Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara
Keywords:
Hipertensi, Kepatuhan, KuesionerAbstract
Hipertensi penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara menetap. Prevalensi hipertensi di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 2.77%. Kepatuhan merupakan komponen penting dalam pengobatan, terutama dalam pengobatan jangka panjang pada penyakit hipertensi. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dan hubungan karakteristik pasien dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi di Rumah Sakit Islam Banjrnegara. Desain penelitian yaitu penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling menggunakan kuesioner MMAS-8, didapatkan responden sebanyak 80, data dianalisis dengan uji Chi - square untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepatuhan. Hasil analisa tingkat kepatuhan responden menunjukkan 62,5% kepatuhan rendah, 28,7% kepatuhan sedang, 8,8% kepatuhan tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan penyakit penyerta (p=0,009), jumlah obat yang diminum (p=0,000), lama pengobatan (p=0,044) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan dengan jenis kelamin (p=0,481), umur (p=0,138), pendidikan (p=0,389), pekerjaan (p=0,293), pendapatan (p=0,437). Sebagian besar responden memiliki kepatuhan rendah (62,5%), dan terdapat hubungan signifikan antara tingkat kepatuhan dengan penyakit penyerta, jumlah obat yang diminum, lama pengobatan. Diharapkan dapat dilakukan penelitian serupa menggunakan metode wawancara untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan.
References
[1] Dipiro J, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, and Posey LM, Pharmacoterapy A Phatophysiologic Approach. 2015.
[2] PERKI, Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. 2015.
[3] WHO, “Hypertension care in thailand,” pp. 1–59, 2019.
[4] Kemenkes RI, Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. 2018.
[5] Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. 2019.
[6] Dinkes Kabupaten Banjarnegara, “Profil Kesehatan Banjarnegara Tahun 2018,” Profil Kesehat. Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018, p. 71, 2018.
[7] J. Lachaine, L. Yen, C. Beauchemin, and P. Hodgkins, “Medication adherence and persistence in the treatment of Canadian ulcerative colitis patients: Analyses with the RAMQ database,” BMC Gastroenterol., vol. 13, no. 1, pp. 1–8, 2013, doi: 10.1186/1471-230X-13-23.
[8] WHO, Adherence to long-term therapies: evidence for action. Switzerland, 2003.
[9] H. Ariyani, D. Hartanto, and A. Lestari, “Kepatuhan Pasien Hipertensi Setelah Pemberian Pill Card di RS X Banjarmasin ( Adherence Of Hypertensive Patients After Giving Pill Card In Hospital X Banjarmasin ),” J. Curr. Pharm. Sci., vol. 1, no. 2, pp. 81–88, 2018.
[10] D. G. Tumundo, W. I. Wiyono, and M. Jayanti, “TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA,” PHARMACON, vol. 10, no. 4, pp. 1121–1128, 2021.
[11] L. L. Khuzaima and Sunardi, “Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Di Puskesmas Sewon II Periode Januari 2021,” J. homepage jofar.afi.ac.id, vol. 6, no. 2, pp. 15–21, 2021.
[12] S. N. Y. R. S. Asseggaf and R. Ulfah, “Analisa Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi pada Pasien Peserta Posyandu Lansia Kartini Surya Khatulistiwa Pontianak,” J. Pharmascience, vol. 9, no. 1, pp. 48–59, 2022.
[13] D. Wulandari, Trilestari, and N. Kusumawardani, “Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Di Puskesmas Bantul II Yogyakarta,” J. Bhakti Setya Med. Politek. Kesehat. Bhakti Setya Indones. , vol. 4, no. 1, p. 7, 2021, [Online]. Available: https://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm.
[14] Syamsudin and I. S. Handayani, “Kepatuhan Minum Obat Klien Hipertensi di Keluarga,” J. Keperawatan, vol. 5, no. 2, pp. 14–18, 2019.
[15] D. Fitriananci, L. Suryani, and Yusnilasari, “Analsisis Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Pengandonan Kota Pagar Alam,” J. Kesehat. Saelmakers PERDANA, vol. 5, no. 1, 2022, doi: 10.32524/jksp.v5i1.396.
[16] Y. Ardita, D. Oktianti, and N. Dyahariesti, “Tingkat Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Tanpa Penyakit Penyerta Di Puskesmas Sumowono,” J. Holistics Heal. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 78–84, 2020, doi: 10.35473/jhhs.v2i2.57.
[17] G. A. Pramana, R. S. Dianingati, and N. E. Saputri, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Peserta Prolanis di Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang,” Indones. J. Pharm. Nat. Prod. , vol. 2, no. 1, pp. 52–58, 2019, doi: 10.35473/ijpnp.v2i1.196.
[18] F. Violita, I. L. M. Thaha, and I. Dwinata, “FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEGERI,” pp. 1–12, 2015.
[19] E. S. Rahayu, K. I. Wahyuni, and P. R. Anindita, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Anwar Medika,” J. Ilm. Farm. Farmasyifa, vol. 4, no. 1, pp. 87–97, 2021, doi: 10.29313/jiff.v4i1.6794.
[20] S. Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
[21] R. Nurhanani, H. S. Susanto, and A. Udiyono, “HUBUNGAN FAKTOR PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI (Studi Pada Pasien Hipertensi Essential di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang),” J. Kesehat. Masy., vol. 8, no. 1, 2020.
[22] Y. Rikmasari, A. Rendowati, and A. Putri, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Menggunakan Obat Antihipertensi: Cross Sectional Study di Puskesmas Sosial Palembang,” J. Penelit. Sains, vol. 22, no. 2, pp. 87–94, 2020.
[23] S. Handayani, R. Nurhaini, and T. J. Aprilia, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Dalam Mengkonsumsi Obat Antihipertensi Di Puskesmas Jatinom,” CERATA J. ilmu Farm., vol. 10, no. 2, pp. 39–44, 2019, [Online]. Available: file:///C:/Users/acer/Downloads/75-Article Text-170-1-10-20200929.pdf.
[24] Q. P. Rasajati, B. B. Raharjo, and D. N. A. Ningrum, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang,” Unnes J. Public Heal. , vol. 4, no. 3, pp. 16–23, 2015.
[25] H. Setyoningsih and F. Zaini, “ANALISIS KEPATUHAN TERHADAP EFEK TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI POLI RAWAT JALAN RSUD dr.R.SOETRASNO REMBANG,” J. Keperawatan dan Kesehat. Masy. , vol. 9, no. 2, pp. 156–168, 2020.
[26] I. N. Purnawan, “KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR,” J. Kesehat. Terpadu, vol. 3, no. 1, pp. 15–21, 2019.
[27] J. A. Cramer et al., “Medication compliance and persistence: terminology and definitions,” Value Heal. , vol. 11, no. 1, pp. 44–7, 2008, doi: 10.1111/j.1524- 4733.2007.00213.x.
[28] M. R. Wati, Mustofa, and I. Puspitasari, “Pengaruh konseling apoteker komunitas terhadap pasien hipertensi,” J. Manaj. dan Pelayanan Farm., vol. 5, no. 1, pp. 14–21, 2015, [Online]. Available: http://jmpf.farmasi.ugm.ac.id/index.php/1/article/view/94.
[29] Y. Sutrisno, yardi Saibi, H. Aldrat, and V. Arlaini Anwar, “Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat Tahun 2019,” J. Insa. Farm. Indones. , vol. 3, no. 1, pp. 177–186, 2020, doi: 10.36387/jifi.v3i1.469.
[30] B. A. Sarifudin, T. M. Andayani, and A. Fudholi, “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN PESERTA ASKES DAN DAMPAKNYA PADA BIAYA,” J. INFO Kesehat., vol. 15, no. 2, pp. 550–560, 2017.
[31] Syamsudin and I. Septia Handayani, “Kepatuhan Minum Obat Klien Hipertensi di Keluarga,” J. Keperawatan, vol. 5, no. 2, pp. 14–18, 2019.
[32] A. Pujasari, H. Setyawan, and A. Udiyono, “Faktor – Faktor Internal Ketidakpatuhan Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang,” J. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 3, pp. 99–108, 2016.
[33] N. Ayuchecaria, S. N. Khairah, and R. Feteriyani, “Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin,” J. Insa. Farm. Indones. , vol. 1, no. 2, pp. 234–242, 2018.
[34] R. Said, “ANALISIS YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PADONGKO KABUPATEN BARRU,” J. Kesehat., vol. 13, no. 2, pp. 108–121, 2022.
[35] M. Ilham, A. Jalpi, and H. Irianty, “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT MINUM OBAT ANTI HIPERTENSI DI PUSKESMAS KALIBARU TAHUN 2021,” 2021.
[2] PERKI, Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. 2015.
[3] WHO, “Hypertension care in thailand,” pp. 1–59, 2019.
[4] Kemenkes RI, Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. 2018.
[5] Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. 2019.
[6] Dinkes Kabupaten Banjarnegara, “Profil Kesehatan Banjarnegara Tahun 2018,” Profil Kesehat. Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018, p. 71, 2018.
[7] J. Lachaine, L. Yen, C. Beauchemin, and P. Hodgkins, “Medication adherence and persistence in the treatment of Canadian ulcerative colitis patients: Analyses with the RAMQ database,” BMC Gastroenterol., vol. 13, no. 1, pp. 1–8, 2013, doi: 10.1186/1471-230X-13-23.
[8] WHO, Adherence to long-term therapies: evidence for action. Switzerland, 2003.
[9] H. Ariyani, D. Hartanto, and A. Lestari, “Kepatuhan Pasien Hipertensi Setelah Pemberian Pill Card di RS X Banjarmasin ( Adherence Of Hypertensive Patients After Giving Pill Card In Hospital X Banjarmasin ),” J. Curr. Pharm. Sci., vol. 1, no. 2, pp. 81–88, 2018.
[10] D. G. Tumundo, W. I. Wiyono, and M. Jayanti, “TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA,” PHARMACON, vol. 10, no. 4, pp. 1121–1128, 2021.
[11] L. L. Khuzaima and Sunardi, “Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Di Puskesmas Sewon II Periode Januari 2021,” J. homepage jofar.afi.ac.id, vol. 6, no. 2, pp. 15–21, 2021.
[12] S. N. Y. R. S. Asseggaf and R. Ulfah, “Analisa Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi pada Pasien Peserta Posyandu Lansia Kartini Surya Khatulistiwa Pontianak,” J. Pharmascience, vol. 9, no. 1, pp. 48–59, 2022.
[13] D. Wulandari, Trilestari, and N. Kusumawardani, “Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi Di Puskesmas Bantul II Yogyakarta,” J. Bhakti Setya Med. Politek. Kesehat. Bhakti Setya Indones. , vol. 4, no. 1, p. 7, 2021, [Online]. Available: https://jurnal.poltekkes-bsi.ac.id/index.php/bsm.
[14] Syamsudin and I. S. Handayani, “Kepatuhan Minum Obat Klien Hipertensi di Keluarga,” J. Keperawatan, vol. 5, no. 2, pp. 14–18, 2019.
[15] D. Fitriananci, L. Suryani, and Yusnilasari, “Analsisis Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Pengandonan Kota Pagar Alam,” J. Kesehat. Saelmakers PERDANA, vol. 5, no. 1, 2022, doi: 10.32524/jksp.v5i1.396.
[16] Y. Ardita, D. Oktianti, and N. Dyahariesti, “Tingkat Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Tanpa Penyakit Penyerta Di Puskesmas Sumowono,” J. Holistics Heal. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 78–84, 2020, doi: 10.35473/jhhs.v2i2.57.
[17] G. A. Pramana, R. S. Dianingati, and N. E. Saputri, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Peserta Prolanis di Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang,” Indones. J. Pharm. Nat. Prod. , vol. 2, no. 1, pp. 52–58, 2019, doi: 10.35473/ijpnp.v2i1.196.
[18] F. Violita, I. L. M. Thaha, and I. Dwinata, “FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEGERI,” pp. 1–12, 2015.
[19] E. S. Rahayu, K. I. Wahyuni, and P. R. Anindita, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Anwar Medika,” J. Ilm. Farm. Farmasyifa, vol. 4, no. 1, pp. 87–97, 2021, doi: 10.29313/jiff.v4i1.6794.
[20] S. Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
[21] R. Nurhanani, H. S. Susanto, and A. Udiyono, “HUBUNGAN FAKTOR PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI (Studi Pada Pasien Hipertensi Essential di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang),” J. Kesehat. Masy., vol. 8, no. 1, 2020.
[22] Y. Rikmasari, A. Rendowati, and A. Putri, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Menggunakan Obat Antihipertensi: Cross Sectional Study di Puskesmas Sosial Palembang,” J. Penelit. Sains, vol. 22, no. 2, pp. 87–94, 2020.
[23] S. Handayani, R. Nurhaini, and T. J. Aprilia, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Dalam Mengkonsumsi Obat Antihipertensi Di Puskesmas Jatinom,” CERATA J. ilmu Farm., vol. 10, no. 2, pp. 39–44, 2019, [Online]. Available: file:///C:/Users/acer/Downloads/75-Article Text-170-1-10-20200929.pdf.
[24] Q. P. Rasajati, B. B. Raharjo, and D. N. A. Ningrum, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang,” Unnes J. Public Heal. , vol. 4, no. 3, pp. 16–23, 2015.
[25] H. Setyoningsih and F. Zaini, “ANALISIS KEPATUHAN TERHADAP EFEK TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI POLI RAWAT JALAN RSUD dr.R.SOETRASNO REMBANG,” J. Keperawatan dan Kesehat. Masy. , vol. 9, no. 2, pp. 156–168, 2020.
[26] I. N. Purnawan, “KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR,” J. Kesehat. Terpadu, vol. 3, no. 1, pp. 15–21, 2019.
[27] J. A. Cramer et al., “Medication compliance and persistence: terminology and definitions,” Value Heal. , vol. 11, no. 1, pp. 44–7, 2008, doi: 10.1111/j.1524- 4733.2007.00213.x.
[28] M. R. Wati, Mustofa, and I. Puspitasari, “Pengaruh konseling apoteker komunitas terhadap pasien hipertensi,” J. Manaj. dan Pelayanan Farm., vol. 5, no. 1, pp. 14–21, 2015, [Online]. Available: http://jmpf.farmasi.ugm.ac.id/index.php/1/article/view/94.
[29] Y. Sutrisno, yardi Saibi, H. Aldrat, and V. Arlaini Anwar, “Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat Tahun 2019,” J. Insa. Farm. Indones. , vol. 3, no. 1, pp. 177–186, 2020, doi: 10.36387/jifi.v3i1.469.
[30] B. A. Sarifudin, T. M. Andayani, and A. Fudholi, “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN PESERTA ASKES DAN DAMPAKNYA PADA BIAYA,” J. INFO Kesehat., vol. 15, no. 2, pp. 550–560, 2017.
[31] Syamsudin and I. Septia Handayani, “Kepatuhan Minum Obat Klien Hipertensi di Keluarga,” J. Keperawatan, vol. 5, no. 2, pp. 14–18, 2019.
[32] A. Pujasari, H. Setyawan, and A. Udiyono, “Faktor – Faktor Internal Ketidakpatuhan Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang,” J. Kesehat. Masy., vol. 3, no. 3, pp. 99–108, 2016.
[33] N. Ayuchecaria, S. N. Khairah, and R. Feteriyani, “Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin,” J. Insa. Farm. Indones. , vol. 1, no. 2, pp. 234–242, 2018.
[34] R. Said, “ANALISIS YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PADONGKO KABUPATEN BARRU,” J. Kesehat., vol. 13, no. 2, pp. 108–121, 2022.
[35] M. Ilham, A. Jalpi, and H. Irianty, “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT MINUM OBAT ANTI HIPERTENSI DI PUSKESMAS KALIBARU TAHUN 2021,” 2021.
Downloads
Published
2023-01-04
How to Cite
Wukirsari, L. S., Widiastuti, T. C., & Intiyani, R. (2023). Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Prosiding University Research Colloquium, 914–924. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2520
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 Laras Sinta Wukirsari, Tri Cahyani Widiastuti, Rafila Intiyani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
