Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Community Acquired Pneumonia (CAP)

Authors

  • Fariza Ainur Ramadin Universitas Muhammadiyah Kudus
    Indonesia
  • Dewi Hartinah Universitas Muhammadiyah Kudus
    Indonesia
  • R Rusnoto Universitas Muhammadiyah Kudus
    Indonesia

Keywords:

Asuhan Keperawatan, Community Acquired Pneumonia, Diagnosa Keperawatan

Abstract

CAP menurut Infectious Diseases Society of America (IDSA) adalah keadaan paru dimana terdapat infeksi akut parenkim paru yang ditandai dengan adanya infiltrat baru ditemukan pada foto toraks atau ditemukannya pada perubahan bunyi napas ronkhi basah lokal pada pemeriksaan fisik paru-paru yang konsisten dengan pneumonia pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala. Menurut World Health Organization (WHO), Pneumonia menjadi penyebab dari 14% kematian anak- anak dibawah 5 tahun dengan jumlah korban sebanyak 740.180 anak-anak di tahun 2019. Oleh karena itu dengan adanya asuhan keperawatan diharapkan dapat mengurangi adanya keluhan pada pasien dengan community acquired pneumonia atau CAP.

Tujuan: Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan community acquired pneumonia (CAP).

Metode: pengkajian diidentifikasi mulai dari identitas, riwayat kesehatan. Pola fungsional dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah itu pendokumentasian.

Hasil: Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada kasus community acquired pneumonia masalah yang muncul didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif , gangguan pertukaran gas, dan nyeri akut, Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan sesuai intervensi dengan baik maka dari itu sebagian masalah dapat teratasi sepenuhnya.

Kesimpulan: Dalam melakukan asuhan keperawatan ini kerja sama yang baik dengan pasien dan tenaga medis diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan. Asuhan Keperawatan dilakukan sesuai intervensi dengan baik akan mengatasi masalah yang muncul.

References

[1] Asti Permata Yunisa Wabang, Yoany Maria Vianney Bita Aty, Gadur Blasius, and Florentianus Tat, "Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer pada Pasein dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Akibat Community-Acquired Pneumonia," Sehat Rakyat J. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 1, pp. 31–43, 2024, doi: 10.54259/sehatrakyat.v3i1.2429.

[2] H. P. Rullian, I. Medison, D. Mizarti, and D. Wahyu F, "Community Acquired Pneumonia pada Lansia," J. Syntax Admiration, vol. 5, no. 5, pp. 1427–1437, 2024, doi: 10.46799/jsa.v5i5.1125.

[3] R. Elvina, N. Rahmi, and S. A. Oktavira, "Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Community Acquired Pneumonia (CAP) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit 'X' Jakata," Pharmacy, vol. 14, no. 01, pp. 64–74, 2017.

[4] I. Martin-Loeches et al., "ERS/ESICM/ESCMID/ALAT guidelines for the management of severe community-acquired pneumonia," Eur. Respir. J., vol. 61, no. 4, pp. 1–20, 2023, doi: 10.1183/13993003.00735-2022.

[5] A. Torres, W. E. Peetermans, G. Viegi, and F. Blasi, "Risk factors for community-acquired pneumonia in adults in Europe: A literature review," Thorax, vol. 68, no. 11, pp. 1057–1065, 2013, doi: 10.1136/thoraxjnl-2013-204282.

[6] A. Y. Soeroto, I. K. Tarmidi, G. Darmawan, G. Laurus, and P. Santoso, "Factors associated with multidrug-resistant pathogens in community-acquired pneumonia patients hospitalized in a provincial teaching hospital in indonesia," Shiraz E Med. J., vol. 22, no. 1, pp. 1–6, 2021, doi: 10.5812/semj.99779.

[7] W. Widiastuti and B. Yurizali, "Relationship Between Elderly Age Factors and Community Pneumonia Incidence in Local Hospital," Community Dev. J., vol. 4, no. 2, pp. 4715–4718, 2023.

[8] D. Yuskawati, D. A. Astuty, and W. Wahyudi, "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Length of Stay Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Umum Haji Medan," MAHESA Malahayati Heal. Student J., vol. 4, no. 5, pp. 1649–1664, 2024, doi: 10.33024/mahesa.v4i5.14541.

[9] R. Soetijono Blora, "Nursing Care of Hypertension in the Elderly with a Focus on Study of Activity Intolerance," pp. 1–10, 2021, [Online]. Available: http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/J-SiKep

[10] "MjA".

[11] Y. Setyawati, M. Rohmah, and S. Fuadah, "Efektifitas Intervensi Pemberian Teknik Batuk Efektif Pada Pasien Pneumonia Terhadap Peningkatan Bersihan Jalan Napas Di Ruang Perawatan Umum (RPU) 4 Rumah Sakit An-nisa," J. Keperawatan Mandira Cendikia Vol., vol. 3, no. 1, pp. 11–16, 2024.

[12] K. Ekowati, H. Santoso, and T. Sumarni, "Studi Kasus Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada Pasien Pneumonia Di Rsud Ajibarang Case Study of in Effective Airway Cleaning on Pneumonia Patients in Ajibarang Hospital," Stud. Kasus Bersihan Jalan Napas Tidak Ef. Pada Pasien Pneumonia Di RSUD Ajibarang, vol. 10, no. 1, pp. 1–10, 2022.

[13] P. Lestari and Apriza, "Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Pneumonia di Ruang Pejuang RSUD Bangkinang," Sci. Indones. J. Sci., vol. 1, no. 2, pp. 153–165, 2024.

[14] K. Kesehatan et al., "Teori dan Model," 2021. [Online]. Available: https://www.j-hest.web.id/index.php

[15] E. Febriani Fajar, "Upaya Mencegah Penyakit Jantung dengan Olahraga Oleh: Febriani Fajar Ekawati 1," J. Ilm. Kesehat., pp. 257–266, 2018.

[16] A. S. Ramelina and R. Sari, "Pneumonia pada Perempuan Usia 56 Tahun: Laporan Kasus," Proceeding B. Call Pap. Fak. Kedokt. Univ. Muhammadiyah Surakarta, pp. 712–3, 2022.

[17] I. A. Rahman and R. L. Dewi, "Intervensi Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Unstable Angina Pectoris," J. Keperawatan, vol. 15, no. 1, pp. 33–39, 2023, [Online]. Available: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

Downloads

Published

2025-06-21

How to Cite

Ramadin, F. A., Hartinah, D., & Rusnoto, R. (2025). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Community Acquired Pneumonia (CAP). Prosiding University Research Colloquium, 20, 179–188. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/3062