Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Tentang Anemia, Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum TTD

Authors

  • Lidya Mardi Yanti Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Maurizka Ulfi Mahardita Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Listyani Hidayati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • F Firmansyah Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Sudrajah Warajati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • I Isnaeni Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Anemia, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Konsumsi TTD, Pendidikan Ibu, Pengetahuan Tentang Anemia

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa, di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Berbagai upaya dalam menurunkan angka anemia pada ibu hamil salah satunya dengan memberikan TTD. Berdasarkan data Puskesmas Pajang Kota Surakarta tahun 2021 persentase ibu hamil anemia sebesar 5,45%. Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan jumlah subjek 95 ibu hamil menggunakan teknik consecutive sampling. Data pengetahuan anemia diperoleh dari kuesioner dan kepatuhan mengkonsumsi TTD diperoleh dari wawancara dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan ibu kategori tinggi sebesar 76,6%, pengetahuan yang tinggi tentang anemia dengan kategori patuh sebesar 72.3% dan dukungan keluarga dalam kategori rendah maupun tinggi persentasenya hampir sama sebesar 71,6% dan 71,4%. Berdasarkan hasil hipotesis menggunakan uji chi square variabel antara pendidikan ibu dengan kepatuhan minum TTD terdapat hubungan sebesar p=0.049, sedangkan pengetahuan tentang  anemia dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu minum TTD tidak terdapat hubungan (p=0.817). Rekomendasi penelitian ini adalah ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi TTD

References

[1] Kemenkes RI, “Permenkes No 43 Tahun 2016 Tentang SPM Bidang Kesehatan,” Kemenkes Republik Indones., vol. 5, no. 2719, hal. 1–79, 2016, [Daring]. Tersedia pada: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/113091/permenkes-no-43-tahun-2016.

[2] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia/Kemenkes RI, “Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf,” Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. hal. 674, 2018, [Daring]. Tersedia pada: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.

[3] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil,” hal. 24, 2020.

[4] K. Kalaivani, “Prevalence & consequences of anaemia in pregnancy,” Indian J. Med. Res., vol. 130, no. 5, hal. 627–633, 2009, doi: 10.17511/ijmrr.2014.i04.05.

[5] K. Kalaivani & Prema Ramachandran, “Time trends in prevalence of anaemia in pregnancy,” J. Dent. Educ., vol. 76, no. 11, hal. 1532–9, 2012, doi: 10.4103/ijmr.IJMR.

[6] S. U. Chasanah, “PERAN PETUGAS KESEHATAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU PASCA MDGs 2015,” J. Kesehat. Masy. Andalas, vol. 9, no. 2, hal. 73, 2017, doi: 10.24893/jkma.v9i2.190.

[7] N. Hidayatunnikmah, F. Sains, U. Pgri, dan A. Buana, “Level of education , knowledge of pregnant women regarding iron tablets to compliance with their consumption,” vol. 1, no. 1, hal. 15–21, 2021.

[8] R. D. Koerniawati, M. H. Siregar, dan R. Setyani, “Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas,” vol. 2, no. 1, hal. 61–68, 2021.

[9] F. Fatmini, H. Santoso, K. Manurung, dan R. Rosdiana, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat Tahun 2019,” J. Muara Sains, Teknol. Kedokt. dan Ilmu Kesehat., vol. 4, no. 2, hal. 321, 2020, doi: 10.24912/jmstkik.v4i2.5377.

[10] 2013 Wiradnyani, Helda, dan Endang, “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi-folat selama kehamilan,” vol. 8, no. 1, hal. 63–70, 2013.

[11] N. - dan M. Neherta, “Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kecamatan Nanggalo,” NERS J. Keperawatan, vol. 7, no. 2, hal. 170, 2011, doi: 10.25077/njk.7.2.170-175.2011.

[12] H. W. S. Febriana Rahmawati, “KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI FOLAT PADA IBU HAMIL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI,” Hub. Skor Frekuensi Diet Bebas Gluten Bebas Casein Dengan Skor Perilaku Autis, vol. 3, hal. 34–42, 2014, [Daring]. Tersedia pada: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.

[13] M. W. Kamau, W. Mirie, dan S. Kimani, “Compliance with Iron and folic acid supplementation (IFAS) and associated factors among pregnant women: Results from a cross-sectional study in Kiambu County, Kenya,” BMC Public Health, vol. 18, no. 1, hal. 1–10, 2018, doi: 10.1186/s12889-018-5437-2.

[14] F. W. Sendeku, G. G. Azeze, dan S. L. Fenta, “Adherence to iron-folic acid supplementation among pregnant women in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis,” BMC Pregnancy Childbirth, vol. 20, no. 1, hal. 1–9, 2020, doi: 10.1186/s12884-020-2835-0.

[15] Kamidah, “Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe,” Gaster, vol. XII, no. 1, hal. 36–45, 2015.

[16] A. Aditianti, Y. Permanasari, dan E. D. Julianti, “Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (Ttd) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Ttd Pada Ibu Hamil Anemia,” Penelit. Gizi dan Makanan (The J. Nutr. Food Res., vol. 38, no. 1, hal. 71–78, 2015, doi: 10.22435/pgm.v38i1.4424.71-78.

[17] M. Tarekegn, M. Wubshet, A. Atenafu, T. Derso, dan A. Woretaw, “Antenatal care and mothers’ education improved iron-folic acid adherence at Denbiya district health centers, Northwest Ethiopia: Using pills count method,” Arch. Public Heal., vol. 77, no. 1, hal. 1–6, 2019, doi: 10.1186/s13690-019-0356-y.

[18] Ati’ul Impartina, “HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE,” vol. 07, no. 01, 2015.

[19] S. Riswanti, K., & Susiana, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pelaksanaan Senam Hamil Di Puskesmas Turi Sleman.,” Univ. Alma Ata, vol. 638, 2014.

[20] M. Triharini, Nursalam, A. Sulistyono, M. Adriani, N. K. A. Armini, dan A. A. Nastiti, “Adherence to iron supplementation amongst pregnant mothers in Surabaya, Indonesia: Perceived benefits, barriers and family support,” Int. J. Nurs. Sci., vol. 5, no. 3, hal. 243–248, 2018, doi:10.1016/j.ijnss.2018.07.002.

[21] S. Karyuni, A. Bungawati, dan E. Prasetia Hati Baculu, “The Relationship between Knowledge and Compliance Consuming Iron (Fe) Tablets with Incidence of Anemia in Trimester I Pregnant Women at Bulili Public Health Center,” Int. J. Heal. Econ. Soc. Sci., vol. 2, no. 2, hal. 108–113, 2020, doi: 10.56338/ijhess.v2i2.1258.

[22] esfaye M. Birhanu1, M. K. Birarra1, dan and F. A. Mekonnen, “Compliance to iron and folic acid supplementation in pregnancy , Northwest,” BMC Res. Notes, hal. 3–7, 2018, doi: 10.1186/s13104-018-3433-3.

[23] W. Agustina, “Perbandingan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Yang Mengkomsumsi Tablet Besi Dengan Dan Tanpa Vitamin C Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Tahun 2019,” J. Nas. Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 2, hal. 76–87, 2019, [Daring]. Tersedia pada: http://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/article/view/7080/4347.

[24] M. Hakimi dan S. Helmyati, “298730665, Jurnal Anenia,” vol. 8, no. 1, hal. 7–13, 2011.

[25] 3 Soraya Siabani; M.D.- Ph.D1, H. S. M. D. . , Sina Siabani; M.D.1, 2, M. M. A. M.D.2, F. R. M.D.2, dan M. B. B.Sc, “Status of and factors associated with complementary feeding among infants and young children aged 6-23 months in poor rural areas of Hunan Province China,” Zhonghua Yu Fang Yi Xue Za Zhi, vol. 51, no. 1, hal. 58–64, 2017, [Daring]. Tersedia pada: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31239847%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlere nder.fcgi?artid=PMC6581656.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Yanti, L. M., Mahardita, M. U., Hidayati, L., Firmansyah, F., Warajati, S., & Isnaeni, I. (2023). Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Tentang Anemia, Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum TTD. Prosiding University Research Colloquium, 974–982. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2527