PENERAPAN ALAT PENGGILING TANAH LEMPUNG UNTUK PENINGKATAN KAPSITAS PRODUK BATA MERAH DI DESA BAKIPANDEYAN, KABUPATEN SUKOHARJO

Abstract

Permasalahan utama dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bata merah ini adalah pada proses pencampuran tanah lempung dan sisa sekam bakar masih dilakukan dengan manual dengan cara diinjak menggunakan kaki dengan tenaga yang terbatas. Tujuan dari kegiatan ini adalah perancangan dan pembuatan alat penggiling tanah lempung sehingga dapat mengurangi beban kerja manusia dan meningkatkan jumlah bata merah yang dihasilkan menggunakan metode reverse engineering. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah: (1) tahap persiapan meliputi: analisis situasi lokasi kegiatan, kebutuhan dan permasalahan yang dialami penduduk desa mitra; (2) tahap pelaksanaan, meliputi: rancang bangun mesin penggiling tanah lempung dengan metode reverse engineering, praktek pelatihan produksi, pelatihan menggunakan mesin penggiling; (3) tahap evaluasi dan monitoring kegiatan, meliputi: evaluasi kegiatan, kendala yang dihadapi, dan rekomendasi akhir. Hasil yang diperoleh adalah terjadi peningkatan kapasitas produksi yang sebelumnya 400 bata merah perhari menjadi 1600 bata merah perhari. Sehingga penggunaan mesin penggiling semi otomatis ini direkomendasikan untuk digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi kelelahan pekerja.