STUDI KASUS LANGKA : BARRETS ESOFAGUS USIA MUDA

Authors

  • Yuni Prastyo Kurniati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Wahyu Aji Wibowo Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Barretts esofagus,Endoskopi, GERD, Kanker, Kolik Abdomen

Abstract

Pendahuluan : Barrett Esofagus dapat berkembang menjadi Adenokarsinoma Esofagus/EAC. Kanker dengan insiden yang meningkat cepat dan berlangsung buruk. Kanker ganas ini bertambah pesat di Amerika Serikat dan negara lain. Namun, sebagian besar kasus terdeteksi terlambat, dengan tingkat kematian 90%. Barrett Esofagus merupakan satu-satunya prekursor EAC. Transformasi bermula dari displasia tingkat rendah, ke tingkat tinggi kemudian berkembang sebagai EAC. Beberapa riset melaporkan perkembangan lesi ini menjadi kanker esofagus semakin meningkat di Asia seiring dengan meningkatnya prevalensi BE dan sebagian besar pada usia >70 tahun. Studi lesi ini masih sangat jarang dilakukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga kasus ini merupakan temuan unik, langka dan berharga. Tujuan: Melaporkan dua kasus langka tentang Barretts Esofagus pada usia muda. Metode: Studi kasus menggunakan pendekatan klinis dan tinjauan pustaka dari Ilmu Penyakit dalam dan Patologi Anatomi. Hasil : dua kasus berasal dari laki-laki, usia 26 tahun dan 33 tahun, dengan keluhan kolik abdomen dan ulu hati terasa panas, yang menjalar hingga ke atas sehingga leher seperti tercekik. Diagnosa klinis awal mengarah pada suspek cancer Gaster dan Tumor Gastro esofageal junction. Kemudian dilakukan pemeriksaan Endoskopi sebagai pendekatan diagnosis oleh ahli Penyakit Dalam. Endoskopi memperlihatkan Esofagus tampak hiperemis dengan break lebih dari 5 mm, terdapat massa yang berbenjol-benjol serta rapuh. Tonus Lower spinchter esofageal mulai menurun, namun tak terlihat varises. Hasil Endoskopi menyebutkan Esofagitis dengan tumor Gastro Esofageal Junction. Massa tersebut dilakukan biopsi dan dilanjutkan Pemeriksaan Patologi Anatomi. Gambaran Mikroskopis mendapatkan keping jaringan dengan mukosa berlapiskan epitel squamous kompleks, sebagian erosif. Diantaranya ditemukan area mukosa yang mengalami metaplasia intestinal. Daerah submucosa mengandung kelenjar berstruktur tubular hingga berkelok dengan dinding berlapiskan epitel kolumner bergoblet. Tak ditemukan sel ganas. Hasil ini sesuai dengan Barretts Esofagus. Kesimpulan : Kasus ini memperbanyak pengetahuan dan informasi kasus langka tentang barretts Esofagus pada Usia muda.

Downloads

Published

2024-03-07

How to Cite

Kurniati, Y. P., & Wibowo, W. A. (2024). STUDI KASUS LANGKA : BARRETS ESOFAGUS USIA MUDA. Prosiding University Research Colloquium, 19. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2836