Pentas Seni Luar Biasa sebagai Ajang Motivasi dan Kreasi Siswa Difabel
Keywords:
pentas seni, difabelAbstract
Penyandang disabilitas di Indonesia diperkirakan mencapai 11 juta jiwa, namun mereka masih mengalami berbagai diskriminasi dalam pemenuhan haknya, terlihat dari layanan publik yang belum mendukung. Penyadang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang sama hanya saja memiliki kebutuhan yang berbeda. Pandangan negatif seperti ini dapat berdampak buruk dan menjadikan tumbuhnya perasaan tidak mampu, putus asa, tidak berharga, tidak percaya diri dan cemas yang justru menghambat penyandang disabilitas untuk mengaktualisasikan diri. Hal ini dialami juga oleh siswa-siswi SLB Ma’arif Muntilan, yang terdiri dari anak tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita dan tuna netra. Mereka memiliki rasa percaya diri dan motivasi yang rendah di hadapan masyarakat Berangkat dari permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan adalah melakukan pengabdian masyarakat dengan mengadakan pentas seni luar biasa. Pentas dilaksanakan di car free day Akmil Panca Arga dan Rindam Magelang. Siswa-siswi dilatih beberapa kesenian seperti tari merak, tari kembang setaman, menyanyi, melukis, seni membaca Qur’an serta demo memasak. Pentas seni telah selesai ditampilkan sebanyak 4 kali di khalayak ramai (car free day Akmil Panca Arga dan lapangan Rindam Magelang) dan mendapat respon yang luar biasa dari siswa-siswi difabel serta masyarakat umum.
References
Soemantri, Sutjihati. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta ; Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Wardani,IG. A. K. Dkk. 2011. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta ; Universitas Terbuka
http://File.upi.edu.direktor.fipjur_PED_LUAR_BIASA_MIMIN_CASMINI. Pend_Bagi_ATD.pdf, diakses tanggal 13-07-208
http://id.wikipedia.org.wiki Anak_berkebutuhan_khusus, diakses tanggal 13-07-2018
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Istania Widayati Hidayati, Nani Marfu'ah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.