Processing Cattle Waste Into Biogas in Kuta Village, Belik District, Pemalang Regency

Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Biogas di Desa Kuta, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang

Authors

  • Firman Nurcahyo Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Nida Khairunnisa Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Fatimatuzzahra Amalia Putri Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Inas Azhar Nabila Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Leni Musyarofah Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Sulfah Anjarwati Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia

Keywords:

Biogas, Limbah Ternak Sapi, Desa Kuta

Abstract

Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan organik dalam proses pembuatannya seperti limbah peternakan, limbah pertanian, sampah organik, dan limbah organik lainnya. Pada prinsipnya teknologi biogas memberikan kemudahan didalam proses pembuatannya, sehingga mudah diterapkan pada daerah yang memiliki sumber daya manusia terbatas. Saat ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan Program Desa Maju ditujukan pada daerah-daerah yang memiliki potensi energi dan dimanfaatkan dengan teknologi oleh masyarakat setempat. Desa Kuta merupakan salah satu desa yang telah menerapkan energi biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi pelaksanaan limbah ternak sapi menjadi biogas di Desa Kuta, Kecamatan Belik. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan dilakukan wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek teknis ketersediaan energi lain seperti gas LPG dan kayu bakar merupakan salah satu kendala dalam pelaksanaan biogas. Peralatan dan sarana yang tersedia cukup memadai, akan tetapi hampir 70% mengalami kerusakan. Pada alih teknologi tidak didapatkan kendala apapun karena dilakukan secara terencana. Dalam aspek sosial masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap pelaksanaan biogas. Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan menyiapkan lahan dan membuat lubangan yang akan digunakan untuk membangun instalasi utama. Pada aspek lingkungan biogas belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, dalam pelaksanaan biogas masyarakat belum sepenuhnya menerapkan konsep zero waste. Ditinjau dari aspek manajemen masyarakat belum melakukan pengelolaan secara rutin. Selain itu, pengelolaan dilakukan secara individu skala rumah tangga.

References

Adityawarman dkk. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekot. J Manaj dan Organ. 2015;VI(1):34-44.

Agung P. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif. (Universitas Surakarta, ed.).; 2008.

Karim D. Aneorobic Digestion Of Animal Waste. (Bioresource Technology, ed.).; 2005.

Yunus M. Teknik Membuat Dan Memanfaatkan Unit Gas Bio. (University GM, Press, eds.).; 1995.

Saputri, Y. F., Yuwono, T., & Mahmudsyah S. Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Bahan Bakar PLT Biogas 80 KW di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Malang. J Tek POMITS. 2019;1(1):1-6.

Downloads

Published

2024-02-26

How to Cite

Nurcahyo, F., Khairunnisa, N., Putri, F. A., Nabila, I. A., Musyarofah, L., & Anjarwati, S. (2024). Processing Cattle Waste Into Biogas in Kuta Village, Belik District, Pemalang Regency: Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Biogas di Desa Kuta, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Prosiding University Research Colloquium, 18, 574–582. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/3057