Kebiasaan Makan Buah dan Sayur serta Aktifitas Fisik Remaja sebagai Identifikasi Faktor Resiko DM
Keywords:
aktifitas fisik, buah, diabetes, remaja;, sayurAbstract
Kurangnya asupan serat dan rendahnya aktifitas fisik merupakan gaya hidup yang beresiko menyebabkan berbagai penyakit diantaranya penyakit diabetes melitus (DM). Deteksi dini terhadap faktor tersebut dapat digunakan untuk perbaikan gaya hidup, sehingga dapat mencegah kejadian penyakit DM. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kebiasaan makan buah dan sayur serta aktifitas fisik remaja di SMA YPI Wonopringgo. Penelitin ini menggunakan rancangan deskriptif crossecsional. Sampel penelitian adalah siswa Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) YPI Wonopringgo dengan teknik accidental sampling selama satu minggu didapatkan 158 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner karakteristik responden, kebiasaan makan buah dan sayur serta aktifitas fisik minimal 30 menit tiap hari. Hasil penelitian menunjukkan 106 responden (67,1%) tidak makan buah dan sayur tiap hari, 52 (32,9%) responden makan buah dan sayur tiap hari. Sebanyak 97 responden (61,4%) tidak melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit tiap hari dan 61 responden (38,6%) melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit tiap hari. Kesimpulannya adalah sebagian besar siswa MA dan SMA YPI Wonopringgo Pekalongan tidak mengkonsumsi buah dan sayur tiap hari serta tidak melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit tiap hari.
References
[2] Kemenkes RI, “Mengenal Jenis Aktivitas Fisik,” Direktorat Promosi Kesehat. Pemberdaya. Masy., pp. 1–2, 2018.
[3] Kemenkes RI, “Pentingnya Aktivitas Fisik,” P2PTM, no. April, 2021.
[4] M. I. Aethelstone, “Pola Makan dan Aktivitas Fisik terkait Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Remaja di Kecamnatan Gedongtengen Yogyakarta,” Skripsi Fak. Farm. Univ. Sanata Dharma Yogyakarta, 2017.
[5] J. A. Wigiyandiaz, M. Br. Purba, and R. S. Padmawati, “Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Remaja Akhir Dengan Riwayat Diabetes Di Yogyakarta,” Gizi Indones., vol. 43, no. 2, pp. 87–96, 2020.
[6] L. Rosida and L. K. Dwihesti, “Aktivitas Fisik,Status Gizi dan Pola Makan pada Remaja Putri degan Anemia,” J. Kesehat. Masy., vol. 7, no. 2, pp. 92–103, 2020.
[7] A. L. Qonitah, “Hubungan Asupan Energi, Asupan Lemak, dan Asupan Serat dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di Kelurahan Polokarto Kabupaten Sukoharjo,” Skripsi Progr. Stud. Ilmu Gizi, Fak. Ilmu Kesehat. UMS, 2021.
[8] Maharani, Darwis, and D. Suryani, “Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, Asupan Energi, Asupan Serat Dan Status Gizi Lebih Pada Remaja,” J. Media Kesehat., vol. 10, no. 2, pp. 167–172, 2017.
[9] A. Santoso, “Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya bagi Kesehatan,” Magistra, vol. 75, no. 23, pp. 35–40, 2011.
[10] A. D. Rahmah, F. Rezal, and Rasma, “Perilaku Konsumsi Serat Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Tahun 2017,” J. Ilm. Mhs. Kesehat. Masy., vol. 2, no. 6, pp. 1–10, 2017.
[11] S. Sahayati, “faktor risiko kemungkinan timbulnya diabetes melitus pada remaja di kabupaten sleman (skoring DM menggunakan findrisc),” J. Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, vol. 4, no. 2, p. 201, 2019.
[12] S. K. Trisnawati and S. Setyorogo, “Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012,” J. Ilm. Kesehat., vol. 5, no. 1, pp. 6–11, 2013.
[13] G. M. Paramitha, “Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar,” Naskah Publ. Fak. Kedokt. UMS, vol. 12, pp. 703–712, 2014.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Siti Rofiqoh, Windha Widyastuti, I Isyti'aroh, Dwi Fijianto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.