Hubungan Antara Usia, Tingkat Pendidikan Dan Pekerjaan Wanita Usia Subur Dengan Pengetahuan Perawatan Pada Masa Kehamilan, Nifas dan Bayi Baru Lahir
Keywords:
usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, wanita usia subur, pengetahuanAbstract
Masalah kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan dalam masyarakat dimana mereka berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab-akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan reproduksi ibu dan kesehatan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara faktor usia, tingkat Pendidikan dan pekerjaan wanita usia subur dengan pengetahuan mengenai perawatan selama masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir. Penelitian ini bersifat analitik. Populasi penelitian ini adalah Wanita usia subur dengan usia 15-49 tahun. Teknik pengambilan sampel dengan tabel Krejcie dan Morgan didapatkan jumlah 127 wanita usia Subur di Wilayah Puskesmas Kedungwuni II. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan anatar usia dengan pengetahuan dengan nilai p value 0,001. Ada hubungan anatar tingkat Pendidikan dengan nilai p value 0.002 dan ada hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan Wanita usia subur dengan nilai p value 0,002. Tenaga Kesehatan hendaknya memberikan saran pada wanita yang hendak hamil untuk meningkatkan pengetahuannya agar dapat menjalani kehamilan sampai persalinannya dengan sehat dan merawat bayinya dengan baik.
References
[2] N. Khasanah, “Dampak Persepsi Budaya terhadap Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak di Indonesia,” Muwazah, vol. 3, no. 2, pp. 487–492, 2011.
[3] javani. . Mandriwati.GA, Ariani.NW, harini.RT,Darmapatni.MWG, Asuhan Kebidanan Kehamilan, 3rd ed. Jakarta: EGC, 2014.
[4] Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Indonesia. 2014.
[5] F. B. Rahayuningsih, “Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Perawatan Nifas dan Bayi Baru Lahir,” Pros. Semin. Nas. Fak. Ilmu Kesehat. , pp. 79–83, 2015.
[6] E. Gamelia, C. Sistiarani, and S. Masfiah, “Determinan Perilaku Perawatan Kehamilan,” Kesmas Natl. Public Heal. J. , vol. 8, no. 3, p. 133, 2013, doi:10.21109/kesmas.v8i3.358.
[7] S. Notoatmodjo, Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014.
[8] Nursalam, Konsep Dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2008.
[9] Wawan. Dewi M, Teori dan Pengukuran pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 2010.
[10] S. Corneles and F. Losu, “Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi,” J. Ilm. Bidan, vol. 3, no. 2, pp. 51–55, 2015.
[11] Soekidjo Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: EGC, 2010.
[12] H. Nawangsari, “Hubungan Karakteristik Individu Dengan Pengetahuan Tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 Pada Masyarakat Di Kecamatan Pungging Mojokerto,” Sentani Nurs. J. , vol. 4, no. 1, pp. 46–51, 2021, doi: 10.52646/snj.v4i1.97.
[13] Juli Oktalia and Herizasyam, “Kesiapan Ibu Menghadapi Kehamilan Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya,” J. Ilmu dan Teknol. Kesehat. , vol. 3, no. 2, pp. 147–159, 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 S Suparni, Nina Zuhana, Siti Khuzaiyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.