Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Diabetic Foot Post-Amputasi
Keywords:
Asuhan Keperawatan, Diabetic Foot, AmputasiAbstract
Diabetic Foot masih menjadi ancaman masalah kesehatan utama yang selalu meningkat setiap tahunnya dengan jumlah penderita terbanyak di seluruh dunia yang menyerang orang tua. Penyebab dari diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik,faktor yang hidup yang tidak sehat meliputi pola makan tidak sehat yaitu konsumsi tinggi gula dan lemak,kebiasaan merokok,kegemukan,kurang aktivitas fisik,untuk faktor genetik biasanya ada riwayat keluarga yang mempunyai diabetic.Dampak Diabetic Foot pada pasien dan keluarga adalah beban finansial yang diatnggung,keadaan psikologi dan sosial seta menjadi beban bagi sektor perekonomian negara. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya asuhan keperawatan yang berkualitas pada kasus Diabetic Foot yang mampu meningkatkan status kesehatan pasien. Mampu menganalisis Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diabetic Foot dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Metode yang digunkan penulis dalam kasus ini adalah pengkajian keperawatan, diagnosa keperawaatn, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan november. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi pustaka, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teori keperawatan orem. Bedasarkan pengkajian usia 59 tahun merasa nyeri pada ekstermitas bawah, kerusakan jaringan atau lapisan kulit, dan kehilangan bagian tubuh. Perencanaan dan tindakan keperawatan yaitu manajemen nyeri, perawatan luka dan promosi citra tubuh. Evaluasi yang dilakukan meliputi pemantauan glukosa darah dan perawatan luka post operasi amputasi pada ekstermitas bawah. Pemberian asuhan keperawatan dapat menurunkan keluhan dan mempercepat proses penyembuhan pasien sehingga masalah dapat teratasi.
References
[1] R. Agustin, "Dampak komplikasi diabetes melitus tipe 2 terhadap kesehatan kaki: Studi kasus diabetic foot," J. Keperawatan dan Kesehatan, 10(2), 89-97, 2022.
[2] BPJS Kesehatan, "Laporan tahunan pembiayaan penyakit kronis 2023," Jakarta BPJS Kesehatan. https//bpjs-kesehatan.go.id, 2023.
[3] World Health Organization, "Global report on diabetes," https://www.who.int, 2024.
[4] International Diabetes Federation, "IDF Diabetes Atlas (10th ed.)," https://www.diabetesatlas.org, 2023.
[5] Dinas Kesehatan, "Laporan tahunan data penyakit tidak menular Kabupaten Bandung," Dinas Kesehat. Kabupaten Bandung, 2023.
[6] RSUP Dr. Hasan Sadikin, "Data internal ruang Kemuning 5 (Wawancara langsung, Mei 2024)," 2024.
[7] R. S. Febrinasari, L. M. Sholikah, S. Pakha, and R. Putra, "Faktor risiko komplikasi diabetes melitus tipe 2," J. Ilmu Kesehatan, 14(1), 45-52, 2022.
[8] D. Sucitawati, "Penatalaksanaan luka diabetic foot dan pencegahan amputasi," J. Keperawatan Ter. 5(2), 68-75, 2021.
[9] C. Reardon, J. Smith, M. Lee, and K. Tan, "Global burden and clinical management of diabetic foot complications," Lancet Diabetes Endocrinol. 10(5), 302-314, 2022.
[10] S. N. Rahma and E. Faozi, "Efektivitas teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri pada pasien post amputasi diabetic foot," J. Keperawatan Indones. 26(2), 112-119, 2023.
[11] R. T. Made, W. Kerner, and J. Bruckel, "Diabetic foot and its complications: Neuropathy and ischemia," J. Diabetes Vasc. Dis. 23(4), 124-130, 2022.
[12] F. Rahmafitria and R. Adawiyah, "Asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetic foot post amputasi," J. Keperawatan Terpadu, 14(2), 89-97, 2022.
[13] Pristyn Care, "What is diabetic foot and how does it lead to amputation," from https//www.pristyncare.com/blog/diabetic-foot-amputation/, 2021.
[14] S. Sofiyanti, M. A. Firmansyah, and M. W. Putri, "Manajemen nyeri pada pasien post amputasi diabetic foot," J. Keperawatan Indones. 25(1), 45-52, 2022.
[15] J. M. Black and J. H. Hawks, "Medical-surgical nursing: Clinical management for positive outcomes (9th ed.)," Elsevier, 2021.
[16] SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), "Tim Pokja SDKI DPP PPNI," Dewan Pengurus Pus. Persat. Perawat Nas. Indones., 2019.
[17] L. A. Yanti and H. Susanto, "Manajemen nyeri pada pasien post operasi amputasi," J. Keperawatan Ter. 9(1), 12-18, 2022.
[18] A. Rusmiyanti, "Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Diabetes Melitus," Yogyakarta Deep., 2020.
[19] Tim Pokja SDKI DPP PPNI, "Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia," Jakarta DPP PPNI, 2017.
[20] Tim Pokja SDKI DPP PPNI, "Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi Revisi," Jakarta DPP PPNI, 2019.
[21] A. Rachmat, R. Sari, and F. Wardani, "Citra Tubuh pada Pasien Pasca Amputasi: Tinjauan Psikologis," J. Keperawatan, 12(2), 105-112, 2021.
[22] P. A. Potter and A. G. Perry, "Fundamentals of Nursing (9th ed.)," Elsevier, 2021.
[23] A. Setiyo Utomo and M. Saged, "Pentingnya Perawatan Luka Operasi yang Tepat untuk Mencegah Infeksi pada Pasien Post Amputasi," J. Ilmu Kesehatan, 5(2), 134-142, 2023.
[24] PPNI, "Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)," DPP PPNI, 2019.
[25] PPNI, "Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)," DPP PPNI, 2019.
[26] T. Elyta, M. Oxyandi, and A. Mardalena, "Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Intensitas Nyeri dengan Asuhan Keperawatan Post Op Apendiktomi di Ruangan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari," Detect. J. Inov. Ris. Ilmu Kesehatan, 2(3), 254-268, 2024.
[27] M. Veranika, A. Inayati, and S. Ayubbana, "Implementasi Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Operasi," J. Cendikia Muda, 5(3), 386-391, 2025.
[28] S. Lestari And K. Kunidah, "Efektifitas Antara Perawatan Luka Dengan Menggunakan Nacl 0,9% Dan Betadin Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Operasi," J. Kesehat., Vol. 7, Pp. 782-788, Mar. 2020, Doi: 10.38165/Jk.V7i1.120.
[29] A. Mahmud, F. Firmawati, N. U. I. Biahimo, and R. Asnawati, "Efektivitas Latihan Keterampilan Sosial pada Peningkatan Citra Diri Pasien dengan Gangguan Citra Tubuh (Post Amputasi) di RSUD Tani dan Nelayan Boalemo," Termom. J. Ilm. Ilmu Kesehat. dan Kedokteran, 2(4), 56-74, 2024.
[30] PPNI, "Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)," Dewan Pengurus Pus. Persat. Perawat Nas. Indones., 2022.
[31] PPNI, "Standar Luaran Keperawatan Indonesia," Dewan Pengurus Pus. Persat. Perawat Nas. Indones., 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.