Uji Coba Kuesioner Knowledge towards Assessment and Management of Malnutrition in Children Versi Bahasa Indonesia

Authors

  • Muhamad Jauhar Universitas Muhammadiyah Kudus
  • Diana Tri Lestari Universitas Muhammadiyah Kudus
  • Fitriana Kartikasari Universitas Muhammadiyah Kudus

Keywords:

balita;, kuesioner, manajemen malnutrisi, pengetahuan

Abstract

Gizi buruk pada balita menjadi isu strategis baik di tingkat global dan nasional. Angka morbiditas dan mortalitas akibat gizi buruk pada balita meningkat setiap tahun. Masalah gizi buruk jika tidak tertangani akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Berbagai program dan kebijakan dilakukan oleh pemerintah untuk pengelolaan kasus gizi buruk salah satunya melalui peberdayaan keluarga dan masyarakat. Pengetahuan masyarakat tentang manajemen gizi buruk pada balita menjadi aspek penting dalam membentuk kemampuan masyarakat dalam pengelolaan gizi buruk pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji coba kuesioner pengetahuan tentang manajemen gizi buruk pada balita versi bahasa Indonesia. Peneliti melakukan kajian pustaka terhadap kuesioner pengetahuan tentang manajemen malnutrisi pada balita sebanyak 26 item pertanyaan. Peneliti melakukan alih bahasa dan berkonsultasi dengan ahli bahasa dan ahli di bidang kesehatan terkait kuesioner tersebut. Uji validitas muka dilakukan pada tiga responden untuk uji keterbacaan. Uji validitas isi dilakukan pada ahli bidang kesehatan untuk memastikan ketetapan makna dari maing masing item pertanyaan. Uji validitas konstruksi dan reliabilitas dilakukan pada 67 kader kesehatan di UPTD Puskesmas Undaan dan Dawe Kabupaten Kudus. Analisis data menggunakan pearson product moment dan alpha cornbach melalui software SPSS versi 25. Nilai validitas sebesar 0,787-0,817 (nilai r tabel=0,2369) dan nilai reliabilitas sebesar 0,811 (nilai r kritis = 0,600). Kuesioner dinyatakan valid dan reliable sehingga dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang malnutrisi pada balita.

References

[1] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita. Jakarta, 2019.

[2] Kemenkes RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018,” Kementrian Kesehat. RI, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2018.

[3] World Health Organization (WHO), Guideline Updates on The Management of Severe Acute Malnutrition in Infants and Children. Geneva, 2013.

[4] R. E. Black et al. , “Maternal and child undernutrition: global and regional exposures and health consequences,” Lancet, vol. 371, no. 9608, pp. 243–260, 2008, doi:10.1016/S0140-6736(07)61690-0.

[5] M. Jauhar, I. Indanah, F. Kartikasari, U. Rachmawati, and U. Faridah, “Community Health Volunteer Up skilling Increase Community-Based Stunting Early,” J.Kesehat. Prima, vol. 16, no. August, pp. 119–131, 2022, doi: 10.32.807/jkp.v16i2.768.

[6] S. Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

[7] Z. Tafese and A. Shele, “Knowledge, attitude and practice towards malnutrition among health care workers in Hawassa City, Southern Ethiopia,” Glob. Acad. Res.Journals, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2015.

[8] F. Adistie, V. B. M. Lumbantobing, and N. N. A. Maryam, “Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita,” Media Karya Kesehat. , vol. 1, no. 2, pp. 173–184, 2018, doi: 10.24198/mkk.v1i2.18863.

[9] F. Adistie, N. N. A. Maryam, and V. B. M. Lumbantobing, “Pengetahuan Kader Kesehatan Tentang Deteksi Dini Gizi Buruk pada Balita,” J. Apl. Ipteks untuk Masy., vol. 6, no. 3, pp. 173–177, 2017, [Online]. Available:
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/view/10319/7705

[10] H. Purnamasari et al., “Pelatihan Kader Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Margadana Dan Puskesmas Tegal Selatan Kota Tegal,” J. Kesehat. Masy., vol. 8, no. 3, pp. 432–439, 2020.

[11] G. R. Arsy, “Gambaran Pengetahuan dan Sikap kader Posyandu dalam Pemantauan Pertumbuhan Perkembangan balita di Wilayah Puskesmas Rejosari Kabupaten Kudus,” Profesi Keperawatan, vol. 8, no. 1, pp. 70–81, 2021, [Online]. Available:
http://jurnal.akperkridahusada.ac.id/index.php/jpk/article/view/94

[12] et al., “Effectiveness of Upskilling on Improving the Attitude of Community Health Volunteers in Early Detection of Childhood Stunting,” pp. 538–550, 2022, doi: 10.26911/icphpromotion.fp.08.2021.13.

[13] T. P. Handayani, V. M. Tarawan, and J. Nurihsan, “Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Kader Tentang Stunting Pada Balita Usia 12 – 36 Bulan Melalui Penerapan Aplikasi Anak Bebas Stunting (Abs),” J. Kebidanan Malahayati, vol. 5, no. 4, pp. 357–363,
2019, doi: 10.33024/jkm.v5i4.2058.

[14] E. Martha et al., “THE EMPOWERMENT OF CADRES AND MEDICASTERS IN THE EARLY Stunting is often not considered a serious problem . Children will be considered stunted when they have height- for-age more than two standard deviations below
the standard median of the WHO Child Gro,” no. August, pp. 153– 161, 2020, doi: 10.20473/ijph.vl15il.2020.153-161.

[15] E. N. Azizah and R. K. Wardhani, “Gerakan Kader Posyandu Sadar Stunting di Desa Ringinpitu Kecamatan Plemahan,” J. Community Engagem. Heal. , vol. 3, no. 2, pp. 229–232, 2020, doi: 10.30994/jceh.v3i2.70.

[16] E. Yuliani, “Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu tentang Deteksi Dini Stunting Melalui Pelatihan,” pp. 27–33, 2019.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Jauhar, M., Lestari, D. T., & Kartikasari, F. (2023). Uji Coba Kuesioner Knowledge towards Assessment and Management of Malnutrition in Children Versi Bahasa Indonesia. Prosiding University Research Colloquium, 1044–1053. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2535