Efektifitas Pengendalian Biaya Sumber Daya Manusia dalam Lingkungan Rumah Sakit A Kabupaten Jepara

Abstract

Keberadaan manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat penting. Keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kondisi tersebut. Menyimak kenyataan di atas maka peran manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah pada bagaimana mampu mengembangkan potensi Sumber Daya Manusiaagar menjadi kreatif dan inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan dana Sumber Daya Manusia yang efisien dan efektif, melindungi aset perusahaan, meningkatkan kinerja karyawan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pengumpulan data dengan wawancara kepada manajemen keuangan yang terdiri dari Kepala Bagian Keuangan, Kepala Sumber Daya Manusia dan Staf yang bertanggung jawab atas anggaran SDM dan pelaporan biaya Rumah Sakit A Kabupaten Jepara. Wawancara dilakukan secara langsung kepada informan kunci, yaitu pihak manajemen keuangan di Rumah Sakit A Kabupaten Jepara. Informan dipilih secara purposive, yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa mereka memiliki pengetahuan, keterlibatan langsung, dan pengalaman dalam proses pengelolaan dan pengendalian biaya Sumber Daya Manusia. Wawancara dilakukan dengan panduan pertanyaan terbuka untuk menggali informasi secara bebas dan fleksibel. Peneliti juga melakukan observasi langsung terhadap lingkungan kerja, proses pengelolaan dana SDM, serta kebijakan atau praktik yang dijalankan oleh rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian biaya Sumber Daya Manusia dengan membandingkan biaya Sumber Daya Manusia dengan kinerja karyawan, dengan mengukur tingat kepuasan karyawan, dengan mengukur tingkat retensi karyawan, dengan mengukur produktivitas karyawan. Namun, beberapa kendala masih ditemukan, seperti sulitnya mengukur nilai Sumber Daya Manusia secara objektif, Perubahan regulasi dan praktik Sumber Daya Manusia yang dinamis, keterbatasan data dan informasi yang tersedia.