Raising Awareness of the Dangers of Anthrax in Cattle in Kedaleman Kulon Village Kebumen through Counseling

Menumbuhkan Kesadaran Bahaya Antraks pada Ternak Sapi di Desa Kedaleman Kulon Kebumen Melalui Penyuluhan

Authors

  • Muhammad Javier Fausta Azaria Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Hevy Cantika Arriny Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Elvia Mita Isabila Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Dinda Nabilla Alifia Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Fildzah Ilyana binti Mohammad Nor Effendi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Muhammad Akmal bin Ariffin Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Titik Wahyuningsih Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia
  • Condro Nur Alim Universitas Muhammadiyah Purwokerto
    Indonesia

Keywords:

Antraks, Zoonosis, Penyuluhan

Abstract

Antraks merupakan salah satu penyakit zoonosis yang terabaikan dan masih menjadi isu secara global. Antraks menjadi salah satu penyakit pada ternak yang sangat berbahaya karena tidak hanya menjangkit hewan ternak saja tetapi juga dapat menular pada manusia dan menyebabkan kematian sehingga harus diwaspadai. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit antraks adalah langkah kunci dalam menjaga keamanan peternakan dan kesejahteraan ternak. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya antraks melalui penyuluhan. Metode yang digunakan yaitu berupa penyuluhan. Partisipan merupakan anggota kelompok Tani Ternak Desa Kedaleman Kulon sebanyak 20 orang. Hasil menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran Masyarakat akan bahaya penyakit antraks pada hewan ternak yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test.

References

R. Islami, S. F. Zahra, P. Yuniastuti, P. E. A. Pranata, M. Sefi, and D. C. Widianingrum, “Pengetahuan, Kebijakan, dan Pengendalian Penyakit Antraks pada Ternak di Indonesia,” J. Peternak. Sriwij., vol. 10, no. 2, pp. 1–8, 2022, doi: 10.36706/jps.10.2.2021.12191.

I. Z. R. Sari and S. Apriliana, “Gambaran Umum, Prevalensi, dan Pencegahan Antraks pada Manusia di Indonesia,” Balaba J. Litbang Pengendali. Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, vol. 16, pp. 135–148, 2020, doi: 10.22435/blb.v16i2.3401.

Pudjiatmoko, Manual Penyakit Hewan Mamalia. Jakarta: Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, 2014.

A. I. F. Ira Abawi, “HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH Analisis Spasial Faktor Lingkungan Fisik Daerah Endemik Antraks,” vol. 3, no. 2, pp. 190–201, 2019.

A. K. Goel, “Anthrax: A disease of biowarfare and public health importance,” World J. Clin. Cases, vol. 3, no. 1, p. 20, 2015, doi: 10.12998/wjcc.v3.i1.20.

P. A. Djoko, “Modul 1 Konsep Dsar Organisasi,” 2011.

K. Tanzil, “Aspek bakteriologi penyakit antraks,” J. Ilm. WIDYA Kesehat. Dan Lingkung., vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2013.

C. Clarasinta and T. U. Soleha, “Penyakit Antraks : Ancaman untuk Petani dan Peternak,” Majority, vol. 7, no. 1, pp. 158–164, 2017.

D. J. P. Dan and P. Penyakit, Surat edaran tentang waspada penyakit antraks. Jakarta, 2017.

L. R. Morris and J. K. Blackburn, “Predicting Disease Risk, Identifying Stakeholders, and Informing Control Strategies: A Case Study of Anthrax in Montana,” Ecohealth, vol. 13, no. 2, pp. 262–273, 2016, doi: 10.1007/s10393-016-1119-7.

E. Martindah, “Faktor Risiko , Sikap dan Pengetahuan Masyarakat Peternak dalam Pengendalian Penyakit Antraks ( Risk Factors , Attitude and Knowledge of Farmers in Controlling Anthrax ),” Wartazoa, vol. 27, no. 3, pp. 135–144, 2017.

I. Z. R. Sari and S. Apriliana, “Gambaran Umum, Prevalensi, dan Pencegahan Antraks pada Manusia di Indonesia,” Balaba J. Litbang Pengendali. Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, pp. 135–148, 2020, doi: 10.22435/blb.v16i2.3401.

I. Ruhimat, “Status Keberlanjutan Usahatani Agroforestry pada Lahan Masyarakat: Studi Kasus di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat,” J. Penelit. Sos. dan Ekon. Kehutan., vol. 12, no. 2, pp. 99–110, 2015.

E. Martindah, “Risk Factors, Attitude and Knowledge of Farmers in Controlling Anthrax,” Indones. Bull. Anim. Vet. Sci., vol. 27, no. 3, p. 135, 2018, doi: 10.14334/wartazoa.v27i3.1689.

I. Bagenda, W. Dariani, and D. W. Yudianingtyas, “AEVI-1 Investigasi Outbreak Penyakit Antraks di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016,” Hemera Zoa, pp. 385–389, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/hemera/article/view/23761

D. C. Sitali et al., “Awareness and attitudes towards anthrax and meat consumption practices among affected communities in Zambia: A mixed methods approach,” PLoS Negl. Trop. Dis., vol. 11, no. 5, 2017, doi: 10.1371/journal.pntd.0005580.

Downloads

Published

2024-02-26

How to Cite

Azaria, M. J. F., Arriny, H. C., Isabila, E. M., Alifia, D. N., Effendi, F. I. binti M. N., Ariffin, M. A. bin, … Alim, C. N. (2024). Raising Awareness of the Dangers of Anthrax in Cattle in Kedaleman Kulon Village Kebumen through Counseling: Menumbuhkan Kesadaran Bahaya Antraks pada Ternak Sapi di Desa Kedaleman Kulon Kebumen Melalui Penyuluhan. Prosiding University Research Colloquium, 18, 358–365. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/3020