PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS : CASE REPORT

Authors

  • Muhammad Yusuf Firdaus Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Totok Budi Santoso Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • P Prayitno Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Micro wave diathermy; Latihan Thoracic expansion exercise (TEE); Latihan Endurance; Streching

Abstract

Pendahuluan: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati, disebabkan oleh peradangan pada saluran nafas karena paparan kronis gas atau partikel berbahaya. The Asia Pacific Chronic Obstructive Pulmonary Disease Round Table Group memperkirakan jumlah pasien PPOK sedang-berat di negara-negara asia pasifik tahun 2006 mencapai 56,6 juta populasi dengan prevalensi 6,3%. Insiden PPOK lebih banyak terjadi pada pria. Kejadian PPOK juga lebih sering terjadi pada individu yang lebih tua (lansia) terutama diatas 75 tahun .
Presentasi Kasus: Pasien Tn. C yang berusia 58 tahun dengan diagnosa medis Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) datang ke RS Paru Respira dengan keluhan sesak nafas Pasien mengalami batuk sejak tahun 2018 dan sudah berobat ke fasilitas kesehatan terdekat namun tidak kunjung membaik. Pasien memiliki riwayat merokok namun sudah berhenti.
Metode: Penelitian dilakukan di bulan Januari 2024. Pasien diberikan intervensi modalitas Micro Wave Diathermy (MWD), Latihan Thoracic expansion exercise (TEE), latihan endurance dan streching.
Hasil dan pembahasan: Dari hasil NRS untuk sesak nafas dan Ekspansi thoraks didapatkan hasil dapat menurukan derajat sesak nafas dan dapat meningkatkan ekspansi thoraks. Micro wave diathermy digunakan untuk mengurangi myeri dan spasme yang dirasakan oleh pasien,latihan Thoracic Expansion Exercise dugunakan untuk meningkatkan ekspansi thoraks, latihan endurance digunakan untuk kemampuan pasien dan streching untuk meningkatkan mobilitas dinding dada dan meningkatkan fungsi pernapasan
Kesimpulan: Penatalaksanaan Fisioterapi kasus Low Back Pain Et Causa Ischialgia dengan menggunakan intervensi Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), Exercise, dan Stretching dengan 3 kali pertemuan menunjukan hasil meregangnya otot ekstensor lumbal dan spasme otot yang berakibat penurunan nyeri punggung bawah.

Downloads

Published

2024-03-07

How to Cite

Firdaus, M. Y., Santoso, T. B., & Prayitno, P. (2024). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS : CASE REPORT. Prosiding University Research Colloquium, 19. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2834