PERALIHAN FUNGSI DAN FILOSOFI PERKEMBANGAN WISATA HERITAGE: STUDI KASUS COMMERCIAL AREA PADA BANGUNAN DE TJOLOMADOE

Authors

  • Pratiwi Yulia Saputri Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Agus Budi Wahyudi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Septi Indrawati Kusumaningsih Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Adaptive reuse, Bangunan Cagar Budaya, De Tjolomadoe

Abstract

De Tjolomadoe merupakan bangunan eks pabrik gula Colomadu (Suikerfabriek Tjolomadoe) yang dibangun pada tahun 1861 dan diprakarsai oleh KGPAA Mangkunegara IV (1853-1881). Berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 1 Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Pada mulanya bangunan ini sempat mengalami masa kejayaannya pada tahun 1928 hingga menjadi pabrik terbesar se-Asia pada zamannya, hingga pada akhirnya ditutup secara resmi pada tahun 1998 akibat pergantian pengelolaan. Peralihan fungsi pun terus dilakukan seperti dijadikan museum, cafe, dan pusat kebudayaan yang berbayar. Pemanfaatan bangunan dengan cara yang tepat dapat menyelamatkan bangunan yang semula tidak terawat menjadi terpelihara dan terlindungi. Namun, penerapan fungsi baru yang menjadikan bangunan De Tjolomadoe menjadi Commercial area mendapat beberapa pertentangan dari alih budaya dan sejarawan setempat, peralihan fungsi juga berdampak pada peralihan filose pada bangunan tersebut. Maka dari itu, adaptive reuse dinilai mampu menjadi solusi ditengah dinamika peralihan fungsi dan filosofi wisata Heritage De Tjolomadoe. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan analisa dan evaluasi kualitatif, yaitu dengan menggambarkan kondisi bangunan. Setelah itu dilakukan kajian untuk menemukan solusi sesuai regulasi kota Karanganyar, teori revitalisasi, serta contoh keberhasilan adaptive reuse di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menghasikan sebuah fungsi baru tanpa menghilangkan nilai sejarah, karakteristik bangunnan dan kebutuhan ruang dalam bangunan yang direvitalisasi yakni dengan adaptive reuse. Teori ini dipilih berdasarkan serangkaian analisa panjang yang dilakukan oleh budayawan, warga setempat, dan pemerintah kota. Adanya fungsi baru diharapkan dapat membangkitkan aktivitas sosial, budaya, dan sejarah lama yang mulai dilupakan warga lokal, menjadi destinasi wisata hiburanserta edukasi, dan turut serta memelihara, melindungi, dan memanfaatkan eksistensi Bangunan Cagar Budaya di Kota Karanganyar.

Published

2024-03-07

How to Cite

Saputri, P. Y., Wahyudi, A. B., & Kusumaningsih, S. I. (2024). PERALIHAN FUNGSI DAN FILOSOFI PERKEMBANGAN WISATA HERITAGE: STUDI KASUS COMMERCIAL AREA PADA BANGUNAN DE TJOLOMADOE. Prosiding University Research Colloquium, 19. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2811