Socialization to Medicinal Plants and Their Use for Health in the Kebumen Regency Ornamental Plant Community
Sosialisasi Tanaman Berkhasiat Obat dan Pemanfaatannya untuk Kesehatan kepada Komunitas Tanaman Hias Kabupaten Kebumen
Keywords:
Tanaman Obat, Pemanfaatan Tanaman, SosialisasiAbstract
Tanaman berkhasiat obat dapat ditanam di lahan pekarangan yang dikelola oleh keluarga. Manfaatnya selain sebagai obat juga memiliki manfaat sebagai penambah gizi, bumbu atau bahan rempah-rempah masakan dan dapat menambah keindahan. Kebumen Hijau adalah komunitas pecinta tanaman di Kabupaten Kebumen yang memiliki lebih dari 100 anggota. Tanaman hias yang dibudidayakan berkhasiat obat yang belum dimanfaatkan untuk kesehatan. Tujuan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran anggota Kebumen Hijau tentang penggunaan tanaman obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh berdasarkan bagian tanaman yang digunakan, metode pengolahan, sumbernya, dan penggunaannya. Tujuan lain untuk memotivasi mereka untuk membudidayakan tanaman obat.. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan beberapa jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan cara pemanfaatan tanaman obat untuk pengobatan penyakit tertentu. Peserta diharapkan dapat membudidayakan dan menjual bibit ataupun hasil panen dari tanaman berkhasiat obat sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Evaluasi kegiatan dengan memberikan pretest sebelum melakukan sosialisasi dan memberikan postest setelah melakukan sosialisasi. Sosialisasi diikuti oleh 30 peserta yang merupakan anggota komunitas pecinta tanaman hias Kebumen Hijau. Hasil rata-rata dari nilai pretest 5,85 dan nilai rata-rata postest sebesar 7,87. Peningkatan nilai postest menunjukan adanya peningkatan pengetahuan peserta sosialisasi. Peserta sosialisasi memahami jenis tanaman berkhasiat obat dan cara pemanfaatannya.
References
Kemenkes RI, “EDARAN KEMENKES,” Surat Edaran Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, no. No.HK.02.02/IV.2243/2020, 2020.
Kumparan, “Sempat Tren di Awal Masa Pandemi, Begini Nasib Bisnis Tanaman Hias Sekarang _ kumparan.com,” Jakarta Selatan, 2021. Accessed: Nov. 30, 2023. [Online]. Available: https://kumparan.com/kumparanbisnis/sempat-tren-di-awal-masa-pandemi-begini-nasib-bisnis-tanaman-hias-sekarang-1wN9it7qZEl/full
Sodik, A. Nissa Ainni, T. Pudji Rahayu, A. Fia Arianti, and S. Eta Mulyana, “Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Socialization Of The Use Of Family Plants,” Pengabdian dan Bakti, vol. 4, no. 2, pp. 142–148, 2023, doi: 10.26753/empati.v4i2.1128.
S. Mindarti and B. Nurbaeti, Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Lembang: Kementrian Pertanian, 2015.
H. Khuluq, T. Cahyani, I. Kurniawan, E. Hemas, N. Agustina, and S. T. Agustin, “Herbal Medicine For Immunostimulant In Kebumen Districts: An Ethnobotany Study,” Urecol Journal. Part C: Health Sciences, vol. 1, no. 2, pp. 38–45, Dec. 2021, doi: 10.53017/ujhs.74.
H. Khuluq, A. Sodik, T. P. Rahayu, A. E. Puspitasari, A. A. Mulyani, and A. L. Zen, “Handling Stunting by Improving Family Nutrition and Utilization of Nutrition Gardens in Giyanti Village, Rowokele District, Kebumen City,” 2022.
K. Banuwa and A. N. Susanti, “Evaluasi Skor Pre-Test dan Post-Test Peserta Pelatihan Teknis New SIGA di Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung,” Jurnal Ilmiah Widyaiswara, vol. 1, no. 2, pp. 77–85, Jul. 2021, doi: 10.35912/jiw.v1i2.1266.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anwar Sodik, Muhammad Husnul Khuluq, Titi Pudji Rahayu, Azka Barokatun Najah, Fitdyah Al Ridha Arsyad

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.