripsi Kemampuan Berpikir Analitik Matematis Mahasiswa Pendidikan Matematika. Prosiding University Research Colloquium, 401–409. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/463