PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG WARUNG KELONTONG DALAM PENJUALAN ANTIBIOTIK DI KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI
Keywords:
antibiotik, Resistensi, Pengetahuan, pedagang, amoxicillinAbstract
Maraknya praktik penjualan antibiotik yang dilakukan secara ilegal salah satunya antibiotik yang dijual di warung kelontong dapat menimbulkan resistensi. Edukasi terhadap pedagang yang menjual antibiotik bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan di kantor desa Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Peserta diberi kuesioner yang valid dan reliabel sebelum dan setelah penyuluhan. Selama penyuluhan berlangsung sebanyak 24 pedagang berpartisipasi. Mayoritas peserta berumur 20-29 tahun (66,7%), laki-laki (75,0%), belum menikah (70,8%), dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) (75,0%). Antibiotik yang dijual di toko kelontong Amoxicillin 6 (25%) dan Supertetra® 18 (75%), Sebagian besar (51,8%) pedagang mendapat antibiotik dari sales. Beberapa pedagang tidak mengetahui penggunaan antibiotik dan banyaknya permintaan dari masyarakat menjadi alasan mereka menjualnya. Sebelum penyuluhan, mayoritas responden mempunyai pengetahuan (62,5%) dan sikap (54,2%) kategori rendah, tetapi setelah penyuluhan, 50% responden mempunyai pengetahuan yang tinggi dan sikap (58,4%) kategori sedang dengan p value <0.001. Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap pedagang kelontong dalam penjualan antibiotik.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hidayah Karuniawati, Vanessa Reza Artamevia, Diska Awal Syaifia, Ambar Yunita Nugraheni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.