Creative Cognitive-Behavior Counseling (CCBC): Optimalisasi Seni Kreatif dalam Konseling
Keywords:
seni kreatif, cognitive-behavior counselingAbstract
Berbagai masalah pelayanan konseling yang kurang optimal perlu menjadi perhatian banyak pihak, termasuk para ahli dan praktisi di bidang Pendidikan itu sendiri. Pelayanan konseling yang kurang optimal menjadi salah satu stimulus munculnya berbagai masalah yang dialami siswa, termasuk agresi, bullying, sampai tindakan kriminal. Salah satu pendekatan konseling yang dipakai konselor dalam membantu siswa menyelesaikan masalahnya adalah cognitive-behavior counselling, utamanya bagi konseli yang memiliki pola pikir disfungsional. Konselor dapat memaksimalkan kreatifitasnya untuk melakukan upaya integrasi cognitive-behavior counseling dengan seni kreatif yang dinamakan creative cognitive-behavior counseling (CCBC). Makalah ini akan mengulas pentingnya integrasi seni visual dalam cognitive-behavior counseling yang dapat membantu konselor memberikan layanan konseling yang memiliki dampak signifikan terhadap perubahan tingkah laku konseli. Sehingga, makalah ini dapat menjadi rujukan konselor dalam menerapkan cognitive-behavior counseling yang diintegrasikan dengan seni kreatif.
References
Corey, G. (2015). Theory and practice of counseling and psychotherapy. Nelson Education.
Degges-White, S., & Davis, N. L. (2017). Integrating the expressive arts into counseling practice: Theory-based interventions. Springer Publishing Company.
Foroushani, P. S., Schneider, J., & Assareh, N. (2011). Meta-review of the effectiveness of computerised CBT in treating depression. BMC Psychiatry, 11(1), 131.
Gladding, S. T. (1992). Counseling as an art: The creative arts in counseling. ERIC.
Gladding, S. T. (2016). The creative arts in counseling. John Wiley & Sons.
Gladding, S. T., & Newsome, D. W. (2003). Art in counseling. Handbook of Art Therapy, 243–253.
Hamamci, Z. (2006). Integrating psychodrama and cognitive behavioral therapy to treat moderate depression. The Arts in Psychotherapy, 33(3), 199–207.
Matson, J. L., & Ollendick, T. H. (1988). Enhancing children’s social skills. Pergamon Press.
Rector, N. A. (2010). Cognitive-behavioural therapy: An information guide. Centre for Addiction and Mental Health Toronto, Ontario, Canada.
Roghanchi, M., Mohamad, A. R., Mey, S. C., Momeni, K. M., & Golmohamadian, M. (2013). The effect of integrating rational emotive behavior therapy and art therapy on self-esteem and resilience. The Arts in Psychotherapy, 40(2), 179–184.
Saputra, W. N. E. (2015). Evaluasi Program Konseling di SMP Kota Malang: Discrepancy Model. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, 1(2), 180–187.
Saputra, W. N. E. (2016a). Evaluasi Program Konseling Individu Di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang Dengan Model Discrepancy. Jurnal Fokus Konseling, 2(1).
Saputra, W. N. E. (2016b). Evaluation of Group Counseling Program on SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang: Discrepancy Model. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 11–17.
Saputra, W. N. E. (2017). Effectiveness of cognitive restructuring technique to reduce academic pracrastination of vocational high school students. COUNS-EDU: The International Journal of Counseling and Education, 2(1), 6–10.
Saputra, W. N. E., & Prasetiawan, H. (2018). Meningkatkan Percaya Diri Siswa melalui Teknik Cognitive Defusion. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 3(1).
Sharf, R. S. (2015). Theories of psychotherapy & counseling: Concepts and cases. Cengage Learning.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Said Alhadi, Wahyu Nanda Eka Saputra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.